Awal bulan Juli ini, masyarakat Indonesia kembali berduka. Pada Selasa (3/7/2018) sebuah kapal, KM Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan. Salah satu korban kapal tenggelam meninggal adalah seorang ibu hamil yang berbagi pelampung dengan anaknya yang masih balita.
Dikutip dari laman Kompas, Polda Sulawesi Selatan merilis data sementara korban kapal tenggelam ada 190 orang penumpang. Selain itu ada 48 kendaraan yang turut diangkut kapal yang berlayar dari Pelabuhan Bira ke Kabupaten Bulukumba, ke Pelabuhan Pematata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani menerangkan proses evakuasi hingga Kamis (4/7/2018) sekitar pukul 10.00 Wita, jumlah korban kapal tenggelam yang meninggal 35 orang sementara jumlah korban selamat 155 orang sehingga total korban berjumlah 190 orang.
Di balik tragedi tenggalamnya kapal KM Lestari Maju, beredar sebuah video yang menjadi viral di sosial media. Video tersebut memperlihatkan seorang perempuan yang mengenakan jilbab yang berbagi pelampung dengan anaknya. Diketahui perempuan tersebut juga tengah mengandung.
Dalam foto, terlihat kalau dirinya berupaya bertahan menggunakan pelampung berwarna oranye bersama anaknya. Keduanya bertahan sambil bersender di atas kapal.
Sedihnya, ibu hamil yang berbagai gendongan tersebut itu dinyatakan menjadi korban meninggal tragedi kapal KM Lestari Maju. Berita ini diunggah oleh pemilik akun Facebook Ina Anas.
Hingga saat ini, postingan Ina Anas telah dibagikan ribuan orang karena ikut merasa sedih dengan peristiwa tersebut yang harus menelan banyak korban, di antaranya adalah adik teman Ina Anas yang berprofesi sebagai bidan.
Dalam postingan sosial media tersebut, Ina menggunakan rasa duka cita yang mendalam. Ia mengucapkan selamat jalan pada korban kapal tenggelam yang dipanggil dengan Dek Rini serta anak serta janin dalam kandungannya.
Berikut kutipannya :
Adik dari bidan Ridha Arbia
Lagi hamil ini kasihan….
Selamat jalan dek Rini, surga menantimu bersama anak dan janinmu
Perjuangan seorang Ibu
Al Fatihah
Ternyata. lambung kapal yang bocor diduga sebagai penyebab kapal motor itu tenggelam, selain dipicu faktor cuaca buruk.
Meninggalnya seseorang memang tidak pernah bisa disangka dan diketahui. Rini yang tengah mengandung bersama anaknya pun meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya KM Lestari Maju sebagaimana daftar manifest penumpang yang telah dikeluarkan pihak berwenang, seperti yang telah diberitakan oleh Okezone.
Kami, segenap tim theAsianparent Indonesia ikut merasakan duka yang mendalam.
Tips Aman untuk Naik Kapal
Sebelum Parents naik atau mengendarai kapal, pastikan Parents dan anak-anak mengikuti aturan keselamatan di kapal dari State Farm berikut ini:
- Selalu kenakan jaket pelampung
Jaket pelampung bisa menyelamatkan nyawa lebih dari 80 persen korban kecelakaan kapal. Pakai jaket pelampung dan usahakan dengan ukuran yang pas, jangan hanya menyimpan atau memegangnya.
- Lindungi diri dari baling-baling kapal
Pastikan Parents tidak berada di dalam air saat kapal mulai dinyalakan. Pastikan juga kapal memiliki sakelar pemutus darurat setiap saat, jika terjadi keadaan darurat. Pertimbangkan perangkat keamanan baling-baling tambahan, seperti pelindung atau sensor.
- Ketahui peralatan keamanan di atas kapal
Selain jaket pelampung, jangan lupa stok pertolongan pertama yang lengkap, peluit, suar, pemadam api, radio VHF laut, satu atau dua jalur dok tambahan dan perangkat pengapungan yang bisa dibuang.
- Buat rencana apung
Rencana apung adalah dokumen yang ditinggalkan dengan seseorang di pantai yang menggambarkan perahu, peralatan, jadwal perjalanan, dan penumpang. Dalam keadaan darurat, float plan dapat membantu memandu tim pencarian dan penyelamatan.
- Jangan berlayar di bawah pengaruh alkohol
Alkohol berperan dalam sekitar sepertiga dari semua kematian saat naik kapal. Sebagai operator kapal, Anda harus memastikan keamanan penumpang. Sebagai penumpang, Anda sebaiknya tidak mabuk di atas kapal, agar ketika sesuatu terjadi Anda dalam keadaan sadar.
- Cegah keracunan karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berbau dan tidak berwarna ini dapat menyebabkan kerusakan – bahkan kematian – baik di dalam maupun di luar kapal. Pasang dan rawat alarm CO, dan jauhi asap knalpot.
Jika di kabin tertutup, pergi ke atas dan / atau hirup udara segar. Gejala mabuk laut dan keracunan CO serupa, tetapi jika Anda mencurigai keracunan CO, cari udara segar dan pertolongan medis.
Baca juga:
3 Kisah pilu di antara ratusan korban peristiwa tenggalamnya kapal di Danau Toba
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.