Membacakan kisah Nabi Muhammad SAW untuk anak mengandung banyak pelajaran yang bisa dijadikan teladan lho, Parents.
Selain perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam, Parents juga perlu meneladani kisah hidupnya yang penuh cobaan namun tetap dijalani beliau dengan sabar.
Yuk, simak kisahnya berikut ini!
Siapa Itu Nabi Muhammad?
Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir yang diutus Allah SWT. Selama hidupnya, dia merupakan tokoh agama, sosial, dan politik.
Tugas utama Nabi Muhammad adalah menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia. Hidup beliau dipenuhi dengan nilai-nilai mulia yang menjadikannya teladan bagi semua orang.
Bagaimana Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW?
Pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Nabi Muhammad SAW lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab.
Sayangnya, ayah beliau Abdullah meninggal ketika Nabi Muhammad masih berada dalam kandungan sang ibu.
Jadi, dia telah menjadi yatim bahkan sebelum dilahirkan.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ada di dalam Al-Qur’an Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah.
Nabi Muhammad dititipkan kepada Halimatussa’diah untuk disusui dan dibesarkan bersama anak-anak Halimah.
Seperti Apa Latar Belakang Keluarga Nabi Muhammad?

Ketika berusia enam tahun, Muhammad kecil diajak ibundanya untuk mengunjungi makam sang ayah.
Sayangnya, dalam perjalanan pulang, sang ibu meninggal dunia. Hingga Nabi Muhammad resmi menjadi yatim piatu di usia 6 tahun tersebut.
Setelah itu, Muhammad kecil diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, ia harus kehilangan orang terkasihnya lagi.
Hingga dua tahun kemudian sang kakek juga meninggal. Maka Nabi Muhammad yang baru berusia 8 tahun tersebut, ikut pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib bukanlah orang kaya, sehingga untuk membantu pamannya, Muhammad cilik ikut menggembala hewan ternak.
Lalu ketika sudah cukup dewasa, dia ikut berdagang bersama pamannya dengan mengambil barang dagangan dari seorang janda kaya bernama Siti Khadijah binti Khuwailid.
Siapa Istri Pertama Nabi Muhammad?

Istri pertama Nabi Muhammad SAW adalah Siti Khadijah. Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun, sedangkan Siti Khadijah berusia 40 tahun kala itu.
Keduanya bertemu karena Nabi Muhammad membantu Khadijah berdagang.
Dalam kesehariannya, Nabi Muhammad merupakan sosok jujur dan pekerja keras.
Banyak orang yang terkagum-kagum akan akhlaknya tersebut. Tak terkecuali saat berdagang.
Kagum atas kejujuran Nabi Muhammad dalam berdagang, yang membuat bisnis perniagaannya makin sukses, Khadijah pun merasa kagum. Ia pun melamar Nabi Muhammad untuk menjadi suami.
Perbedaan usia dan status sosial tidak menghentikan langkah dua insan yang telah ditakdirkan Allah SWT untuk bersatu dalam ikatan pernikahan.
Apa Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW?

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama ketika sedang berkhalwat di Gua Hira.
Malaikat Jibril datang dan memberinya wahyu berupa surat Al ‘Alaq ayat 1-5. Hari itu bertepatan dengan tanggal 17 bulan Ramadan.
Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an, atau malam turunnya Al Qur’an.
Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad berjuang menyebarkan agama Islam. Berbagai tantangan dan cobaan ia hadapi dengan tegar, demi menyebarkan Tauhid.
Khadijah setia mendampingi beliau, dan menjadi orang pertama yang mengimani kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Kapan Nabi Muhammad Wafat?
Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun. Beliau wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriah atau bertepatan dengan 8 Juni 632 Masehi.
Saat itu, tepatnya setelah beliau selesai melakukan haji wada, kondisi Kesehatan Nabi Muhammad SAW menurun. Dia mengeluhkan sakit kepala ketika menghadiri pemakaman sahabatnya di Baqi pada bulan Shafar.
Tak lama, beliau pun menghembuskan nafas terakhir.
Warisan Nabi Muhammad setelah wafat pada umatnya adalah: Jagalah salat. Beliau berharap bahwa umatnya selalu senantiasa beriman dan mejaga salat karena salat adalah tiang agama.
Pelajaran Apa yang Bisa Diambil dari Kisah Nabi Muhammad?

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Muhammad SAW ialah, beliau sejak kecil telah mengalami berbagai cobaan dan kepahitan hidup.
Menjadi yatim di usia yang masih sangat belia, lalu bekerja keras untuk membantu mencari nafkah di keluarga pamannya.
Kerasnya perjuangan hidup tidak membuat Nabi Muhammad SAW menjadi orang yang sinis terhadap hidup, justru ia tetap tegar dan menjalaninya.
Hingga akhirnya beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia.
Mari ajarkan anak kita untuk menjadi orang yang sabar, dan tetap tegar dalam menghadapi segala cobaan dalam hidup.
Dengan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW. Semoga kita bisa senantiasa menjadi umat dan mendapat safaat beliau di hari akhir kelak.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
Panduan Keluarga Muslim, Belajar Silsilah Nabi Muhammad Hingga Nabi Adam
Parenting Islami : 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Kisah Nabi Adam dan Hawa untuk menemani si buah hati (dilengkapi video)
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.