Umumnya, Parents cenderung memilih mainan untuk anak sesuai dengan jenis kelaminnya. Namun sebenarnya, tak selalu harus seperti itu. Karena pada dasarnya, mainan merupakan media pembelajaran bagi anak. Apabila mainan dibatasi berdasarkan gender, kreativitas dan soft skill mereka juga akan sulit berkembang dengan optimal.
Hal ini juga disetujui oleh Christia Spears Brown, seorang profesor di Kentucky University dan penulis buku Parenting Beyond Pink and Blue: How to Raise Your Kids Free of Gender Stereotype. Ia menjelaskan, setiap warna dan jenis mainan yang diberikan kepada anak juga akan memengaruhi pandanganya terhadap lingkungan sosial.
Anak juga cenderung sulit untuk memandang permasalahan secara terbuka ketika mereka dewasa apabila orangtua membatasi jenis mainan mereka berdasarkan gender.
Dampak membatasi mainan untuk anak berdasarkan jenis kelamin
Jenis mainan yang diklasifikasikan berdasarkan gender sebenarnya sudah ada sejak lama. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Blackmore & Center (2005) pun memaparkan, bahwa secara umum mainan terbagi menjadi 3 tipe yaitu:
Merupakan tipe mainan yang dapat mengajarkan keterampilan bahasa pada anak. Tipe mainan feminin ini juga bisa menjadi sarana anak-anak dalam mempelajari rasa simpati, empati, dan kemampuan sosial mereka. Contoh mainan feminin ini adalah boneka, rumah-rumahan, peralatan masak-masakan, dan sebagainya.
Mainan maskulin merupakan tipe mainan yang dapat meningkatkan cara berpikir kritis pada anak karena cara bermainnya yang cenderung menantang dan kompetitif. Bola, mobil-mobilan, robot, dan set kereta api adalah contoh mainan maskulin.
Mainan yang sifatnya lebih netral dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak secara seimbang. Contoh mainan ini adalah, slime, play-doh, krayon, dan sebagainya.
Meski dibagi berdasarkan tipe gender, tetapi mainan tersebut sebaiknya diberikan secara merata kepada anak. Maksudnya, tidak sekadar memberikan mainan feminin kepada anak perempuan dan mainan maskulin kepada laki-laki. Seperti yang dikatakan profesor dari Monmouth University Lisa Dinella, bahwa pada dasarnya mainan memiliki peran yang cukup penting bagi perkembangan anak sehingga mereka seharusnya diberikan kesempatan untuk bermain dengan berbagai jenis mainan.
Dampak membatasi pemberian mainan berdasarkan gender
Saskhya Aulia Prima, Psikolog anak dan co-founder Tiga Generasi, juga membagikan dampak negatif terkait pemberian mainan berdasarkan jenis kelamin untuk anak. Beberapa dampak negatif yang ia bagikan melalui instragram story tersebut di antaranya:
- Menumbuhkan pemahaman yang kurang tepat tentang peran lawan jenis
- Membatasi anak dalam mengeksplor ide-ide baru
- Dapat membatasi ruang lingkup kariernya di masa depan
- Membatasi perkembangan kreativitas dan inovasi anak.
Selain dampak negatif, Saskhya juga membagikan beberapa manfaat dari menghapus pelabelan gender di mainan untuk anak. Hal ini maksudnya adalah, membebaskan anak memilih mainan yang ia suka meski tidak berdasarkan gender mereka. Berikut beberapa manfaatnya:
- Menginspirasi anak untuk menjelajahi jalan karier yang baru
- Memperkaya sudut pandang, karena ia tidak memandang suatu hal berdasarkan sudut pandang satu gender saja
- Memperluas pengetahuan dan mempelajari keterampilan baru
- Mengasah kreativitas dan mendorong anak berpikir out of the box
- Membantu mengembangkan fungsi otak anak dengan cara berpikir, menganalisis, dan bernalar secara alami.
Maka dari itu, apabila Anda ingin memberikan anak kesempatan untuk lebih berkembang dan memiliki berbagai keterampilan, maka tidak ada salahnya mulai mencoba untuk tidak membatasi mainan berdasarkan jenis kelamin pada buah hati Anda.
***
Ingin tahu informasi lainnya seputar tumbuh kembang anak? Yuk bergabung bersama jutaan Parents lainnya di aplikasi theAsianparent untuk saling berbagi cerita dan bertukar pengalaman dengan cara klik banner di bawah ini!
Baca juga:
Parents, perhatikan 5 hal ini saat memilih mainan anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.