Penyakit menular seksual seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi siapa pun yang mendengarnya. Bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit menular seksual?
Mengenal penyakit menular seksual
Penyakit ini merupakan jenis gangguan kesehatan yang ditularkan melalui aktivitas seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
Anda juga bisa ikut tertular melalui aktivitas seksual yang melibatkan bibir, mulut, anus, vagina, atau penis.
Menurut lembaga American Social Health Organization, setengah dari semua orang dewasa muda berusia sekitar 25 tahun yang aktif secara seksual sangat berisiko mendapatkan penyakit menular seksual (IMS) ini.
IMS adalah penyakit serius yang memerlukan perawatan khusus. Beberapa penyakit infeksi menular seksual, seperti HIV tidak dapat disembuhkan dan termasuk mematikan.
Gejala infeksi menular seksual
Terkadang, penyakit infeksi menular seksual tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa kasus mungkin akan merasakan beberapa gejala berikut:
– Adanya benjolan, luka, atau kutil di dekat mulut, anus, penis, atau vagina.
– Bengkak atau kemerahan yang biasanya terdapat di dekat penis atau vagina.
– Muncul ruam kulit.
– Sakit saat buang air kecil.
– Berat badan turun dan sering berkeringat di malam hari.
– Sakit, nyeri, demam, dan kedinginan.
– Kulit kuning (jaundice).
– Muncul keputihan yang memiliki bau menyengat.
– Pendarahan dari vagina, selain menstruasi bulanan.
– Sakit dan nyeri luar biasa saat berhubungan seks.
– Gatal parah di dekat penis atau vagina.
Bagaimana pencegahan penyakit menular seksual?
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mempraktikkan pencegahan penyakit menular seksual, seperti berikut:
- Gunakan kondom lateks setiap kali melakukan hubungan seksual, terutama jika Anda menikah lagi dengan pasangan baru. Ini merupakan langkah pencegahan penyakit menular seksual paling utama, yang bisa dilakukan.
- Hindari berganti-ganti pasangan.
- Setia pada satu pasangan saja juga bisa mengurangi risiko.
- Mengetahui tanda-tanda dan gejala IMS sejak dini.
- Jangan lanjutkan untuk berhubungan seksual jika pasangan Anda berisiko.
- Lakukan deteksi dini dengan pemeriksaan laboratorium ke dokter untuk memastikannya, jika Anda berisiko. Pastikan agar pasangan Anda juga melakukan pemeriksaan.
Jika Anda atau pasangan ternyata mendapat diagnosis positif terinfeksi, lakukan konsultasi segera dengan dokter untuk memutuskan penanganan apa yang harus dilakukan sebelumnya.
Referensi: WebMD
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/mycoplasma-genitalium
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.