Siapa sangka kalau masalah kulit ini bisa memengaruhi kehidupan seksual, di mana seks terasa menyiksa.
Masalah kulit seperti lichen sclerosus mungkin masih terdengar asing. Faktanya kelainan kulit yang satu ini ternyata bisa memengaruhi kualitas hubungan seksual Anda dan pasangan.
Lichen sclerosus merupakan kondisi yang membuat kulit terasa sangat gatal, berwarna putih dan membuat kulit yang terkena lebih tipis dari area lainnya. Kondisi ini dapat menyerang bagian tubuh mana pun, namun paling sering terjadi pada kulit di sekitar alat kelamin.
Sebagian besar masalah kulit ini memang terjadi pada perempuan yang telah mengalami menopause, tetapi bukan berarti pria bahkan anak-anak menjadi imun, karena mereka pun bisa mengalaminya.
Pada perempuan, lichen sclerosus biasanya berada di area vulva. Sedangkan, pada anak dan remaja laki-laki, paling berisiko jika tidak disunat, karena kondisi ini umumnya memengaruhi kulup (bagian ujung penis).
Artikel terkait: Wajib tahu, ini 7 manfaat menakjubkan bengkoang untuk kesehatan!
Gejala masalah kulit lichen sclerosus
Tanda dan gejala bisa muncul di area kulit daerah genital dan anal, tetapi juga dapat memengaruhi kulit tubuh bagian lain seperti lengan atas dan payudara.
Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai :
- Kulit kemerahan
- Gatal yang sangat parah (pruritus)
- Ketidaknyamanan atau rasa sakit area yang terkena
- Bercak putih dan keriput
- Terkadang bisa berdarah atau sobek
- Dalam kasus yang parah bisa terjadi pendarahan, luka melepuh atau ulserasi
- Seks yang sangat menyakitkan
Bila Anda merasakan gejala serupa, segera periksakan diri ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat dan cepat.
Penyebab masalah kulit lichen sclerosus
Mayo Clinic mengatakan, penyebab masalah kulit lichen sclerosus belum diketahui penyebab pastinya, tetapi beberapa dokter berpikir ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa terkena kondisi ini.
Faktor risiko bisa disebabkan karena:
- Ketidakseimbangan hormon
- Masalah sistem kekebalan tubuh, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hypertiroidism)
- Riwayat keluarga yang memiliki kondisi ini
Perlu diketahui kalau kondisi ini tidak menular dan tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, bahkan melalui kontak intim alias berhubungan seksual.
Artikel terkait: Rutin konsumsi gorengan bisa picu kematian dini, ini 4 langkah untuk mencegahnya!
Masalah kulit lichen sclerosus. Sumber foto: Buoy Health
Lichen sclerosus membuat hubungan seksual terasa menyakitkan
Karena umumnya linchen sclerosus berada di area genital, maka komplikasi fisik, emosional dan seksual yang signifikan bisa dirasakan juga.
Dikutip dari CNA Lifestyle, seorang perempuan dengan lichen sclerosus yang menanggapi survei internasional mengatakan, “Saya mencintai suami saya dan ingin bersamanya secara seksual dan ketika kami mencoba, rasa sakitnya tak tertahankan. Rasanya seperti potongan kaca ada di dalam saya.”
Bahkan seorang perempuan yang tak diketahui namanya ini mengatakan diagnosis yang dilakukan terlambat hingga banyak kesakitan yang dirasakannya.
“Diagnosis saya yang terlambat pada usia 58 tahun sangat buruk. Sedemikian banyak patah hati dalam perkawinan bisa dihindari. Seks sudah tidak ada dalam kosa kata saya lagi. Rasa sakitnya tak tertahankan dan meningkat saat buang air kecil atau besar.”
Gaya hidup dan pengobatan rumahan
Pengobatan rumahan ini bisa Anda lakukan asalkan Anda sudah memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Sebab nantinya dokter akan mengevaluasi obat apa yang cocok untuk kondisi yang dialami.
Kiat perawatan diri ini dapat membantu, apakah Anda sedang menjalani perawatan atau tidak:
- Oleskan pelumas (petroleum jelly, salep A dan D, Aquaphor) ke area yang terkena.
- Cuci lembut area yang sakit setiap hari dan keringkan. Hindari sabun yang keras dan terlalu sering mandi.
- Bila kondisi kulit mudah terbakar dan sakit, olesi dengan oatmeal, mandi sitz, kompres es atau kompres dingin.
- Minumlah antihistamin oral sebelum tidur untuk membantu mengendalikan rasa gatal saat Anda mencoba untuk tidur.
- Obat lainnya perlu direkomendasikan oleh dokter.
Semoga informasi mengenai masalah kulit lichen sclerosus ini bermanfaat, ya!
***
Baca juga:
Perubahan Kulit Selama Kehamilan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.