X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

5 Kiat Mendidik Anak Saat Pandemi Agar Mental Sehat, Jangan Sampai Salah!

Bacaan 4 menit

Stres hanyalah berlaku bagi orang dewasa, siapa bilang? Faktanya, isu kesehatan mental anak saat pandemi mengemuka. Hal ini terungkap dalam Virtual Media Discussion bertajuk ‘Kesehatan Mental Anak dan Remaja di Masa Pandemi’ bersama Rumah Sakit Pondok Indah pada Selasa (29/6) lalu.

Pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun, suka tak suka mengubah lini kehidupan manusia. Manusia diharuskan untuk mengkarantina diri di rumah dan menarik diri dari lingkungan sosial. Pun anak-anak, mereka melakukan pembelajaran jarak jauh dan tidak bertemu teman sebaya atas dasar kesehatan.

Hal ini diamini dalam sebuah penelitian yang dilakukan sepanjang Maret-April 2021 terhadap 1.000 warga Amerika Serikat dengan anak usia 2 hingga 24 tahun yang harus berdiam di rumah. Mereka menyebutkan bahwa isolasi sosial menjadi hal yang paling dirasakan dampaknya pada anak (30%).

Pembelajaran jarak jauh (27%), screen time pada gadget meningkat (22%), ketakutan akan virus (11%), kurangnya aktivitas fisik (7%), serta terpapar berita negatif (3%) menjadi hal yang dianggap tidak sehat bagi mental anak.

Gejala Kesehatan Mental Anak yang Harus Diwaspadai

Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi

Dalam wrbinar tersebut, tak ditampik isu kesehatan mental pada anak dan remaja bisa menjadi krisis berikutnya jika orangtua tidak menyikapinya dengan baik. Lebih lanjut, dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K) selaku dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja RS Pondok Indah memaparkan sejumlah gejala adanya gangguan pada kesehatan mental anak:

  • Sulit tidur dan makan
  • Mimpi buruk
  • Cenderung menarik diri dan menjadi pribadi agresif
  • Sakit pada fisik tanpa sebab yang jelas
  • Ketakutan ditinggal sendiri
  • Jadi sangat bergantung pada orangtua
  • Timbul ketakutan baru
  • Kehilangan minat atau hobi
  • Mudah sedih dan menangis dibanding biasanya

Artikel terkait: A-Z Retardasi Mental, Dulu Dikenal Sebagai ‘Keterbelakangan Mental’

Kiat Mendidik dan Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi

Di hari biasa saja, mendidik anak sudah menjadi sesuatu hal yang menantang. Adanya pandemi yang belum usai barang tentu akan semakin menambah tantangan yang ada. Namun, bukan berarti Anda sebagai orangtua tidak bisa menyiasatinya. Yuk lakukan deretan kiat berikut agar mental anak tetap sehat.

1. Jaga Suasana Hati

Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi

Penting bagi Ayah dan Bunda untuk menjaga mood Anda berdua agar tetap tenang dan bahagia. Bayangkan kalau orangtua panik, akan seperti apa jadinya anak yang belum memahami semua hal di dunia sepenuhnya.

Saat anak mulai menunjukkan gejala stres dan sedih, coba ajak anak merangkum memori yang membuatnya bahagia. Misalnya ketika liburan keluarga atau saat ia dibelikan mainan favorit. Tumbuhkan kreativitas yuk Parents agar anak senantiasa bahagia!

2. Ciptakan Kebiasaan Seperti Sebelum Ada COVID-19

Saat masa normal, Anda tentu memiliki kebiasaan bukan? Nah, pastikan kebiasaan ini tetap berjalan kendati ada pandemi yang kini tengah melanda. Di kala pandemi, anak pasti akan melekat pada gawai. Wajar saja, ia tidak bisa beraktivitas di luar rumah dan bertemu teman-teman seperti biasa.

Kendati demikian, hal ini harus dikontrol. Bagi anak yang sudah bersekolah dan memiliki kewajiban, buatlah jadwal kapan ia bisa memainkan gawainya. Jangan sampai gawai malah mengganggu kegiatan belajarnya.

Artikel terkait: Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini

3. Kenali Karakteristik Anak

Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi

Adalah hal penting untuk orangtua memahami seperti apa sih kriteria anak? Secara umum, terdapat 3 tipe karakteristik anak antara lain:

  • Easy Child: Tipe ini memiliki mood yang baik, mudah beradaptasi dengan rutinitas atau suasana baru.
  • Slow to Warm Up Child: Anak ini sedikit lebih sulit beradaptasi dengan suasana baru, membutuhkan banyak dorongan, dan cenderung lebih mudah menangis. Bisa dibilang, tipe ini dimiliki anak yang pemalu. 
  • Difficult Child: Kesulitan beradaptasi dan bingung akan perubahan. Suasana hati cenderung negatif sehingga mood harus terjaga. Sayangnya, tipe anak ini seringkali dicap anak nakal, padahal tidak demikian.

Dengan mengetahui karakteristik anak, orangtua akan lebih paham harus apa untuk mengelola si kecil saat berinteraksi. Terlebih, Anda akan lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja.

4. Susun Jadwal

Walaupun di rumah saja, kondisikan keseharian seperti biasa. Susunlah jadwal kegiatan keluarga dan juga anak.

Tentukan kapan anak bangun tidur, sekolah daring, dan kapan waktunya ia beristirahat. Pastikan keseimbangan antara belajar dan bermain dengan orangtua terjaga dengan baik ya, Parents. Hal ini agar anak tidak didera stres. Jangan lupa juga memberikan reward dan pujian ketika anak mampu menyeimbangkan hari-harinya.

5. Lingkungan Sehat Itu Penting

Tak kalah penting, ciptakan lingkungan fisik dan emosional yang sehat. Untuk ini, terapkan prinsip 3R alias Reassurance, Routinity, dan Regulation. 

Dengan adanya kepastian, rutinitas, dan regulasi teratur akan membuat anak merasa aman dan nyaman menghabiskan waktu di rumah saja. Ingat, orangtua bahagia akan menghasilkan anak yang bahagia.

Parents, semoga informasi ini bermanfaat dan kesehatan mental anak saat pandemi di Indonesia senantiasa terjaga.

Baca juga:

5 Gejala Gangguan Mental Pada Anak-anak, Bunda Wajib Tahu!

3 Jenis Gangguan Mental yang Rentan Dialami Penyintas COVID-19, Cek Faktanya!

Mengenal Toxic Masculinity, Perilaku Maskulin yang Berdampak pada Kesehatan Mental

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • 5 Kiat Mendidik Anak Saat Pandemi Agar Mental Sehat, Jangan Sampai Salah!
Bagikan:
  • Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

    Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

  • Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

    Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

  • Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

    Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

  • Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

    Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

  • Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

    Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

  • Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

    Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.