Virus Corona B117 sudah masuk Indonesia. Apakah varian baru dari Inggris ini lebih berbahaya?
Di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, publik dikejutkan dengan penemuan varian baru SARS-CoV-2 yang disebut B117, atau SARS-CoV-2 VOC 202012/01 (Varian of Concern, tahun 2020, bulan 12, varian 01). Hal ini telah dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, tepat pada satu tahun peringatan pandemi COVID-19 di Indonesia (2/03).
Dua kasus varian baru B117 di Indonesia ditemukan dari hasil pemeriksaan 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom (Whole Genome Sequence) yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Sampel paling banyak berasal dari lima provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Virus Corona B117, Mutasi virus SARS-CoV-2
Mutasi virus memang bukan hal yang baru. Ini adalah cara virus untuk dapat bertahan hidup di dalam tubuh manusia dengan mengubah bentuk genetiknya. Namun tentu saja, di tengah pandemi COVID-19, mutasi SARS-CoV-2 membuat banyak orang khawatir. Apalagi varian B117 diketahui lebih mudah dan cepat menular dibandingkan varian SARS-CoV-2 sebelumnya, seperti B1351, yang ditemukan di Afrika Selatan, dan P1, yang ditemukan di Brasil.
Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 23 Februari 2021, varian B117 pertama kali ditemukan di Inggris pada Desember 2020 dan saat ini telah menyebar ke 101 negara. Sementara itu, di periode yang sama, varian B1351 telah menyebar ke 51 negara dan varian P1 ke 29 negara.
Gejala mirip varian lama tapi tidak lebih berbahaya
Sebuah survei yang dilakukan oleh Office for National Statistic (ONS) di Inggris menemukan bahwa pasien COVID-19 dengan varian B117 memiliki gejala yang mirip dengan varian sebelumnya, yakni:
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Gangguan penciuman dan perasa
Survei ini dilakukan pada individu yang terinfeksi COVID-19 varian B117 dan varian lama antara November 2020 hingga Januari 2021 untuk menanyakan gejala yang dialami mereka seminggu sebelum dinyatakan positif.
Terkait dengan keparahan penyakit, Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat memberikan pernyataan bahwa berdasarkan laporan-laporan awal, varian baru ini tidak menimbulkan penyakit COVID-19 yang lebih berat dari varian sebelumnya. Meski demikian, studi-studi masih berlangsung untuk mengetahui bagaimana tingkat keparahan penyakit dan risiko kematian yang ditimbulkan oleh varian baru ini.
Apakah Vaksin COVID-19 yang Tersedia dapat Mencegah Mutasi B117?
Beberapa vaksin COVID-19 sedang dikembangkan dan sebagian sudah digunakan di beberapa negara. Salah satunya Sinovac yang saat ini sudah diberikan pada beberapa kelompok prioritas di Indonesia. Vaksin lain yang juga akan digunakan di Indonesia adalah vaksin produksi Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna, Novavax, dan Sinopharm.
Dengan kemunculan varian baru SARS-CoV-2 ini, banyak orang jadi bertanya-tanya apakah vaksin yang saat ini tersedia dapat secara efektif mencegah penularan COVID-19. Hingga kini, para ahli meyakini bahwa vaksin COVID-19 yang sudah ada tetap mampu memberikan proteksi tubuh terhadap varian B117. Hal ini dikarenakan mutasi yang terjadi belum sampai mengubah struktur dan sifat antigennya sehingga tidak mengganggu kinerja vaksin.
Studi awal menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi COVID-19 dapat mengenali varian B117. Temuan awal ini masih terus dikembangkan untuk melihat efektivitas vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap semua varian SARS-CoV-2.
Public Health England bahkan telah mengonfirmasi bahwa sejauh ini tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kebal terhadap varian baru COVID-19. Virus Corona B117 juga belum terbukti memengaruhi efektivitas vaksin Sinovac yang saat ini digunakan di Indonesia.
Terus Patuhi Protokol Kesehatan untuk Cegah Virus Corona B117
Wajar bila Anda khawatir dengan ditemukannya Virus Corona B117 di Indonesia, apalagi penularannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. Meski begitu, Anda tidak perlu panik karena pemerintah terus berupaya untuk menanggulangi COVID-19.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi COVID-19 dan terus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Ingat pula untuk selalu memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang sekitar (minimal 2 meter), mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
Harapannya, penyebaranVirus Corona B117 bisa kita sama-sama cegah.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.