Kapan Waktu yang Normal untuk Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?

Kapan sih seharusnya terjadi menstruasi atau haid setelah melahirkan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi kebanyakan ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi atau haid setelah nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Sebenarnnya, kapan bisa kembali haid setelah melahirkan? 

Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap perempuan berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang memengaruhi, berikut ini rangkuman yang bisa disimpulkan dari beberapa sumber yang relevan.

Artikel terkait: Tak Kunjung Hamil, Jangan Lupa Lakukan Langkah Ini Setelah Menstruasi

Kapan Kembali Haid atau Menstruasi Setelah Melahirkan? 

Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu datang bulan atau haid setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelahnya.

Menurut Dr Janfrional durasi menstruasi setelah melahirkan bisa mencapai 18-24 bulan pasca melahirkan jika Ibu menyusui ASI dengan intensitas yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, menyusui ASI bisa menjadi KB alami bagi perempuan.

Hal utama yang memengaruhi durasi datangnya menstruasi setelah melahirkan ini adalah hormon progesteron dan hormon prolaktin. Sedangkan, faktor utama penyebab gangguan menstruasi adalah ketidak-seimbangan hormon.

Sebagaimana dijelaskan pula oleh Dr. Didi Dewanto, SpOG, bila ibu menyusui ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, biasanya tidak akan mendapatkan menstruasi karena terjadi Hiperprolaktin.

Namun, jika ibu menyusui sudah mendapatkan menstruasi normal, hal itu berarti ibu sudah memasuki masa subur kembali. Jika ibu ingin menunda kehamilan kembali, sebaiknya segera mencari alternatif KB lainnya. 

Artikel terkait: Ini alasan mengapa alat kontrasepsi diafragma cocok untuk ibu menyusui

Waktu Kapan Kembali Haid atau Menstruasi setelah Melahirkan Tergantung dengan Pola Menyusui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadi, kesimpulan yang bisa diperoleh di sini tentang kapan datangnya menstruasi setelah melahirkan, tergantung pada apakah bayi Bunda menyusu dengan ASI, susu formula, atau kombinasi. 

Jika bayi Bunda menyusu dengan susu formula, bisa jadi setelah masa nifas, Bunda akan segera mendapatkan menstruasi. Semakin lama bayi menyusu ASI dengan kuantitas lebih banyak, maka  akan semakin lama menstruasi setelah melahirkan yang didapat ibu.

Hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor lain seperti terjadinya sindrom baby blues, faktor kelelahan setelah melahirkan, keseimbangan hormon masing-masing ibu, dan semacamnya.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyebab dan penanganannya bisa dilakukan pemeriksaan khusus untuk mengetahui kadar hormon FSH, LH, Prolactin, TSH dan Estradiol di laboratorium.

Namun Bunda juga tidak perlu cemas, karena bahkan ada sebagian ibu yang baru mendapatkan menstruasi setelah melahirkan dengan durasi tenggang waktu hingga 4 tahun pasca melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi para ibu yang telah melahirkan, tentu akan bertanya-tanya kapan akan mendapatkan menstruasi atau haid. Pada kenyataanya, menstruasi yang akan dialami oleh setiap ibu yang baru saja melahirkan memiliki waktu yang berbeda-beda. Bahkan, dari kelahiran pertama dan berikutnya pun juga akan berbeda-beda. Bagi para Bunda yang merasa khawatir karena tidak kunjung menstruasi setelah melahirkan, mari simak ulasan berikut.

Artikel terkait: Mengenal inisiasi menyusui dini, proses penting dalam fase menyusui

Apakah Haid Memengaruhi Kualitas ASI?

Ketika Bunda mengalami menstruasi kembali setelah melahirkan, bukan berarti Anda harus menyapih bayi Anda. Karena, menyusui saat Anda sedang menstruasi sangat aman. Ini sama sekali tidak berbahaya bagi Anda atau si kecil.

Lantas, apakah haid memengaruhi kualitas ASI? Berdasarkan laman Very Well Family, ASI Bunda tetap sehat dan bergizi untuk bayi Anda. 

Perubahan yang Terjadi di Masa Ovulasi

Ada kemungkinan juga bahwa kembalinya menstruasi Anda dapat menyebabkan nyeri pada puting, penurunan suplai ASI, dan rasa ASI yang berubah.

Penelitian menunjukkan bahwa komposisi ASI berubah di sekitar ovulasi (pertengahan siklus).

Tingkat natrium dan klorida dalam susu naik, sementara laktosa (gula susu) dan kalium turun. Jadi, ASI menjadi lebih asin dan kurang manis selama ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perubahan Hormon Memengaruhi Payudara dan ASI

Juga sekitar waktu ovulasi dan sebelum dimulainya periode menstruasi Anda, kadar estrogen dan progesteron berubah yang dapat memengaruhi payudara dan ASI Anda. Ketika kadar estrogen dan progesteron naik, itu bisa membuat payudara Anda terasa penuh dan lembut.

Kadar estrogen yang lebih tinggi juga dapat mengganggu produksi ASI. Studi juga menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah turun setelah ovulasi. Tingkat kalsium yang lebih rendah juga dapat menyebabkan puting sakit dan penurunan suplai ASI.

Apakah Haid Tidak Teratur Normal Setelah Melahirkan?

Yang perlu dipahami adalah, melahirkan secara drastis mengubah beberapa hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, hormon-hormon yang mengatur periode dan siklus menstruasi menjadi ikut terpengaruhi.

Sangat normal bagi Bunda untuk mengalami perubahan frekuensi dan banyaknya menstruasi bulanan, pasca melahirkan. Banyak faktor yang menentukan kapan tepatnya tubuh kembali ke rutinitas menstruasi normal. 

Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur Setelah Melahirkan

Sejak pembuahan ovum dengan sperma, tubuh Anda mengalami banyak perubahan, semua di samping perubahan kadar hormon. Siklus menstruasi yang berubah adalah konsekuensi dari perubahan ini. Sebagaimana dikutip laman Parenting First Cry,  beberapa faktor eksternal lainnya juga berperan dalam membuat menstruasi Anda tidak teratur setelah melahirkan, di antaranya adalah:

1. Berat Ibu

Berat badan Bunda cenderung bertambah selama kehamilan dan terus berada di timbangan yang cenderung lebih tinggi selama beberapa bulan setelah melahirkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebaliknya, beberapa ibu mengalami penurunan berat badan secara drastis, karena pola makan dan tidur yang kurang tepat. 

Dalam kedua kasus tersebut, berat badan secara langsung memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Berat badan ibu merupakan parameter penting dalam menentukan jangka waktu, di mana ia beralih kembali ke rutinitas menstruasi yang normal.

2. Ibu Menyusui

Ibu yang menyusui anaknya cenderung berovulasi lebih lambat setelah melahirkan. Hormon yang bertanggung jawab untuk menginduksi sekresi susu dari kelenjar susu (prolaktin) juga menekan proses ovulasi. 

Oleh karena itu, selama seorang ibu menyusui bayinya, hormon tersebut tetap aktif beredar dan menghambat proses ovulasi. Hanya saja, ovulasi berhasil mencapai puncaknya pada menstruasi, dan oleh karena itu, menstruasi Anda kembali lebih lambat dari biasanya.

3. Perubahan Tingkat Hormon

Tubuh ibu hamil mulai mengubah kadar hormon, untuk mengantisipasi kehamilan. Hormon-hormon ini mempersiapkannya untuk melahirkan kembali dan menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sayangnya, kadar hormon tidak kembali normal, tepat setelah melahirkan. Faktor-faktor seperti diet, olahraga, menyusui, jenis kelamin, dan berat badan menentukan kecepatan kembalinya ke tingkat normal. 

Sehingga, siklus menstruasi menjadi tidak menentu dan tak terduga selama beberapa bulan, sampai hormon kembali teratur.

4. Kondisi Pra-kehamilan

Jika Anda menderita kondisi seperti Endometriosis, PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik), Hipo atau Hipertiroidisme, atau kondisi lain yang menyebabkan atau merupakan akibat dari fluktuasi hormon, Anda mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur setelah kehamilan. Ini terutama jika Anda sudah menghadapi masalah dengan keteraturan siklus menstruasi Anda, sebelum kehamilan. 

Artikel terkait: Tidak Haid atau Haid Jadi Tidak Teratur Selama Menyusui? Ini Penjelasannya

Tips Mengatasi Haid Tidak Teratur

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu baru untuk mengatasi masalah menstruasi yang tidak teratur dan mengembalikan siklus menstruasi ke normal, sedini mungkin. Berikut di antaranya: 

1. Olahraga

Memotivasi diri sendiri untuk berolahraga secara teratur sangat penting untuk mengembalikan tubuh ke bentuk sebelum hamil. Berolahraga membantu banyak dalam memulihkan keseimbangan hormon dalam tubuh. Ini juga membantu menjaga berat badan Anda, yang merupakan faktor penting dalam menentukan periode haid Bunda.

2. Diet Sehat

Memiliki pola makan yang sehat dan bergizi, pasca melahirkan, sangat penting dalam memulihkan dan mengisi kembali nutrisi yang hilang selama kehamilan dan persalinan. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan menyediakan mikronutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan tubuh.

Mereka secara tidak langsung meningkatkan proses setelah melahirkan, dengan memberikan suasana yang tepat untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormon.

3. Mengelola Stres

Stres memengaruhi tubuh dan pikiran. Ibu baru mengalami banyak stres karena kurang tidur, tanggung jawab baru, dan terkadang, perasaan berlebihan yang dipicu oleh peran baru sebagai ibu. Stres juga secara langsung memengaruhi kadar hormon, menyebabkan penundaan untuk kembali normal. Cara terbaik untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh adalah dengan tetap bebas stres dan menghindari kekhawatiran.

4. Mengkonsumsi Vitamin

Kekurangan vitamin tertentu, seperti Vitamin D, dan Vitamin B dapat menghambat siklus menstruasi, jadi periksakan diri Anda, dan pastikan Bunda mengonsumsi suplemen atau makan makanan tinggi vitamin ini, jika memang diperlukan.  

Demikian hal-hal yang perlu Bunda pahami tentang haid pasca-melahirkan. Semoga membantu ya, Parents! 

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi & Aulia Trisna

 

Baca juga: 

Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Usia, Ini yang Perlu Diperhatikan

Bunda, Ini 9 Cara Perawatan Vagina Setelah Melahirkan yang Perlu Dilakukan

Pahami 5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan

Penulis

Aulia Trisna