Tahukah Anda kalau madu bukan satu-satunya yang dihasilkan lebah? Ternyata lebah juga menghasilkan senyawa lengket berwarna coklat-kehijauan yang dikenal sebagai propolis. Manfaat propolis juga dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Perlu diketahui, propolis dihasilkan dari getah yang dikumpulkan lebah madu dari berbagai pohon, aliran getah, atau sumber botani lainnya, yang digunakan oleh lebah untuk menutupi sarangnya.
Manfaat propolis sudah digunakan sejak dulu
Sejak dulu, propolis dipercaya sebagai obat herbal yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak orang Yunani kuno yang menggunakan propolis untuk mengatasi obat bisul dan abses. Di negara lain, propolis dimanfaatkan untuk menangkal infeksi dan membantu proses penyembuhan saat luka.
Propolis mengandung lebih dari 300 senyawa kimia. Polifenol diketahui banyak terkandung di dalam propolis. Polifenol ini berperan sebagai antioksidan untuk mengatasi kerusakan dan penyakit di dalam tubuh. Salah satu senyawa polifenol yang terkenal sebagai antioksidan adalah flavonoid.
Komposisi di dalam propolis ini juga ditentukan oleh lokasi lebah dan jenis pohon di suatu negara. Inilah yang membuat manfaat propolis bagi kesehatan sebenarnya sulit untuk disimpulkan oleh para ahli.
Artikel terkait: Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!
Manfaat propolis untuk kesehatan tubuh
Menurut berbagai penelitian, propolis dianggap memiliki sifat antibakteri, antivirus, antijamur, dan anti-inflamasi. Tetapi, penelitian ilmiah tentang propolis terbatas.
Para peneliti tidak tahu persis mengapa, tetapi produk yang dihasilkan lebah dapat memberikan perlindungan dari beberapa bakteri, virus, dan jamur.
1. Menyembuhkan luka
Propolis memiliki senyawa khusus yang disebut pinocembrin, flavonoid yang bertindak sebagai antijamur. Sifat antiinflamasi dan antimikroba ini membuat propolis membantu penyembuhan luka.
Satu studi menemukan bahwa propolis dapat membantu orang yang mengalami luka bakar atau luka melepuh (cold sore) sembuh lebih cepat dengan mempercepat pertumbuhan sel sehat baru.
2. Luka dingin dan herpes genital
Salep yang mengandung propolis 3 persen, seperti Herstat atau Coldsore-FX, dapat membantu mempercepat waktu penyembuhan dan mengurangi gejala pada luka dingin dan luka akibat herpes genital.
Satu studi menemukan, ketika propolis topikal diterapkan tiga kali sehari, itu membantu menyembuhkan luka dingin lebih cepat daripada tanpa pengobatan.
Para peneliti menemukan krim propolis tidak hanya mengurangi jumlah virus herpes yang ada di tubuh seseorang, tetapi juga melindungi tubuh dari serangan sakit di masa depan.
Selain itu, studi lain juga menyatakan bahwa mengoleskan salep yang mengandung propolis 0,5% hingga 3% lima kali sehari meningkatkan waktu penyembuhan dan mengurangi rasa sakit akibat luka dingin.
3. Manfaat propolis untuk pengobatan kanker
Propolis telah disarankan untuk berperan dalam mengobati kanker tertentu juga. Menurut salah satu studi, beberapa efek anti-kanker dari zat tersebut termasuk:
- Mencegah sel kanker berkembang biak
- Mengurangi kemungkinan sel akan menjadi kanker
- Memblokir jalur yang mencegah sel kanker saling memberi sinyal
Studi ini juga menyarankan bahwa propolis bisa menjadi terapi komplementer, tetapi bukan pengobatan tunggal untuk kanker. Studi lain menemukan bahwa mengonsumsi propolis Cina bisa menjadi terapi pelengkap yang bermanfaat dalam mengobati kanker payudara karena efek anti-tumornya pada sel kanker payudara.
Artikel terkait: Ini takaran aman konsumsi madu bagi ibu hamil, catat Bunda!
4. Manfaat propolis untuk mengobati sariawan
Berdasarkan sebuah penelitian, menggunakan propolis di mulut setiap hari selama 6-13 bulan dapat mengurangi sariawan.
5. Demam berdarah
Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi propolis membantu penderita demam berdarah untuk keluar dari rumah sakit lebih cepat. Namun, tidak diketahui apakah propolis dapat membantu menyembuhkan gejala demam berdarah.
6. Membantu menangani penyakit diabetes
Penelitian lain membuktikan bahwa mengonsumsi propolis memang bisa sedikit meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes, tetapi tidak memengaruhi level insulin atau meningkatkan resistensi insulin.
Selain itu mengoleskan salep propolis ke luka pada kaki diabetes mungkin bisa membantu luka sembuh lebih cepat.
7. Mengatasi penyakit gusi
Studi yang pernah dilakukan menampakkan hasil bahwa menggunakan propolis dalam gel pasta gigi atau obat kumur dapat membantu mencegah atau mengurangi tanda-tanda penyakit gusi.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa membilas gusi secara dalam dengan larutan ekstrak propolis mengurangi pendarahan gusi pada orang dengan periodontitis.
Berkumur dengan propolis membantu mencegah lepasnya gigi pada orang dengan kondisi penyakit gusi yang parah. Tetapi menggunakan propolis melalui mulut tampaknya tidak membantu mengatasi masalah plak atau perdarahan.
8. Infeksi saluran pencernaan yang dapat menyebabkan bisul (Helicobacter pylori atau H. pylori)
Penelitian lain menunjukkan bahwa memakai 60 tetes sediaan yang mengandung propolis hijau Brasil setiap hari selama 7 hari tidak mengurangi infeksi H. pylori.
9. Infeksi usus oleh parasit
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengambil ekstrak propolis 30% selama 5 hari dapat menyembuhkan giardiasis pada lebih banyak orang daripada obat tinidazole.
10. Kaki atlet (Tinea pedis)
Penelitian awal menunjukkan bahwa menerapkan propolis hijau Brasil pada kulit mengurangi rasa gatal, mengelupas, dan kemerahan pada siswa dengan kaki atlet.
11. Manfaat propolis bantu atasi masalah infeksi saluran napas atas
Ada beberapa bukti awal bahwa propolis dapat membantu mencegah atau mengurangi durasi pilek biasa dan infeksi saluran napas bagian atas lainnya.
12. Pembengkakan (radang) vagina (vaginitis)
Penelitian awal menunjukkan bahwa menerapkan larutan propolis 5% secara vagina selama 7 hari dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pada orang dengan pembengkakan vagina.
Risiko atau efek samping mengonsumsi propolis yang perlu diwaspadai
Mengutip dari WebMD, mengonsumsi propolis secara langsung mungkin dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang memiliki alergi terhadap lebah atau produk lebah. Sedangkan obat pelega tenggorokan yang mengandung propolis dapat menyebabkan iritasi dan sariawan.
Bagi ibu hamil dan menyusui, tidak ada informasi yang cukup valid mengenai keamanan menggunakan propolis, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Propolis diketahui dapat memperburuk kondisi asma karena beberapa ahli percaya bahan kimia tertentu dapat memperburuk asma.
Itulah informasi mengenai manfaat dan efek samping propolis untuk kesehatan. Semoga bermanfaat!
***
Referensi: WebMD, Healthline, Alodokter
Baca juga
Aturan mengonsumsi propolis untuk ibu hamil, jangan sampai salah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.