Makan Telur Mentah saat Hamil, Bermanfaat atau Justru Berbahaya?

Makan telur mentah saat hamil sering kali dilarang karena dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Ngidam sepertinya menjadi salah satu tanda seorang perempuan sedang hamil. Meski begitu, ibu hamil acap kali dilarang mengonsumsi makanan tertentu, misalnya makanan mentah seperti ikan, telur, atau daging. Bukan tanpa sebab, makan telur mentah saat hamil dinilai dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Benarkah demikian?

Klik image di bawah ini untuk baca lebih lanjut

Apakah Aman Mengonsumsi Telur Mentah Saat Hamil? 

Dikutip dari laman Baby Center, telur mentah atau telur setengah matang dapat membawa organisme penyebab penyakit. Misalnya bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Ibu hamil sangat rentan terhadap penyakit bawaan makanan, karena masa kehamilan untuk sementara waktu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Artikel Terkait: 15 Nutrisi yang Baik untuk Ibu Menyusui dan Tumbuh Kembang Bayi

Perlu diketahui, paparan bakteri Salmonella saat hamil dapat menyebabkan risiko dehidrasi. Jika tidak ditangani dengan baik, dehidrasi tersebut dapat menyebabkan kelahiran prematur, cairan ketuban rendah, dan cacat lahir. Selain itu dalam beberapa kasus, ketika ibu hamil menjadi sangat sakit dan infeksi masuk ke aliran darah, hal itu dapat menyebabkan sepsis atau infeksi darah yang mengancam jiwa. Ada laporan kasus kelahiran prematur dan keguguran akibat penyakit tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, bakteri Salmonella memiliki sedikit atau tidak berdampak pada janin dalam kandungan. Bayi Anda sangat terlindungi dari penyakit di perut, bahkan jika Anda merasa tidak enak badan. Sangat jarang, salmonella dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin. 

Akan tetapi, kemungkinan besar terjadi jika ibu masih sakit dengan infeksi saat melahirkan. Jika bayi terpapar selama persalinan, maka si kecil dapat tertular infeksi. Bayi yang terpapar Salmonella saat lahir membutuhkan perawatan segera karena sistem kekebalan mereka yang rentan.

Gejala paparan Salmonella akibat makan telur mentah saat hamil, termasuk:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Demam dan kedinginan
  • Mual dan muntah
  • Dehidrasi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Darah dalam tinja.

“Sementara bukti terbaru dari Komite Penasihat Keamanan Mikrobiologi Makanan mengatakan bahwa risikonya sangat berkurang. Badan Standar Makanan (FSA) terus merekomendasikan bahwa kelompok rentan termasuk ibu hamil tidak makan telur mentah atau setengah matang, atau telur apa pun yang tidak dimasak atau hanya dimasak sebentar dan mengandung telur mentah,” kata Louise Silverton, Direktur Kebidanan di Royal College of Midwives. 

Dengan kata lain, beberapa ibu hamil dari berbagai belahan dunia harus memerhatikan bahwa makan telur mentah saat hamil sangat tidak direkomendasikan. Mengingat adanya dampak mengonsumsi telur mentah dapat membahayakan ibu hamil dan janin dalam kandungan.

Artikel Terkait: 5 Manfaat mengonsumsi telur bebek saat hamil, cek di sini!

Tips Mengonsumsi Telur saat hamil 

Ada beberapa catatan penting bagi ibu hamil, seperti harus menghindari:

  • Hidangan yang mengandung telur mentah atau setengah matang, seperti saus (mayones, saus hollandaise, saus aioli, saus béarnaise, dan saus salad Caesar), es krim, whip cream, meringue, tiramisu, adonan mentah atau adonan kue, eggnog dan minuman lain yang mengandung telur yang belum matang sempurna. Kecuali telur tersebut dipasteurisasi.
  • Semua hidangan dengan telur mentah atau setengah matang disajikan di restoran, karena sulit untuk memverifikasi apakah telur yang dipasteurisasi digunakan saat Anda makan di luar.
  • Makanan yang dibuat dengan telur, seperti salad telur, kecuali Anda yakin bahwa makanan tersebut telah disiapkan dengan aman (dimasak dengan matang, misalnya) dan telah disimpan selama kurang dari dua jam (atau satu jam pada waktu yang sangat lama). 

Sebagai gantinya, paling aman untuk membuat makanan ini di rumah, jadi ibu hamil tahu telurnya dimasak dan ditangani dengan mengikuti langkah-langkah keamanan makanan yang tepat. Departemen Pertanian AS atau US Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan agar ibu hamil hanya makan produk telur yang dimasak.

Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Salmon Mentai? Ini Penjelasannya

Pasteurisasi dan memasak menghancurkan bakteri Salmonella. Untuk alasan ini, penting untuk hanya makan telur yang dimasak dengan matang atau dipasteurisasi selama kehamilan untuk memastikan bakteri telah terbunuh.

Untuk memastikan telur aman untuk dimakan ibu hamil, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan, yaitu:

  • Hindari membeli telur yang cangkangnya retak dan kotor.
  • Cuci telur sampai bersih dan keringkan cangkangnya.
  • Simpan telur dalam lemari es pada tempat yang terpisah dengan makanan lain.
  • Pastikan telur dimasak sampai kuning dan putih benar-benar matang. Biasanya, berarti Parents harus merebus telur setidaknya selama 12 menit.
  • Simpan di lemari es (dalam cangkang atau kupas) pada suhu 4 derajat Celcius, dan gunakan dalam waktu seminggu setelah dimasak.
  • Jangan biarkan telur rebus lebih dari 2 jam (1 jam jika cuaca hangat).
  • Panaskan kembali telur rebus yang disimpan di lemari es hingga 75 derajat Celcius sebelum dimakan.

Yang perlu dicatat, makan telur mentah saat hamil berisiko mengalami keracunan makanan. Untuk itu, selalu jaga kebersihan dan pastikan beberapa catatan penting tersebut selalu dilakukan selama masa kehamilan. Tidak hanya berlaku untuk telur saja, melainkan untuk makanan protein hewani lainnya, seperti daging, unggas, dan ikan. 

Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Bunda!

***

 

Baca Juga:

Bolehkah ibu hamil makan telur asin? Ini penjelasannya

Amankah ibu hamil konsumsi telur puyuh? Simak penjelasannya di sini!

Dapat Berbahaya Jika Dikonsumsi, Inilah Ciri-ciri Telur Infertil yang Beredar di Masyarakat!