Sayur kale mungkin bukan menu yang disukai oleh wanita hamil. Namun, sayur kale ini ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi ibu hamil. Berikut pembahasan tentang manfaat kale bagi ibu hamil.
“Ketika dimasak, kale dapat berbau seperti belerang, yang mungkin tidak menggugah nafsu makan Bumil, Tapi, jika dimasak dengan cara yang tepat, Anda bisa mengolahnya menjadi camilan atau hidangan yang menggiurkan,” ungkap Stephanie Pedersen, M.S., ahli gizi kesehatan holistik seperti dilansir dari situs Parents.
Manfaat kale bagi ibu hamil
Satu cangkir kale yang dimasak mengandung 36 kalori, 3 gram serat, serta 10 persen kalsium dari kebutuhan harian Anda. Kale juga mengandung vitamin A, vitamin K, vitamin C, vitamin B6, mangan, kalsium, tembaga, kalium dan magnesium. Selain itu, sayur kale juga mengandung vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), zat besi dan fosfor.
“Kandungan nutrisi dalam kale dapat membantu ibu hamil untuk membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga mampu mencegah penyakit. Tidak hanya itu, kale juga kaya akan serat yang akan membuat ibu hamil terhindar dari sembelit.”
“Kale juga mengandung vitamin K, yang dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap kuat. Pembuluh darah yang kuat sangat penting bagi wanita hamil, karena wanita hamil harus mengalirkan banyak darah di daerah rahim mereka,” jelas Pedersen.
Cara mengolah kale bagi Bumil
Ada tiga jenis kale, yaitu:
- Kale keriting (disebut juga kale hijau). Kale hijau keriting ini akan memberikan manfaat terbaiknya jika diolah dengan cara ditumis, atau dibuat menjadi smoothie.
- Lacinato (juga disebut kale dinosaurus, kale hitam atau Tuscan). Kale jenis ini ditandai oleh daunnya yang gelap dan bergelombang, varietas ini memiliki tekstur yang lebih keras dan rasa yang lebih hambar. Lacinato akan memberikan manfaat terbaiknya jika diolah dengan cara dijadikan salad atau ditumis.
- Kale merah (juga disebut kale Siberia atau Rusia). Kale jenis ini biasanya dicampur dengan sup dan dikonsumsi mentah (pastikan kale dicuci bersih sebelum dikonsumsi) bersama kentang goreng.
Untuk meningkatkan cita rasanya, Pedersen menyarankan untuk mengolah kale menjadi smoothie dan salad.
“Jika Anda tidak menyukai rasanya, cobalah mencampurnya dalam smoothie dengan mencampur kale dengan buah-buahan. Selain itu, Anda bisa membuat salad kale mentah dengan mengiris daun kale menjadi bagian yang sangat tipis, tambahkan perasan lemon, garam, merica dan bubuk cabai, dan diamkan campuran tersebut selama 20 menit,” jelasnya.
Bunda juga dapat mengolah kale menjadi cemilan alternatif dengan cara memanggang potongan daun kale sampai renyah. Untuk membuat keripik kale, sobek daun menjadi potongan-potongan seukuran kecil, cuci dan keringkan secara menyeluruh dan tambahkan minyak zaitun dan garam secukupnya. Panggang pada suhu 350°F selama 10 hingga 15 menit.
Untuk menyimpan kale dalam lemari pendingin, lepaskan daun layu, lalu tempatkan dalam kantong plastik, keluarkan udara sebanyak mungkin, dan simpan di rak sayuran (paling lama 1 minggu).
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
Hindari terlalu banyak konsumsi 5 jenis sayuran ini, bisa berbahaya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.