Kasus Covid-19 di India melonjak tajam. Mengutip dari kantor berita Amerika Selatan Associated Press (AP), kasus Covid-19 pada Senin (26/4/2021) mencapai angka 352 ribu. Jelas ini fakta yang sangat mencengangkan. Di kala banyak negara yang sudah mulai memperlihatkan penurunan angka kasus, di negara dengan ibu kota New Delhi itu justru mengalami kemunduran. Kasus ledakan Covid di India tentu saja menjadi perhatian di seluruh dunia.
Selain peningkatan kasus, masih ada beberapa yang perlu Anda ketahui mengenai ledakan Covid di India agar hal serupa tidak terjadi di sekitar kita, khususnya Indonesia.
Berikut ini 10 fakta ledakan Covid di India dirangkum dari beberapa sumber:
10 Fakta Ledakan Covid di India, Negara Tertinggi Ke-2 Kasus Covid
1. Faktor Penyebab Ledakan Covid-19
Ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di India. Di antaranya adalah:
- Rata-rata jumlah kasus Covid-19 di India bergerak di angka 10.000 per hari. Selama beberapa lama, situasi tersebut masih bisa ditangani pemerintah dan tenaga kesehatan di sana. Sampai kemudian pemerintah membuka pembatasan sosial berskala besar di sana. Masyarakat India terlena dan mulai mengadakan pertemuan-pertemuan kecil hingga besar.
- Acara tradisi keagamaan Kumbh Mela. Masyarakat India keluar dan berkumpul di Sungai Gangga untuk merayakan salah satu acara suci agama Hindu, Kumbh Mela atau Festival Kendi. Dan akhirnya sudah bisa ditebak. Kasus Covid segera mengalami lonjakan. Di lokasi tersebut, ada 5 juta orang yang terinfeksi virus Covid-19.
2. Rekor Kasus Baru
Pelaksanaan festival keagamaan itu meningkatkan jumlah kasus harian menjadi 130.000 kasus baru setiap harinya. Dan pada 26 April 2021 jumlah kasus yang terinfeksi virus Corona pecah rekor sebanyak 352 ribu. Angka ini terus bertambah hingga lebih dari 400 ribu kasus per tanggal 1 Mei 2021. Di hari itu, selama 24 jam ada sekitar 3. 523 orang yang tercatat meninggal di India.
Data terakhir dari JHU CSSE Covid-19 Data dan Our World in Data (6/5/2021) menyebutkan, jumlah kasus di India sudah tembus ke angka 20,7 juta. Korban yang selamat 17 juta, dan 226 ribu meninggal dunia. Dengan demikian negara ini menjadi negara kedua sebagai negara dengan infeksi Covid-19 tertinggi setelah Amerika Serikat dengan 32,1 juta kasus.
3. Seluruh Fasilitas Kesehatan Penuh
Image: BBC
Selanjutnya, jelas tenaga medis yang kewalahan menangani banyaknya kasus ini. Ruang gawat darurat dan kamar-kamar perawatan di berbagai rumah sakit di India penuh sehingga menyebabkan banyak korban tak mendapat perawatan yang layak.
Keluarga korban panik mencari fasilitas perawatan serta oksigen dan obat-obatan demi bisa menyelamatkan anggota keluarganya yang terinfeksi. Banyak juga yang meninggal karena tak tertangani dengan baik.
4. Krematorium Juga Penuh
Image: Jakarta Post
Melihat jumlah kasus yang tinggi dengan penanganan kesehatan yang tidak memadai, tentu banyak korban yang tak tertangani dan akhirnya meninggal. Bahkan setelah meninggal pun bukan hal yang mudah bagi para korban ini. Jenazah mereka tak bisa segera dikremasikan karena keluarga kesulitan mencari krematorium.
Bagi yang masih mendapatkan jadwal kremasi di krematorium, ambulans yang mengangkut jenazah anggota keluarganya harus mengantre berjam-jam di depan krematorium. Sedangkan yang tak kebagian tempat di krematorium, dengan terpaksa mereka mengkremasi anggota keluarganya di lahan parkir, lapangan, tempat lain yang disediakan.
Para penggali kubur di sana pun bekerja 24 jam karena jenazah yang datang tak kunjung berhenti.
5. Lahirnya Varian Corona Baru Akibat Ledakan Covid di India
Image: Stat News
Selain meningkatkan kasus infeksi harian, aktivitas kumpul beramai-ramai ini juga menjadi biang keladi dari lahirnya varian ganda Covid-19, yakni B.1618. Mutasi ganda ini sebenarnya sudah ditemukan sejak Maret lalu, dan diduga jenis ini juga yang banyak menginfeksi korban Covid-19 di lonjakan gelombang kedua ini di India.
Yang dikhawatirkan oleh pemerintah India saat ini adalah, apakah varian baru ini dapat mampu ditangani oleh vaksin Covid-19 yang sudah dipasarkan secara nasional di sana.
Hingga kini memang belum ada cukup informasi apakah benar B.1618 yang mendorong lonjakan dan juga kebal vaksin atau tidak. Para ahli kesehatan di India masih memerlukan waktu ungtuk mengawasi genom yang jauh lebih besar.
6. Vaksin Habis!
Image: BBC
India merupakan salah satu produsen vaksin Covid-19. Dan karena kejadian ini, negara ini terpaksa membatasi ekspor vaksin karena memerlukannya untuk warganya sendiri.
Pemerintah India menggelontorkan sekitar 3 juta dosis vaksin setiap hari. Itupun masih kurang, karena banyak negara bagian yang melaporkan sudah kehabisan stok sehingga perlu tambahan cepat.
7. Kekurangan Oksigen
Image: Times of India
Saat lonjakan kasus tinggi terjadi, rumah sakit umum ibu kota New Delhi melaporkan hanya memiliki cukup oksigen untuk bertahan delapan hingga 24 jam lagi. sedangkan rumah sakit swasta hanya memiliki cukup oksigen untuk 4-5 jam saja.
“Kami menghadapi masalah besar dalam pasokan oksigen, tetapi entah bagaimana kami bisa mengatasinya. Kemarin, sangat kritis. Kami hanya memiliki empat hingga lima jam oksigen di malam hari,” ujar Ronit Kumar, Kepala Teknik Biomedis di Fortis Escorts Heart Institute India, melansir dari News of India (2/5/2021).
Sejauh ini pabrik tabung oksigen di India telah meningkatkan produksi demi bisa menutupi permintaan. News of India menulis, pihak produsen mengalami banyak sekali kendala. Di antaranya:
- Kebanyakan pabrik terletak di bagian timur negara India yang lokasinya seribu mil dari kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai.
- Kondisi transportasi ini menjadi sulit dipenuhi untuk permintaan cepat di negara bagian utara dan barat India.
- Tangki gas yang bertekanan tinggi hanya bisa berjalan melalui jalan darat atau kereta api.
- Belum lagi tangki kriogenik yang menampung oksigen terkompresi membutuhkan waktu sekitar empat hingga enam bulan untuk diproduksi.
- Dan rumah sakit swasta enggan berinvestasi di pabrik penghasil oksigen mereka sendiri (mungkin tapi cukup mahal).
8. Perdana Menteri Dianggap Gagal Atasi Ledakan Covid di India
Image: India Today
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan bahwa negaranya sedang mengalami badai infeksi Covid-19. Masyarakat dan dunia menganggapnya gagal dalam menangani pandemi Covid-19. Beberapa pihak bahkan memintanya untuk segera mundur dari posisinya sebagai perdana Menteri karena dianggap tidak peduli, salah satunya dengan membiarkan umat Hindu di sana merayakan Kumbh Mela.
Di kala tenaga medis negaranya dan juga dunia sedang berjuang mengurangi penyebaran dan menghentikan kasus Covid-19, ia justru bersikap sebaliknya. Dampaknya, sekitar 5 juta umat Hindu India berkumpul di Sungai Gangga dan mengabaikan protokol kesehatan.
9. Bantuan dari Negara Lain untuk Atasi Ledakan Covid di India
Image: WIkipedia
Kejadian ini menarik empati negara-neraga lain untuk mengirimkan bantuannya. Di antaranya adalah Jerman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Kebanyakan negara ini mengirimkan bantuan menyuplai oksigen, salah satu alat pengobatan yang paling dibutuhkan di India.
Amerika Serikat juga mengatakan siap untuk mengirimkan vaksin AstraZeneca juga dengan tim ahli, obat antiviral remdesivir, alat pelindung diri, dan masih banyak lagi. Cina yang selama ini juga bermusuhan dengan India karena konflik perbatasan, ikut menawarkan bantuannya.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China mengumumkan akan mengirim bantuan semaksimal mungkin untuk India, Kamis (22/4/2021).
10. Ledakan Covid di India menuai Keprihatinan WHO
Image: DW
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keprihatinannya. “Situasi di India sangat memilukan,” kata Tedros mengutip kantor Berita Prancis Agence France Presse (AFP), Selasa (27/4/2021).
Peningkatan kasus Covid-19 di India telah membuat pemerintahan India, fasilitas Kesehatan, tenaga medis, dan masyarakatnya ambruk. WHO mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan peralatan dan pasokan penting yang diperlukan melalui badan kesehatan PBB.
***
Semoga masalah ledakan Covid di India lekas selesai dan mengalami penurunan yang signifikan. Berdoa untuk semua tenaga medis yang berjuang di sana. Buat Anda, Parents, jangan lengah. Virus Corona ada di sekitar Anda, jalankanlah protokol kesehatan sebaik mungkin.
Baca juga:
Virus Corona Inggris B117 Ditemukan di Indonesia, Ampuhkah Vaksin yang Sudah Ada?
Mungkinkah Terinfeksi COVID-19 Setelah Divaksin? 4 Penyebab Ini Perlu Dipahami
8 Tips Menenangkan Anak Saat Imunisasi yang Bisa Parents Lakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.