Sebanyak 90 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi gempa di Sulbar baru-baru ini. Informasi tersebut berdasarkan data yang dirilis oleh Badan SAR Nasional pada Selasa sore kemarin (19/1/2021). Di antara kisah korban gempa Mamuju dan Majene tersebut, sosok Suster Mia kini ramai diperbincangkan.
Kisah Suster Mia, salah seorang tenaga kesehatan di RS Mitra Mamuju ini patut menjadi teladan. Ia berhasil menyelamatkan seorang bayi dan satu pasien lainnya dalam tragedi gempa susulan yang menghantam Sulbar beberapa hari lalu. Meski, nyawa menjadi taruhannya.
Pasca Gempa di Sulbar. Foto: CNN Indonesia
Lantas, seperti apa kisah heroik Suster Mia tersebut? Bagaimana pula detik-detik menegangkan yang ia lalui saat berjibaku menyelamatkan pasien dalam kondisi genting? Parents, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Artikel terkait: Ketakutan Tiap Hujan Turun, Anak Pengungsi Gempa Sulbar Dibayangi Trauma
Suster Mia, Perawat yang Menjadi Korban Gempa Mamuju
Foto: Kompas
Melansir Okezone.com, aksi heroik tenaga kesehatan di RS Mitra Mamuju, Sulawesi Barat, yakni Suster Mia dalam menyelamatkan pasien bayi menjadi teladan saat gempa Mamuju terjadi.
Meski akhirnya suster bernama lengkap Natsyelia Paulus Ake ini berhasil menyelamatkan bayi saat gempa susulan mengguncang Mamuju, namun Suster Mia meninggal dunia.
Pada gempa bumi yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari tersebut, sejumlah bangunan mengalami keruntuhan. Begitu juga dengan Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.
Suster Mia sempat dilarikan ke rumah sakit. Foto: Tribunnews
Di Rumah Sakit Mitra Mamuju inilah, dharma bakti Suster Mia selama ini dilakukan untuk melayani pasien. Bahkan saat gempa susulan berkekuatan berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Mamuju dan Majene terjadi, Suster Mia tak gentar dalam menjalankan tugasnya.
Saat gempa melanda, seluruh bangunan RS Mitra Mamuju terasa bergetar hebat. Sejumlah perlengkapan medis termasuk properti lainnya berjatuhan dan ambruk.
Orang-orang lantas lari berhamburan keluar gedung. Namun Suster Mia masih sempat menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator.
Suster Mia Berusaha Selamatkan Dua Pasien
Foto: Detik
Kisah heroik Suster Mia ketika berusaha menyelamatkan dua orang pasien diceritakan kembali oleh Manashe, salah seorang kerabatnya.
Manashe menjelaskan begitu berhasil membawa keluar seorang pasien dari dalam rumah sakit, Mia tak berhenti sampai disitu.
Mia kembali berlari masuk kembali ke dalam rumah sakit untuk menyelamatkan bayi yang masih ada di dalam inkubator.
Namun takdir berkata lain. Suster Mia dan bayi tersebut terjebak di dalam rumah sakit karena gedung rumah sakit ambruk. Suster Mia juga tertimpa bahan bangunan yang jatuh. Mia dan bayi itu terjebak selama berjam-jam.
Tim SAR pun datang dan melakukan evakuasi. Pada Jumat (15/1/2021) siang, tepatnya pukul 12.00 WITA, Suster Mia dan bayi berhasil dikeluarkan dari dalam gedung rumah sakit dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mamuju.
Hanya beberapa saat setelah tiba di RS Bhayangkara, Suster Mia pun meninggal dunia.
“Mia sempat menyampaikan keluhannya karena badannya terasa dingin hingga meninggal dunia,” ujar Manashe.
Sementara bayi mungil yang berhasil diselamatkan Suster Mia hingga saat ini masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara.
Pemakaman untuk jenazah Suster Mia, kata Manshe, dilakukan Senin, 18 Januari 2021 di Mamuju. Diketahui Suster Mia atau Natsyelia Paulus Ake berasal dari Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.
Artikel terkait: Detik-detik Penyelamatan Bayi 8 Bulan Dari Puing Gempa Jepang
Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Terjadi
Parents, gempa bisa terjadi kapanpun, apalagi Indonesia berada dalam zona Ring of Fire yang rawan bencana. Oleh karena itu, wajib bagi kita semua mengetahui langkah penyelamatan diri ketika gempa melanda.
Penyelamatan diri harus dilakukan dengan memperhatikan karakteristik tempat saat gempa berlangsung. Berikut ini tips penyelamatan diri saat gempa menurut BMKG:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, lindungi badan dan kepala dengan bersembunyi di bawah meja dan cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Ketika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll. Perhatikan juga tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika sedang mengendarai mobil, keluar, turun dan menjauh dari mobil.
- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Hindari pula daerah yang mungkin terjadi longsoran, seperti perbukitan atau gunung.
****
Parents, itulah kisah Suster Mia, korban gempa Mamuju yang meninggalkan berusaha karena menyelamatkan pasien. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Baca juga:
Ajaib, Bayi Selamat Setelah 22 Jam Tertimbun Puing Gempa Nepal
Bayi dan anak korban gempa Palu rentan alami 6 penyakit ini
Bayi-bayi ini lahir secara darurat saat gempa Lombok, begini kisahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.