X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Penelitian: Konsumsi makanan pedas tingkatkan risiko demensia/pikun di masa tua

Bacaan 3 menit
Penelitian: Konsumsi makanan pedas tingkatkan risiko demensia/pikun di masa tua

Benarkah mengonsumsi makanan pedas bisa meningkatkan risiko demensia? Simak penjelasannya di sini, Parents!

Di Indonesia, sambal merupakan makanan pendamping yang wajib ada dalam menu. Bahkan bagi sebagian orang, makan tanpa disertai dengan rasa pedas akan terkesan hambar dan kurang lezat. Namun, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa terlalu banyak makan cabe dapat meningkatkan risiko demensia.

Demensia merupakan kumpulan penyakit yang berkaitan dengan fungsi otak jangka panjang sehingga dapat menggangu aktivitas sehari-sehari penderitanya. Beberapa penyakit seperti Alzheimer pun merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya demensia.

Artikel terkait: Penyakit demensia bisa dideteksi sejak dini dengan indra penciuman, ini alasannya!

Efek makan cabe bagi kesehatan

Makan cabe

Setiap variasi cabe tentunya memiliki tingkat kepedasan berbeda. Jenis cabe yang paling pedas di dunia seperti Carolina Reaper dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius.

Salah satu contoh kasus, pria di Amerika Serikat harus dilarikan ke IGD karena mengonsumsi Carolina Reaper. Ia merasa sakit kepala parah setelah memakan cabe tersebut di sebuah kontes makan.

Meski demikian, tidak semua jenis cabe memiliki efek yang sama dengan Carolina Reaper. Beberapa cabe yang sering digunakan sebagai bahan sambal seperti cabe merah, cabe rawit, cabe hijau, atau bahkan jalapeno masih terbilang aman dan tidak akan berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam batas wajar.

Bahkan sebuah penelitian pada 2017 mengungkap bahwa memakan cabe dinilai baik untuk kesehatan. Penelitian tersebut menyebutkan, orang yang suka makan cabe merah memiliki risiko kematian yang lebih rendah.

Terlepas dari efek positif tersebut, sebuah penelitian lain juga mengungkap bahwa bahan makanan pedas ini memiliki pengaruh yang cukup serius bagi fungsi kognitif manusia.

Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nutrients ini, melibatkan 4.582 koresponden berusia 55 tahun ke atas di Cina. Hasil penelitian menunjukkan, konsumsi cabe dalam jumlah banyak dan sering dapat mengurangi kemampuan kognitif hingga meningkatkan risiko demensia.

Artikel terkait: Penelitian: Menikah mencegah seseorang menjadi pikun. Baca alasannya!

Mengonsumsi lebih dari 50 gram cabe per hari dapat meningkatkan risiko demensia

Makan cabe

Seorang profesor dari Universitas Qatar Zumin Shi yang juga merupakan pemimpin dari tim peneliti Nutriens menjelaskan bahwa faktor risiko demensia akan lebih memengaruhi orang dewasa di atas 50 tahun.

“Mengonsumsi cabe memang bermanfaat untuk mempertahankan berat badan dan tekanan darah pada penelitian kami sebelumnya. Namun dalam penelitian kali ini, kami menemukan bahwa memakan terlalu banyak cabe dapat mengakibatkan efek buruk pada fungsi otak orang dewasa,” ungkap Zumin seperti yang dilansir dari Medical News Today.

Profesor Zumin juga melanjutkan, orang yang rutin makan lebih dari 50 gram cabe per harinya akan memiliki risiko penurunan kemampuan kognitif dua kali lipat lebih tinggi.

Penelitian: Konsumsi makanan pedas tingkatkan risiko demensia/pikun di masa tua

Terkait hasil penelitian tersebut, Manajer Riset dari komunitas Alzheimer’s Society, Dr. Clare Walton mengakui bahwa memang benar konsumsi makanan pedas termasuk cabe dapat mengurangi fungsi otak. Namun, hubungan faktor risiko demensia dan tingkat konsumsi cabe masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut.

“Dengan meningkatnya angka penderita demensia secara global, maka tidak salah jika kita perlu tahu faktor-faktor risikonya. Namun, studi yang dilakukan pada populasi di Cina ini hanya melihat pada hasil tes memori. Maka, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengonfirmasi kebenarannya,” papar Walton.

Meski demikian, Profesor asal London tersebut juga tetap menyarankan agar tidak mengonsumsi makanan pedas terutama cabe secara berlebihan. Meski belum ada bukti kuat bahwa cabe bisa menyebabkan demensia, tetapi kadar makanan pedas yang masuk dalam tubuh pun dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti diare hingga usus buntu.

***

Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.

TAP-Web-Banner_Photobooth

Referensi: Express, Medical News Today

Baca juga:

Cinta sejati pasangan down syndrome, 25 tahun menikah hingga maut memisahkan mereka

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Penelitian: Konsumsi makanan pedas tingkatkan risiko demensia/pikun di masa tua
Bagikan:
  • Makanan bersantan, bolehkah diberikan pada bayi 6 bulan?

    Makanan bersantan, bolehkah diberikan pada bayi 6 bulan?

  • Bolehkah ibu menyusui makan sushi? Berikut penjelasannya!

    Bolehkah ibu menyusui makan sushi? Berikut penjelasannya!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Makanan bersantan, bolehkah diberikan pada bayi 6 bulan?

    Makanan bersantan, bolehkah diberikan pada bayi 6 bulan?

  • Bolehkah ibu menyusui makan sushi? Berikut penjelasannya!

    Bolehkah ibu menyusui makan sushi? Berikut penjelasannya!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.