Perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, sangat lekat dengan sejumlah perlombaan, seperti lomba makan kerupuk, lomba lari balap karung dan lain sebagainya. Nyatanya, sejumlah lomba 17 Agustus ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga dapat mengajarkan sportifitas sejak dini pada anak.
Prinsip sportifitas dalam lomba
Dilansir dari Stansford Children’s Health, sportifitas adalah sikap sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri.
Berikut adalah beberapa prinsip penting untuk ditanamkan pada anak-anak saat ia mengikuti kompetisi:
- Jika kalah, jangan membuat alasan
- Jika menang, jangan sombong
- Belajar dari kesalahan
- Selalu lakukan yang terbaik
- Jika orang lain melakukan kesalahan, tetaplah membesarkan hati dan menghindari kritik
- Tunjukkan rasa hormat untuk diri sendiri, tim, dan panitia.
Ajarkan sportifitas pada anak lewat lomba 17 Agustus
Lomba makan kerupuk (Sumber: Youtube @AIRRIU EDUVENTURE)
Saat anak mengikuti lomba 17 Agustus, dorong anak untuk melakukan hal-hal berikut ini:
Saat mengikuti lomba, semua orang harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan. Jelaskan kepada anak bahwa peraturan dibuat agar permainan dapat dimainkan secara teratur.
Tetap fokus pada permainan, dan hindari marah dengan rekan satu tim, pelatih, atau wasit. Dorong juga anak untuk mengajak temannya yang kurang berbakat, untuk tetap berpartisipasi.
Jangan sekali-kali mendukung upaya anak untuk tidak mematuhi peraturan.
Tekankan pentingnya mendengarkan wasit dan mengikuti arahan mereka, saat sedang berlomba.
Artikel terkait: Keindahan Alam Indonesia Dalam Video Persembahan Anak Bangsa
Saat anak menang atau kalah, dorong anak untuk menunjukkan rasa hormat terhadap tim lain. Jika tim lain menang, anak juga harus terima kekalahan dan mengakui kemampuan lawannya. Jika timnya menang, jangan biarkan anak sombong.
Sebagai anggota tim yang baik, anak harus memuji rekan satu tim, atas apa yang mereka lakukan. Anak juga harus mendukung rekan satu tim ketika mereka melakukan kesalahan. Orangtua harus membuat model perilaku ini, dengan cara mengapresiasi anak atas apapun yang mereka lakukan.
- Akhiri dengan jabat tangan.
Anak harus tahu bagaimana mengakhiri permainan dengan nada positif, meskipun mereka menang atau kalah.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga:
Parents, Lakukan Langkah ini untuk Dukung Bakat Olahraga Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.