Ada banyak keuntungan yang bisa didapat seseorang dengan menikah, baik secara finansial maupun sosial. Dan kini, penelitian terbaru mengungkap fakta baru. Yakni, manfaat menikah mencegah pikun pada seseorang.
Artikel terkait: 9 Keuntungan menikah, yang hanya bisa dinikmati oleh pasangan sah
Penelitian Membuktikan, Menikah Mencegah Pikun pada Manusia
Orang yang tidak pernah menikah, atau pasangannya telah meninggal duluan dapat meningkatkan risiko orang tersebut terkena penyakit demensia atau pikun. Hal ini dibandingkan dengan pasangan menikah yang hidup bersama hingga tua.
Analisis ini dipublikasikan di Journal of Neurology Neurosurgery & Psychiatry yang mengungkapkan, menjadi lajang ternyata tidak selamanya baik untuk kesehatan.
Penelitian di Universitas London menemukan fakta bahwa menikah mencegah pikun.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University College London ini, meninjau bukti-bukti dari 15 penelitian yang telah dipublikasikan sebelumnya. Studi ini melibatkan lebih dari 800 ribu orang yang tersebar di negara-negara Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Asia.
Ketika data dikumpulkan, termasuk faktor usia dan jenis kelamin, ilmuwan menemukan sejumlah data. Orang-orang yang tidak pernah menikah memiliki risiko 42% terkena demensia atau pikun, dibandingkan yang pernah menikah. Mereka yang menjadi duda atau janda faktor risiko terkena penyakit pikun sekitar 20%.
Menikah Mencegah Pikun dan Meningkatkan Harapan Hidup Seseorang
Penelitian lain juga menunjukkan, orang yang menikah cenderung lebih sehat dibandingkan mereka yang lajang. Pasangan suami istri biasanya akan mendorong satu sama lain untuk olahraga, konsumsi makanan sehat, menjaga hubungan sosial, juga mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Kesemua faktor tersebut berkaitan dengan penurunan risiko penyakit alzheimer. Karenanya, tidak heran jika disebut menikah mencegah pikun. Kehadiran pasangan membuat gaya hidup menjadi lebih sehat.
Dan bagi mereka yang kehilangan suami atau istrinya akibat kematian, level stres bisa meningkat. Stres dapat memengaruhi saraf otak yang berhubungan dengan kemampuan kognitif.
Peneliti dari National University of Singapore dan Chinese University of Hong Kong menyebutkan, kegiatan seksual juga berakitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik pada seseorang. Sedangkan, lajang atau janda/duda kemungkinan tidak melakukan hubungan seksual sebanyak pasangan menikah.
Peneliti tidak menemukan peningkatan risiko demensia pada orang-orang yang bercerai. Namun, bisa jadi ini dikarenakan jumlah subjek bercerai yang diteliti dalam studi hanya sedikit.
Menikah mencegah pikun, karena hubungan seksual rutin meningkatkan sistem kognitif di otak.
Namun, penelitian ini juga memiliki kekurangan lain. Mereka hanya melakukan observasi pada kaitan antara status pernikahan dengan risiko penyakit pikun. Bukan sebab akibat yang terjadi dalam hubungan. Peneliti juga tidak memiliki informasi berapa lama seseorang bercerai atau menjadi janda/duda yang bisa menambah faktor baru dalam penelitian ini.
Meski banyak kekurangan, penelitian ini telah membantu pekerjaan ilmuwan lain yang sedang membuat strategi pencegahan penyakit pikun. Sebab, observasi yang dilakukan pada populasi di negara berbeda dan populasi yang berbeda pula.
Risiko Alzheimer pada Mereka yang Tidak Memiliki Pasangan
Penemuan ini juga penting bagi mereka berstatus duda/janda atau yang melajang dalam waktu lama, karena mereka memiliki risiko tinggi terkena demensia.
Selain status pernikahan, beberapa faktor lain juga memengaruhi risiko seseorang terkena demensia. Di antaranya, kurang olahraga, darah tinggi, gangguan pendengaran, dan pendidikan rendah yang membuat kognitif seseorang kurang terasah.
Depresi dan isolasi sosial juga diketahui meningkatkan risiko demensia. Kedua hal ini erat kaitannya dengan status lajang atau janda/duda.
Meski demikian, penyakit pikun tidak serta merta mudah dicegah dengan menikah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan metode pencegahan yang ampuh untuk kasus penyakit alzheimer.
Nah, Parents sudah tahu kan manfaat menikah mencegah pikun. Karena itu hargailah selalu pasangan kita, karena mereka berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik kita. Bahkan dalam jangka panjang.
Semoga bermanfaat.
Referensi: Time
Baca juga:
Penelitian: Mengasuh Cucu dapat Menurunkan Risiko Alzheimer
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.