Peristiwa pilu belum lama ini terjadi di NTT. Kapal Motor (KM) Empat Bersaudara rute Pulau Ende-Kampung Numba Basa Kabupaten Ende pada Sabtu (3/4/2021) mengalami kecelakaan. Dilaporkan, seorang bayi menjadi korban kecelakaan kapal motor tersebut.
Melansir RRI.co.id, kapal motor yang bertolak dari Pulau Ende itu mengangkut 24 orang penumpang. Tercatat, 23 di antaranya selamat dan satu orang balita dinyatakan meninggal dunia.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere menerima laporan dari Ibu Irmawati pada pukul 12.30 waktu setempat. Ia mengatakan bahwa Kapal KM Empat Bersaudara, jenis kapal Ketinting, dengan rute Pulau Ende-Kampung Numba Basa Ende telah mengalami kecelakaan laut. Kapal tersebut berjarak 2.29 kilometer dari Pelabuhan Pulau Ende.
Dilansir Kompas.com dari Pos-Kupang, Camat Pulau Ende, Nurdin, mengatakan bahwa seluruh penumpang sempat menyelamatkan diri, termasuk seorang ibu, A (35) yang membawa anaknya, Az (1). Ibu tersebut menggendong anaknya sambil berenang.
“Tapi yah nyawa balita itu tidak tertolong. Ibunya selamat,” ungkap Nurdin.
Setelah dievakuasi, balita itu sempat dibawa ke Puskesmas Pulau Ende namun nyawanya tidak terselamatkan.
Kronologi Kejadian
Foto: Basarnas Maumere
Peristiwa bermula pada pukul 11.15 WITA. Saat kapal bergerak ke Kampung Numba, di tengah laut tiba-tiba kapal nahas tersebut diterpa gelombang dengan ketinggian 1-2 meter. Akibatnya, air laut memenuhi lambung kapal hingga membuat kapal berlebihan muatan dan nyaris tenggelam.
Dalam situasi mencekam, seluruh penumpang pun menjadi panik. Mereka langsung melompat berhamburan demi menyelamatkan diri.
Sekitar pukul 12.35 WITA, peristiwa itu langsung dikoordinasikan kepada Instansi Potensi SAR yang berada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere.
Artikel terkait: Bayi 14 Bulan Selamat Dari Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 36 Orang
Bayi Korban Kecelakaan Kapal Motor
Ilustrasi
Pukul 12.40 WITA, Tim SAR Gabungan lantas diberangkatkan. Pihaknya itu terdiri dari 2 orang tim rescue Unit Siaga SAR Ende, Pos AL Ende 1 orang, Polairud Ende 1 orang menggunakan rubber boat 30 PK Unit Siaga SAR Ende, serta anggota Polsek Pulau Ende dan nelayan dengan menggunakan 20 unit perahu.
Pada Pukul 13.10 WITA, seluruh penumpang yang berjumlah 24 orang berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Ende dengan rincian 23 orang selamat dan 1 orang bayi meninggal dunia.
Ilustrasi
“Serta didapatkan informasi dari OSC (On Scene Coordinator) di lapangan, bahwa 6 orang korban dirawat di Puskesmas Pulau Ende, sedangkan 18 orang sudah dijemput keluarganya masing-masing,” terang Putu.
I Putu Sudayana kemudian memberikan apresiasi atas kerjasama semua pihak yang terlibat sehingga proses evakuasi berjalan lancar. Termasuk seluruh Potensi SAR Gabungan, terutama Camat Pulau Ende beserta staf, Kapolsek Pulau Ende beserta staf dan Nelayan Pulau Ende.
Artikel terkait: Ibu Selamatkan Suami dan Anaknya saat Kecelakaan, Begini Tips Aman Mengemudi
Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Ilustrasi
Cuaca ekstrem memang tengah melanda sejumlah wilayah beberapa hari belakangan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dalam sepekan ke depan.
Melansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), potensi cuaca esktrem di beberapa wilayah Indonesia selama sepekan ini berdasarkan pantauan BMKG pada periode 3-9 April 2021.
Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021, dengan kecenderungan menuju netral. Itulah sebabnya, BMKG memperkirakan terdapat potensi cuaca ekstrem. Antara lain berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan.
Adapun potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan NTT. Sementara potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT, dan Sulawesi Selatan.
Lebih jauh, BMKG menekankan bahwa wilayah Sulawesi Selatan dan NTT sebagai wilayah pada kategori siaga hingga 6 April mendatang. Kondisi ini berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak untuk potensi banjir dan banjir bandang.
****
Parents, peristiwa ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk semakin waspada. Maka jika memungkinkan, hindari melakukan perjalanan saat cuaca buruk seperti saat ini, apalagi membawa serta anak di bawah umur.
Semoga, keluarga bayi korban kecelakaan kapal motor diberi ketabahan dan kekuatan, ya.
Baca juga:
10 Tips agar Anak Aman Saat Banjir Datang Menerjang
Wiranto ungkap penyebab cucunya meninggal, bagaimana kecelakaan bisa terjadi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.