Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar telah menyita perhatian publik. Pada 31 Mei. sebanyak 31 korban KM Ladang Pertiwi telah ditemukan dari manifes 42 orang. Kini, tersisa 11 penumpang yang masih dinyatakan hilang. Peristiwa ini menyisakan cerita dari korban selamat KM Ladang Pertiwi.
“Iya 31 itu data terakhir korban selamat yang ditemukan. Tiga orang dewasa terluka. Ada juga satu bayi usia lima tahun jadi korban,” kata Komandan Tim Basarnas Makassar Aswandi mengutip laman Detik Sulawesi Selatan.
Diketahui kecelakaan tersebut terjadi akibat habisnya bahan bakar dan cuaca buruk di sekitar wilayah Sulawesi Selatan. Salah satu korban selamat menceritakan pengalamannya bertahan hidup di lautan lepas sebelum dapat pertolongan.
Artikel terkait: Sedih, Bayi Korban Kecelakaan Kapal Meninggal Dunia Setelah Diselamatkan Ibu
Kisah Korban Selamat KM Ladang Pertiwi, Mengapung Selama 16 Jam
Terombang Ambing di Laut Lepas
Basarnas Sulsel via ANTARA
Menguutip dari Kompas.com (30/05/2022), salah satu penumpang yang selamat, Hidayatullah, menceritakan kisahnya saat terombang-ambing di Selat Makassar selama 16 jam lamanya bersama enam penumpang lainnya.
Saat kejadian, kapal yang ditumpanginya tiba-tiba mati mesin. Kemudian karena tak melaju, kapal pun oleng. Tak lama kemudian, kapal pun miring karena dihantam gelombang sampai akhirnya tenggelam.
“Mesinnya mati karena kehabisan solar. Setelah itu dua ombak menghantam kapal. Ombak kedua yang membuat kapal tenggelam,” ujar Hidayatullah.
Artikel terkait: Merinding! Video ini perlihatkan ibu hamil berbagi pelampung dengan anaknya yang jadi korban kapal tenggelam
Gunakan Tripleks untuk Mengapung
Kompas.com
Saat kapal mulai tenggelam, semua penumpang spontan berusaha menyelamatkan diri dengan mencari barang yang bisa mengapung untuk dijadikan tumpuan. Hidayatullah ingat saat itu bersama salah seorang penumpang menemukan lima lembar tripleks yang saling tersusun.
“Saya naik ke situ sama ada satu orang penumpang lain. Di situ kami bertahan dan alhamdulillah bisa mengapung,” ungkapnya.
Tak lama kemudian, dia mengatakan bertemu lima penumpang lainnya lalu membentuk kelompok kecil. Kelompok itulah yang kemudian berhasil diselamatkan oleh tugboat TB Sabang 25.
“Penumpang yang lain tidak tahu nasibnya. Tapi waktu kapal mulai tenggelam, masih banyak penumpang yang belum sempat keluar kapal. Terutama lansia,” tuturnya.
Artikel terkait: 3 Kisah pilu di antara ratusan korban peristiwa tenggalamnya kapal di Danau Toba
Tak Memiliki Makanan
Kompas.com
Selama terombang-ambing di lautan, Hidayatullah dan enam penumpang tersebut sama sekali tak memiliki makanan.
“Kita cuma punya satu botol air minum kecil. Itu yang kita minum silih berganti untuk bertahan sebelum bantuan datang,” tambahnya. Hidayatullah melanjutkan, dirinya bersama enam penumpang diselamatkan pada Jumat (26/5/2022) subuh. Sementara penumpang lainnya saat matahari mulai terbit.
“Saat malam semuanya terpisah. Tak bisa lagi lihat apa-apa ditambah lagi gelombang besar. Alhamdulillah kami segera ditemukan,” tutupnya.
Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi yang berangkat dari Pelabuhan Paotere, Makassar, tenggelam di Selat Makassar pada Kamis (25/5/2022). KM Ladang Pertiwi diketahui membawa 42 penumpang dengan tujuan, Pulau Pamantauang, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Sebagian penumpang dinyatakan hilang dan saat ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan. KM Ladang Pertiwi 02 mengalami kecelakaan akibat kehabisan bahan bakar dan cuaca buruk di sekitar wilayah Sulawesi Selatan.
Itulah pengalaman korban selamat KM Ladang Pertiwi saat bertahan hidup. Menegangkan banget ya Parents. Semoga semua korban KM Ladang Pertiwi dapat segera ditemukan. Juga, semoga mereka bisa pulih dari trauma akibat kecelakaan ini.
Baca juga:
Kronologi Kapal KM Ladang Pertiwi Tenggelam, 31 Penumpang Selamat
10 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia, Punya Fasilitas Lebih Mewah dari Hotel Bintang Lima!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.