Saat dinyatakan positif hamil, tidak sedikit bumil bertanya-tanya mengenai makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan perlu dihindari. Maklum saja, hal memang perlu dilakukan untuk memastikan kandungan nutrisinya tidak membahayakan janin. Salah satunya pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah kikil untuk ibu hamil aman dan boleh dikonsumsi?
Jika Bunda termasuk penggemar kudapan kikil sapi, seperti oseng kikil atau sajian tunjang atau kikil sapi yang sering ditemui di restoran Padang, mungkin akan penasaran apakah kikil sapi aman dikonsumsi, dan tidak menimbulkan efek samping bagi bumil dan janin?
Kikil sendiri merupakan lapisan yang membungkus tulang kaki maupun jari-jari kaki sapi, tanpa bulu-bulu yang melekat di atasnya.
Dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan tulang, bahkan berhimpitan dengan tulang, kikil diyakini memiliki kandungan kalsium yang tinggi.
Untuk memastikan kikil untuk ibu hamil, tyak ada salahnya untuk mengetahui beberapa fakta ini lebih dulu!
Kikil untuk ibu hamil. Sumber foto: ResepKoki
Kikil untuk ibu hamil, amankah?
Terkait dengan hal ini, dr. Sherly Serelia dari Alodokter mengatakan sebenarnya belum ada larangan yang dibuktikan melalui penelitian mengenai efek samping kikil untuk ibu hamil. Meskipun kikil memiliki nutrisi yang baik untuk bumil.
“Untuk larangan konsumsi kikil pada kehamilan sendiri hingga saat ini belum terbukti dengan penelitian medis. Kikil mengandung protein yang sama seperti daging dan mengandung kolagen yang dikatakan baik untuk kulit serta antioksidan lain,” tulis dr. Sherly.
Kikil memang memiliki protein dan kolagen, namun kandungan lemak dan kolesterolnya dikhawatirkan memengaruhi kesehatan ibu hamil.
Artikel terkait: Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil 7-9 bulan
Manfaat kikil sapi untuk kesehatan
Sementara dikutip dari Viva, dokter spesialis gizi, Dr. med. dr. Maya Surdhaha, MS, Sp.GK, menjelaskan bahwa kikil merupakan makanan yang banyak dikonsumsi di Negara Asia, Afrika dan Karibia.
Banyak yang mengatakan kalau kikil merupakan bagian sapi yang memiliki kolesterol dan lemak tinggi. Akan tetapi, dr. Maya mengatakan kandungan kolesterol pada kikil tidak seseram seperti yang orang bayangkan.
“Sebenarnya mitos, karena dia tidak sama dengan organ lain, seperti jeroan, jantung, usus, jadi kikil bukan termasuk jeroan. Lokasinya berbeda dari jeroan. Dia mengandung kolesterol, tetapi tidak ‘seram’,” ujar dr. Maya.
Oleh karena itu, bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, sebenarnya kikil tidak akan melonjakkan kadar kolesterol. Ditambahkan dr. Maya, kikil juga mengandung seperti zat kolagen yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.
“Kikil terdiri dari tulang rawan, kulit, yang mengandung zat seperti kolagen yang mampu menjaga elastisitas kulit,” kata dr. Maya.
Cara mengolah kikil yang benar
Agar kikil bisa dinikmati lebih nikmat dan sehat, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengolahnya. Dengan begitu, manfaatnya pun akan lebih terasa.
“Sebetulnya kikil ini kenyal dan liat, jadi jelas harus di presto dulu atau di rebus dulu, dan biasanya membutuhkan waktu lama. Apalagi kalau kita beruntung dia masih ada tulangnya, bahkan kadang masih ada sisa sumsumnya, kalau kita bikin semacam kaldu. Nah, cukup di dalam slow cooker, dimasukkan agak lama supaya sarinya keluar semua,” menurut dr. Maya.
Bila beruntung mendapatkan kikil dengan bagian tulang dan sumsumnya, Anda bisa menjadikannya sebagai kaldu.
“Tidak akan menghilangkan nutrisinya karena ditutup, dan ngga dibuang. Karena kita dapat tambahan dari sisa-sisa tulang dan sumsumnya. Kalau dibuat sup juga bagus, karena kuahnya dapat menjadi antioksidan, apalagi jika ditambah cabai yang mengandung capcasin, tomat mengandung likopen.
Terakhir, dr. Maya menyarankan untuk mencampurkan kikil dengan sayuran lainnya agar kombinasi nutrisi yang dihasilkan semakin baik.
“Disarankan kikil dibuat sup saja, dan ditambahkan sayuan lainnya yang mengandung antioksidan, agar manfaat kikil untuk kesehatan bisa lebih terasa,” tutup dr. Maya.
Meskipun kikil memiliki manfaat seperti yang dijabarkan dr. Maya, bukan berarti ibu hamil bisa mengonsumsi secara bebas dan berlebihan. Mengingat kondisi ibu hamil berbeda satu dengan yang lainnya, tidak ada salahnya untuk konsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Semoga informasi ini bermanfaat, Bun!
Referensi: Alodokter, Youtube Ayo Hidup Sehat tvOne
Baca juga:
18 Jenis Makanan Ibu Hamil Muda untuk Mendukung Kecerdasan Janin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.