Salah satu hal yang identik dengan bulan ramadan adalah makanan khas bulan puasa dari berbagai daerah. Beberapa makanan terkadang terasa spesial karena hanya bisa kita temui pada saat bulan ramadan.
Indonesia sebagai negara yang memiliki budaya beraneka ragam, tentu memiliki makanan khas ramadan dari berbagai daerah. Berikut adalah 5 makanan khas bulan puasa dari berbagai daerah di Indonesia yang bisa Parents coba!
Daftar Makanan Khas Bulan Puasa dari berbagai Daerah di Indonesia
Bongko Kopyor (Gresik, Jawa Timur)
Makanan khas bulan puasa yang pertama adalah Bongko Kopyor dari Gresik, Jawa Timur. Bongko Kopyor merupakan bubur nangka dan kelapa kopyor. Bubur nangka yang terdapat pada bongko kopyor adalah bubur mutiara dengan potongan roti tawar, pisang, kelapa muda serta nangka.
Tekstur dari bongko kopyor sangat lembut seperti bubur sumsum, namun sedikit encer. Hal tersebut dikarenakan bongko kopyor tidak menggunakan bahan dasar tepung. Potongan nangka yang terdapat pada bongko kopyor membuat bongko kopyor menjadi sangat harum.
Bongko kopyor biasanya dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Kuliner khas Gresik ini biasa dijual dengan kisaran harga Rp. 5.000 hingga Rp. 8.000 per bungkusnya.
Baca juga: Selain Murah, Ini 8 Manfaat dan Kandungan Gizi Ikan Mas bagi Kesehatan
Bubur Kampiun (Bukittinggi, Sumatera Barat)
Bubur kampiun merupakan makanan yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Makanan ini awalnya dibuat sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan trauma masyarakat di Bukittinggi akibat perang revolusi pada tahun 1950-an.
Bubur kampiun terdiri dari berbagai campuran seperti bubur sumsum, ketan putih dan ketan hitam yang telah dikukus, kolak ubi dan kolak pisang, bubur kacang hijau serta bubur candil.
Rasa manis dan tekstur yang beragam membuat banyak orang selalu berburu makanan asal Bukittinggi ini. Untuk membuat bubur kampiun perlu keterampilan khusus karena bubur kampiun dibuat dengan berbagai komponen dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Komponen-komponen pelengkap bubur kampiun dimasak di waktu yang bersamaan pada panci dan tungku yang berbeda.
Baca juga: Jadi Menu Favorit Banyak Orang, Ini Kandungan Gizi Ikan Lele
Asida, Makanan Khas Bulan Puasa dari Ambon, Maluku
Merupakan sebuah dodol yang berasal dari Ambon, Maluku. Berdasarkan sejarah, sebenarnya asida merupakan makanan yang berasal dari Arab dan biasa dikonsumsi oleh penduduk Afrika Utara. Namun bagi masyarakat Ambon, mereka tidak asing dengan hidangan ini.
Asida terbuat dari tepung terigu dengan tekstur seperti dodol. Bagian atas dari asida biasanya dilumuri oleh mentega cair. Hal tersebut membuat rasa asida menjadi gurih dan manis. Asida juga merupakan makanan khas ramadan yang kuat akan rempah karena asida dicampurkan oleh kapulaga dan kayu manis.
Baca juga: 7 Menu Rahasia Restoran Cepat Saji yang Murah dan Enak
Barongko (Makassar, Sulawesi Selatan)
Merupakan makanan khas ramadan dari daerah Makassar, Sulawesi Selatan. Barongko merupakan salah satu makanan yang kaya akan filosofi.
Kuliner ini juga dikenal sebagai kue kejujuran. Barongko terbuat dari pisang kepok yang dibungkus dengan daun pisang. Pisang dan daun pisang adalah dua hal yang tidak terpisahkan sehingga direpresentasikan sebagai sebuah kejujuran.
Pada zaman dahulu, barongko merupakan salah satu hidangan penutup para raja dan para bangsawan Makassar. Pada saat itu, barongko lebih banyak ditemukan pada saat pesta adat, misalnya pada saat khitanan, pernikahan, dan lain-lain.
Barongko memiliki bentuk segitiga dan dimasak dengan cara dikukus. Warna dari makanan khas ramadan in adalah putih kekuningan dengan rasa yang manis.
Baca juga: 7 Trik Menyimpan Makanan Tanpa Kulkas Agar Tak Cepat Busuk
Mie Glosor (Bogor, Jawa Barat)
Mie glosor adalah makanan khas ramadan yang berasal dari Bogor, Jawa Barat. Glosor pada nama mie glosor memiliki arti mengalir yang maksudnya adalah mie glosor merupakan mie yang mudah dimakan, dikunyah dan mengalir lancar dari mulut ke tenggorokan hingga menggelosor menuju lambung.
Berbeda dengan mie yang lain, mie glosor terbuat dari tepung singkong sehingga teksturnya cenderung kenyal. Warna kuning dari mie glosor berasal dari kunyit. Mie glosor umumnya dijual secara mentah, namun biasanya pada saat ramadan, makanan khas ramadan ini banyak dijual secara matang. Umumnya, mie glosor disajikan dengan disiram sambal kacang dan gorengan.
Baca juga: 9 Manfaat Buah Malaka bagi Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
Demikian informasi mengenai 5 makanan khas bulan puasa dari berbagai daerah di Indonesia.
Bagi Parents yang ingin membaca informasi seputar parenting dan diskusi sesama Parents atau expert, jangan lupa untuk mengunduh aplikasi theAsianparent yang tersedia di iOS dan android.
Baca juga:
10 Camilan Khas Makassar, Kerap Disajikan Saat Ramadan dan Hari Lebaran