Dibanding terpaku pada layar gawai, bagaimana kalau Parents mengajak si kecil bermain lompat tali? Tak hanya untuk orang dewasa saja, manfaat permainan ini juga terasa bagi kesehatan fisik dan mental anak lho.
Bentuk permainan ini terbilang sederhana, anak bisa melakukannya sendirian atau berkelompok. Tali untuk melompat umumnya terbuat dari banyak karet gelang yang dirangkai hingga membentuk tali panjang. Nantinya, pemain secara bergantian melompat dengan dua orang anak memegangi tali di kanan dan kiri tali.
Terdengar mudah memang, namun lompat tali menantang siapa saja yang memainkannya agar meloncat tanpa mengenai tali. Gerakan melompat dimulai dari lutut, pinggang, pusar, dada, kepala, hingga satu jengkal di atas kepala. Jika seujung baju mengenai tali, maka pemain tersebut tidak boleh bermain lagi.
Manfaat Lompat Tali untuk Anak
Apakah Parents termasuk generasi yang dahulu mengenal lompat tali? Mengapa tidak mengenalkannya pada anak? Melansir laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga berbagai sumber lain, berikut deretan manfaatnya:
1. Melatih Keseimbangan

Meloncati tali kedengarannya mudah, padahal dibutuhkan koordinasi yang baik dalam melakukan permainan ini. Dengan kata lain, anak akan dilatih keseimbangannya jika rutin bermain loncat tali.
Saat melakukan gerakan melompat berulang, keseimbangan dan refleks tubuh otomatis meningkat. Sebuah penelitian pada sekelompok pesepakbola pra-remaja menemukan bahwa lompat tali dapat meningkatkan koordinasi dan keseimbangan motorik anak.
2. Meningkatkan Kekuatan Otot
Saat melompat, anak dituntun agar sebisa mungkin tidak mengenai tali barang sejengkal pun. Mau tidak mau, setiap lompatan menggerakkan seluruh bagian tubuh. Otot tubuh pun dapat bergerak bersamaan.
Tak heran bila permainan zaman Sekolah Dasar ini melatih kekuatan otot kaki, perut, dan lengan. Selain itu, permainan lompat tali juga dapat membuat anak lebih lincah dan cekatan ketika melakukan sesuatu.
3. Menurunkan Berat Badan

Parents memiliki anak dengan berat badan berlebih, maka loncat tali bisa menjadi jenis permainan yang tepat.
Dengan lompatan berulang, anak bisa dibilang banyak bergerak. Metode ini membakar lemak dan kalori dalam waktu singkat. Bunda bisa mengimbanginya dengan asupan makanan bergizi dan menyehatkan, serta mempertimbangkan aktivitas lain yang bermanfaat menurunkan berat badannya.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Selanjutnya, kesehatan jantung juga dapat terjaga dengan rutin melompati tali.
Saat bermain, detak jantung mengalami peningkatan ke intensitas yang lebih tinggi dari biasanya. Latihan intensitas tinggi terbukti membuat jantung lebih kuat dan mengurangi risiko anak terkena penyakit jantung.
5. Mengembangkan Suasana Hati Positif
Siapa sangka, permainan sesederhana melompati tali ampuh membuat anak lebih bahagia. Wajar saja, permainan ini dilakukan bersama teman sebayanya dengan riang gembira.
Ketika bermain, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan stres. Selain itu, permainan tali juga dapat mengurangi ketegangan, meningkatkan kualitas tidur, dan membuat anak lebih aktif.
6. Mengembangkan Kemampuan Otak

Menurut Jump Rope Institute, melompat membantu mengembangkan kemampuan otak kiri dan kanan, meningkatkan kesadaran spasial, serta keterampilan membaca anak.
Tak hanya itu, lompat tali juga bisa meningkatkan daya ingat dan kewaspadaan sehingga kinerja anak di sekolah dapat menjadi lebih baik. Terlebih, ketika akan melompat otak anak berputar menentukan strategi agar bisa meloncati tali dengan baik.
7. Menumbuhkan Keberanian
Lebih lanjut, lompat tali dapat membuat si kecil semakin berani. Bayangkan saja, ia diharuskan melompati tali di tingkatan tertentu. Anak juga tidak boleh mengenai tali sedikitpun karena jika kena tanpa sengaja, maka ia tidak lagi boleh mengikuti permainan.
Hal ini sejatinya positif, karena kedepannya anak akan berani menghadapi tantangan di masa depan. Main lompat tali juga bisa menumbuhkan kepercayaan diri anak. Ketika bermain lompat tali, secara bertahap si kecil harus melompatinya dengan ketinggian yang sudah diatur.
Hal ini persis dengan teori belajar konsep spiral, di mana anak-anak belajar dari hal yang mudah ke sulit, dari sederhana ke sesuatu hal yang lebih kompleks.
8. Melatih Kedisiplinan
Dikutip dari The Active Family, lompat tali ternyata diketahui memiliki manfaat untuk mental dan keterampilan anak. Penelitian menunjukan, aktivitas ini mampu mendorong pemikiran kreatif sekaligus melatih rasa disiplin.
Karakter disiplin terbangun saat dirinya mengikuti aturan yang telah disepakati, mulai dari melompat sesuai urutan baris hingga ketinggian tali yang sudah ditentukan. Anak-anak tidak bisa melewati tahapan sesuai keinginanya. Dengan demikian si kecil harus disiplin dan patuh dengan aturan yang sudah ditentukan.
Selain itu, loncat tali merupakan kegiatan yang dinilai dapat meningkatkan kebugaran fisik, keterampilan membaca lebih baik, peningkatan memori hingga kewaspadaan. Bahkan dapat membantu anak mengatasi rasa malu dan lebih banyak bersosialisasi karena permainan ini merupakan kegiatan kelompok yang menyenangkan.
Berapa lama durasi aktivitas fisik yang ideal untuk anak?
Meski aktivitas fisik seperti lompat tali memiliki banyak manfaat, namun beberapa hal seperti durasi permainan hingga kondisi anak juga harus tetap diperhatikan. Durasi lama permainan dapat dilihat dari seberapa aktif anak dan kondisi kesehatannya. Adapun rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention yaitu:
- Anak usia prasekolah atau 3 - 5 tahun: selalu aktif secara fisik sepanjang hari
- Anak usia sekolah dan remaja atau 6 - 17 tahun: Melakukan 60 menit atau lebih aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat setiap hari. Aktivitas yang direkomendasikan seperti berlari, aerobik, melompat hingga push-up tiga hari setiap minggu.
Parents, siapkah mengajak si kecil bermain lompat tali?
Baca juga:
id.theasianparent.com/permainan-kippers
id.theasianparent.com/permainan-sesuai-zodiak
id.theasianparent.com/kerajinan-dari-stik-es-krim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.