Bersepeda menjadi olahraga cukup populer saat awal pandemi COVID-19. Tingginya minat bahkan sampai membuat harga sepeda melambung. Namun, tahukah Parents, bersepeda berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan penis.
Pada dasarnya bersepeda merupakan olahraga yang dapat meningkatkan kebugaran terutama untuk membakar kalori dan menguatkan otot kaki. Beberapa orang bersepeda sebagai alat transportasi, tetapi sebagian orang juga menjadikannya hobi.
Pencinta sepeda biasanya tergabung dalam komunitas tertentu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersepeda menempuh jarak yang cukup jauh. Namun, pada pria, bersepeda dalam waktu yang lama dapat menimbulkan masalah disfungsi ereksi pada penis.
Hal tersebut karena pesepeda duduk di kursi untuk waktu yang cukup lama. Tentu saja lebih baiknya bila para Ayah mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan penis bagi pesepeda agar terhindar dari masalah tersebut.
Artikel Terkait: Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi
Apakah Bersepeda Berbahaya bagi Kesehatan Penis?
Sumber: Unsplash
Memang benar, bersepeda untuk waktu yang cukup lama dapat menimbulkan masalah bagi penis pria. Melansir Healthline, saat duduk di sepeda terlalu lama, kursi memberi tekanan pada perineum Anda, area di antara anus dan penis.
Perineum berisi arteri dan saraf yang memasok darah kaya oksigen dan sensasi ke penis. Saraf tersebut berfungsi mengirim impuls dari otak ke penis berupa pesan gairah.
Sinyal saraf tersebut memungkinkan pembuluh darah untuk rileks dan meningkatkan aliran darah pada arteri ke penis. Bila dalam proses itu terdapat masalah pada saraf pembuluh darah atau bahkan keduanya, kemungkinan dapat menimbulkan masalah pada erupsi yang disebut dengan disfungsi ereksi.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Acta Neurologica Scandinavica, terlalu lama bersepeda membuat 20 persen laki-laki mengalami penis kebas (mati rasa).
Kemudian, ada sekitar 13 persen pria yang mengalami impotensi lebih dari tujuh hari. Gangguan ereksi tersebut terjadi karena peserta mengalami kerusakan pada saraf pudendal dan jaringan kavernosa.
Saraf pudendal merupakan saraf utama yang terletak di daerah perineum. Sementara jaringan kavernosa (corpus cavernosa) adalah jaringan spons yang mengandung banyak pembuluh darah yang juga merupakan jaringan ereksi.
Aliran darah ke penis yang menurun dapat menimbulkan kerusakan sehingga muncul beberapa masalah seperti, penis menjadi mati rasa (kebas), nyeri panggul, sulit berejakulasi, atau bahkan disfungsi ereksi (impotensi).
Efek bersepeda yang dapat terjadi pada pria selanjutnya adalah striktur uretra, yaitu penyempitan atau pengerutan pada saluran kencing (uretra) yang terjadi akibat adanya luka atau pembengkakan di area tersebut. Penyempitan itu dapat melemahkan atau menghalangi aliran urine saat berkemih.
Artikel Terkait: Ternyata 5 faktor ini sebabkan penis mengecil, Parents perlu tahu!
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Penis bagi Pesepeda?
Sumber: Unsplash
Bersepeda memang memiliki risiko yang tidak main-main pada pria. Namun, bukan berarti bersepeda menjadi olahraga yang dihindari. Sebab efek yang muncul juga tergantung durasi dan dan postur tubuh saat bersepeda.
Beberapa cara bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko bersepeda bagi pria, terutama menghindari risiko disfungsi ereksi. Salah satunya dengan cara mengurangi durasi bersepeda dan memperbaiki posisi duduk di kursi sepeda.
Berikut cara menjaga kesehatan penis pria bagi pesepeda melansir Healthline.
1. Modifikasi Kursi Sepeda
Hindari bantalan kursi yang sempit dan pilihlah kursi yang lebih lebar dengan bantalan ekstra yang dapat menopang perineum. Selain itu, pilihlah kursi yang tanpa moncong (no-nose/noseless) untuk mengurangi tekanan pada penis.
2. Turunkan Setang
Mencondongkan tubuh ke depan akan mengangkat bagian belakang dari kursi dan mengurangi tekanan pada perineum. Menurut studi yang diterbitkan oleh The Journal of Urology menyatakan bahwa tinggi jok sepeda yang sama atau lebih rendah dari setang sepeda dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Oleh karena itu, menurunkan setang dapat menjadi salah satu solusi.
3. Menjaga Kesehatan Penis Pria Pesepeda dengan Kenakan Celana Khusus
Gunakan celana khusus yang memiliki pelindung penis atau padding. Celana tersebut memang dirancang untuk melindungi pinggang dan selangkangan untuk melindungi pesepeda dari risiko cedera penis.
Artikel terkait: 7 Rekomendasi Sepeda Lipat, Cocok Dipakai Gowes Bersama Keluarga
4. Kurangi Intensitas Bersepeda
Mengurangi intensitas dan durasi bersepeda juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan penis. Berikan jeda waktu sebelum mulai bersepeda kembali.
5. Kombinasikan dengan Olahraga Lain
Bersepeda bukan satu-satunya cara untuk menjaga kebugaran tubuh. Banyak jenis olahraga lain yang baik untuk tubuh, seperti joging, berenang, dan latihan aerobik. Jadi, meski berhenti bersepeda, stamina akan tetap terjaga sebelum mulai bersepeda lagi.
Artikel Terkait: Suami Ingin Memperbesar Penis? Pahami Beberapa Hal Berikut Ini Dulu!
Berhentilah Bersepeda Sementara Saat Mengalami Tanda-Tanda Ini
Sumber: Unspalsh
Disfungsi ereksi mungkin tidak akan langsung muncul sebagai efek terlalu sering bersepeda. Namun, sebelum menuju tingkat yang lebih parah, biasanya laki-laki merasakan tanda-tanda masalah karena terlalu lama bersepeda.
Jika merasakan sakit atau bahkan mati rasa pada area antara rektum atau skrotum segeralah berhenti bersepeda. Meski tidak permanen, disfungsi ereksi dan mati rasa yang muncul karena bersepeda dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Satu-satunya cara untuk memulihkan masalah kesehatan penis tersebut adalah dengan berhenti bersepeda sementara waktu. Jika kondisi masih terus berlanjut segera konsultasikan ke dokter agar dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga:
4 Fakta kista pada penis yang wajib Anda ketahui!
Berapa Sebenarnya Ukuran Penis Ideal? Ini Penjelasannya
7 Ragam Bentuk Penis, Ada Kecil Sampai yang Mirip Jamur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.