Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan hari istimewa yang dipandang memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Sebagian besar orang menganggap jika ada yang meninggal dunia di hari Jumat maka ia diyakini dalam keadaan husnul khotimah.
Seperti yang kita tahu bahwa husnul khotimah merupakan akhir yang baik dari segala hidup seseorang. Karena itu, tidak sedikit yang berharap mereka dapat meninggal dalam keadaan baik serta di hari dan waktu yang baik, seperti pada Jumat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda pada hari Jumat:
“Hai seluruh umat Islam, sesungguhnya ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai hari raya bagimu.” (HR. ath-Thabrani dalam Al Mu’jamash Shagir dan dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al – Albani dalam Shahih al – Jami’)
Keutamaan Meninggal di Hari Jumat
Seperti yang tertulis dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa seseorang yang meninggal dunia di hari Jumat akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
“Setiap muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur.” (HR. al – Tirmidzi)
Melansir dari Suara.com, pernyataan tersebut banyak ditentang oleh para ulama. Hal itu dikarenakan hadis itu hanya diriwayatkan oleh satu orang sehingga masih dipertanyakan keasliannya.
Sementara itu, terdapat beberapa hadis riwayat lainnya yang membahas keutamaan meninggal dunia di hari Jumat. Salah satunya adalah riwayat Humaid dari Iyas bin Bukair, yaitu:
“Barangsiapa mati hari Jumat, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”
Artikel Terkait: Cara Menghitung Warisan dan Pembagiannya untuk Ahli Waris Menurut Islam
1. Terlindung dari Siksaan Kubur
Orang-orang yang meninggal pada malam Jumat atau Jumat dipercaya sebagai salah satu dari tanda-tanda husnul khotimah. Seperti yang telah dijelaskan pada hadis Tirmidzi sebelumnya, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa setiap muslim yang meninggal di hari baik ini akan mendapat perlindungan dari fitnah dan siksa kubur.
Hadis at – Tarmidzi, yaitu:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ (رواه الترمذي)
An abdi al-lawhi bhi amrii qalaa qalaa rasūlu al-lawhi -sallallahu alaihi- wasallam: mā min muslim yaamūtu yauūma al-khoimhaatu awlaailahal illaw waqāhu al-lawhu fitnaa al-qabri (diriwayatkan at-Tirmidzi)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari azab kubur.”(HR. at-Tirmidzi).
Namun, hadis tersebut rupanya masih diperdebatkan oleh para ulama, lho. Sebab sejumlah ulama percaya bahwa setiap orang yang meninggal pasti akan tetap mendapat balasan sesuai dengan amal dan perbuatannya selama hidup.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah al – Zalzalah ayat 7-8, yang bunyinya antara lain:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ . (الزلزلة، 99: 7-8)
Famanyakʿmal mitqalaa darahii hairaayarahuu. wamannyaafalʿْmil mitqalaa daahiissaraa yaraaahu
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan mendapat (balasan)nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. al-Zalzalah: 7-8)
2. Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Dapat Pahala Kesyahidan
Terdapat sebuah riwayat yang mengatakan bahwa keutamaan meninggal pada hari Jumat tak lain ialah mendapatkan pahala syahid. Hal tersebut tertuang dalam riwayat Humaid dari Iyas bin Bukair yang menyatakan:
“Barangsiapa yang meninggal pada hari Jumat, maka ia tercatat sebagai orang yang mendapat pahala syahid dan selamat dari siksa kubur.”
Namun, hadis tersebut juga ditentang oleh Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri. Beliau mengatakan bahwa hadis tentang kematian pada hari Jumat tidak terbukti keabsahannya.
“Tidak sampai pada tingkatan yang shahih, hadis tentang keutamaan kematian pada hari Jumat, jika dianggap shahih, maka keutamaan yang tidak diminta oleh malaikat ditujukan kepada orang yang meninggal pada hari Jumat, bukan kepada orang yang meninggal sehari sebelumnya dan mengakhiri pemakaman sampai hari Jumat.” (Muhammad Anwar Syah Ibn Mu’azzham Syah Al-Kasymiri, Al-’Arf Al-Syadzi, juz 2, hal.452)
3. Tanda Kebaikan dan Kemuliaan
Sebagian besar orang menganggap bahwa seseorang yang meninggal dunia pada hari Jumat adalah salah satu dari tanda kebaikan dan kemuliaan. Oleh karena itu, jika ada orang terdekat yang meninggal di hari tersebut, maka akan dianggap sebagai hal yang baik.
Artikel Terkait: Apa Saja Larangan Saat Nifas Menurut Islam dan Medis? Ayah Wajib Tahu!
4. Waktu Terbaik untuk Menerima Doa
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu yang penting jika seorang hamba muslim menunaikan salat dan meminta sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengisyaratkan dengan tangannya yang menggambarkan setidaknya saat itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Lainnya
Lebih lanjut, Rasulullah SAW juga pernah mengatakan bahwa hari Jumat adalah hari terbaik. Hal itu dikarenakan saat itu, Nabi Adam diciptakan.
رُ يومٍ طَلَعتْ عليه الشمسُ يومَ الجُمُعةِ ، فيه خُلِقَ آدمُ ، وفِيه أُدْخِلَ الجنةَ ، وفيه أُخْرِجَ مِنها ، ولا تَقومُ الساعةُ إِلَّا في يومِ الجُمعةِ
Haīru īūmٍ taalaalillahi al-šmsu yūma al-hauayaatiiʿẗi , fiih kholiqaa admu , wafīh audْẖila adjalii , ufiih waqiyaa akriju minhā , ūlā taqūmussa awaa illa fii yūmi aljawamaah
Artinya:
“Hari terbaik matahari terbit baginya adalah hari Jumat, karena pada hari itu Adam diciptakan. Di atasnya, Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidak ada hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim)
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang meninggal pada hari Jumat akan masuk surga. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Mufti of Federal Territory Office Malaysia.
6. Hari Terbaik bagi Umat Islam
Hampir umat islam di seluruh dunia percaya bahwa pada hari Jumat terdapat waktu khusus di mana Allah SWT akan mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Hal ini juga tertuang dalam hadis shahih dari Abu Hurairah RA tentang hari Jumat.
Rasulullah SAW bersabda:
اعةٌ، لا افِقُها لمٌ، ائمٌ لِّي، لُ اللهَ الى ا، لا ا اه
Aʿẗaa lā afiquhā lam, nam liwī, luallahiilaa lā a ah
Artinya:
“Ada suatu waktu di dalamnya (hari Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat shalat dan memohon kepada Allah, Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”
Artikel Terkait: 5 Keutamaan Menikah dalam Islam yang Menakjubkan
7. Terhindar dari Fitnah Kubur
Keutamaan meninggal di hari Jumat lainnya adalah terhindar dari fitnah kubur. Hal ini berdasarkan pendapat Syekh Abdur Rauf al-Manawi yang tercatat dalam kitab Faidl al-Qadir, yang isinya sebagai berikut:
“Sabda Nabi, tidaklah seorang muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan),” kata Syekh Abdur Rauf al Manawi.
Itulah tadi penjelasan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat menurut ajaran Islam. Semoga kita semua senantiasa dijauhkan dari perbuatan buruk hingga akhir hayat, Aamiin.
***
BACA JUGA:
7 Rekomendasi Cleansing Balm Lokal di 2022, Membersihkan dan Terjangkau
RM dan Taeyang Terlihat Nongkrong Bareng, Fans Heboh Minta Kolaborasi!
Di larang pulang, ternyata sudah bukaan sepuluh saat hamil anak pertama
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.