Mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih, Parents harus mencari cara mendidik anak laki-laki dengan benar. Butuh perjuangan keras bagi Parents untuk mengajarkan hal-hal baik pada si jagoan kecil.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa anak laki-laki lambat untuk menerima kasih sayang sosial. Mereka lebih tertarik pada video game daripada orang sekitarnya. Sebagian anak juga sampai pada titik di mana mereka sulit fokus. Meski demikian, ada cara untuk mendorongnya menjadi orang yang bahagia dan berpengetahuan luas.
Artikel terkait: 3 Cara mendidik anak laki-laki agar dia lebih berperasaan
Cara Mendidik Anak Laki-Laki yang Benar
Berikut beberapa cara mendidik anak laki-laki yang dapat Parents ajarkan pada sang buah hati.
1. Beri Dia Tanggung Jawab
Mengikuti arahan dan menyelesaikan tugas adalah keterampilan yang sering lambat berkembang pada anak laki-laki. Latihan dapat membantu segalanya. Minta anak laki-laki untuk membawakan sendok agar Parents bisa mengaduk adonan pancake. Tetapkan anak tugas rutin untuk membantu merawat hewan peliharaan.
Rasa tanggung jawab akan membantunya dengan baik di sekolah, dan kehidupan rumah tangga juga akan berjalan lebih lancar.
2. Biarkan Dia Menunjukkan Emosinya
Bahkan di masa-masa ini, anak laki-laki sering diharapkan untuk menahan air mata dan memendam amarah mereka. Sementara, anak perempuan dibiarkan lebih bebas mengendalikan emosi. Ketika anak laki-laki marah, biarkan dia mengekspresikan dirinya, selama dia tidak merusak atau benar-benar lepas kendali.
Kemudian, setelah dia mendapatkan kembali kendali atas emosinya, Parents dapat berbicara dengannya tentang apa yang dia rasakan dan mengapa. Bantu dia melabeli perasaannya, apakah itu sakit hati atau sedih atau marah.
3. Beri Dia Banyak Kasih Sayang Fisik
Penelitian telah mengamati bahwa Ibu dan Ayah memiliki lebih sedikit kontak fisik dengan anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Tren tersebut sudah dimulai sejak masa balita. Tapi anak perempuan bukan satu-satunya yang perlu dipegang dan dipeluk. Pelukan dari Ibu dan Ayah akan membantu mereka merasa aman dan terlindungi.
Seiring bertambahnya usia anak laki-laki, mereka cenderung menghindar dari pelukan dan ciuman dari orang tua, terutama ketika ada teman. Tetapi bahkan jika mereka mengatakan bahwa mereka tidak menginginkannya, mereka masih membutuhkan kasih sayang yang sama. Jadi, Parents mungkin perlu memberikan sentuhan dan pelukan kepada mereka dengan cara yang sedikit lebih berbeda. Pelukan cepat saat tidak ada orang di sekitar, atau gosok punggung mereka saat bekerja bersama di dapur.
4. Jangan Mencoba Mematikan Energinya
Anak laki-laki cenderung memiliki banyak energi yang dapat terpendam. Pastikan untuk mengingatkan sang putra bahwa ada waktu dan tempat untuk harus “menginjak rem” atau melakukan segala sesuatunya dengan lebih perlahan atau berhati-hati.
5. Jangan Khawatir Jika Dia Tidak Cukup “Maskulin”
Bahkan Ayah yang tangguh pun memiliki sisi pengasuhan yang lembut. Seorang anak kecil yang suka memeluk boneka binatangnya sedang mengembangkan keterampilan yang akan berguna baginya di masa dewasa. Jadi, jangan paksakan anak laki-laki di bawah 5 tahun untuk bersikap selalu maskulin. Ini dapat memberikan mereka contoh harus bersikap lembut dan baik kepada semua orang.
6. Beri Dia Kesempatan untuk Mengasah Keterampilan Sosialnya
Kebanyakan anak laki-laki tidak membentuk persahabatan akrab yang dekat semudah anak perempuan. Mereka lebih cenderung bermain dalam kelompok dan menjadi pemimpin. Bantu mereka memperkuat persahabatan satu lawan satu dengan mengatur teman bermain untuknya. Selain itu, Parents harus bisa mendorongnya untuk berbagi mainan, menggunakan sopan santun, dan umumnya bermain dengan baik.
7. Jadikan Musik Bagian dari Hidupnya
Berlatih alat musik dapat memberi si jagoan kecil rasa pencapaian yang berharga. Studi menunjukkan bahwa pelajaran musik juga dapat mempertajam kemampuan berpikir anak kecil dan meningkatkan ingatannya.
Jika kegiatan kelompok lebih disukai anak laki-laki, paduan suara anak-anak bisa menjadi kegiatan musik yang menyenangkan. Keuntungan lainnya, paduan suara berlatih bersama. Jadi, Parents tidak perlu memaksakan waktu latihan di rumah terlalu sering. Membawanya ke konser atau teater musikal adalah pilihan lain, jika dia mau.
8. Dorong Minatnya, bahkan Jika Itu Bukan Kegiatan “Laki-laki”
Jika anak laki-laki ingin mengambil pelajaran menari, teman-temannya mungkin menggodanya, yang mungkin sulit untuk dihadapi. Tetapi jika Parents menanamkan rasa percaya diri yang kuat pada sang putra dan mendorongnya untuk menerima perbedaan orang lain, akan lebih mudah baginya untuk mengatasi godaan apa pun yang muncul karena “berbeda”.
Jadi, jika dia ingin mengambil pelajaran menari, biarkan dia. Percayalah bahwa tahun depan dia mungkin sangat ingin bermain permainan anak laki-laki.
Artikel terkait: 3 Manfaat bermain boneka untuk anak perempuan dan laki-laki
9. Terlibat di Sekolah
Bicaralah dengan guru mereka secara teratur untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kelasnya. Beri tahu dia juga, menurut Parents apa kelebihannya. Pantau pekerjaan rumah (tanpa mengerjakannya sendiri), dan dorong mereka untuk membaca atau setidaknya mendengarkan cerita setidaknya sekali sehari.
10. Puji yang Positif
Perilaku anak laki-laki, bahkan jika sesuai dengan usianya, bisa jadi sulit untuk dihadapi orang dewasa. Akibatnya, anak laki-laki mendapatkan banyak koreksi, teguran, dan omelan di sekolah dan di rumah.
Orang tua dari anak perempuan sering mengeluh bahwa anak laki-laki mendapatkan semua perhatian di kelas, tetapi (setidaknya pada usia dini), banyak dari perhatian itu negatif. Apa yang bisa kau lakukan? Bila memungkinkan, cobalah untuk mengajarkan anak menjadi baik. Biarkan dia tahu bahwa Parents menghargai usahanya untuk mendapatkan pengendalian diri dan menyalurkan energinya ke dalam kegiatan yang konstruktif dan bermanfaat.
11. Tidak Pernah Menggunakan Bahasa Kasar
Anak laki-laki terkenal karena ingin mengatakan hal-hal tabu untuk mendapatkan perhatian kita. Misalnya, ketika mereka masih balita, mereka mengalami fase mengucapkan kata “kotoran” diikuti dengan tawa keras. Mereka pikir kata itu sangat lucu dan dia tahu itu mendapat reaksi.
Anak laki-laki harus diajari bahwa kata-kata itu kuat dan mereka tidak boleh menggunakan bahasa kotor. Parents harus mengajari anak laki-laki kita bahwa seorang pria terhormat tidak pernah menggunakan kata-kata buruk. Anak laki-laki harus tahu bahwa kata-kata kita mencerminkan siapa kita. Ajari anak-anak bahwa menggunakan bahasa kotor tidak akan membuat mereka terlihat lebih tua tetapi malah akan membuat mereka terlihat sangat tidak dewasa.
12. Ajarkan Sopan Santun
Kita semua tahu bahwa kita harus mengajari anak-anak kita untuk mengatakan “tolong” dan “terima kasih” tetapi memiliki sopan santun lebih dari dua frasa itu. Masih banyak akhlak baik lainnya yang harus kita tanamkan pada jagoan kecil ini. Parents harus mengajari anak laki-laki untuk menahan pintu bagi orang-orang. Ini adalah sikap manis yang dilakukan semua pria.
Sikap baik lainnya yang harus dipelajari semua anak adalah tidak menyela. Ketika anak-anak masih kecil, mereka cenderung menyela karena mereka bersemangat dan impulsif. Seiring bertambahnya usia, kita perlu mengajarkan keterampilan komunikasi yang sopan untuk mengurangi interupsi. Ajarkan pula anak laki-laki untuk bersabar dan menggunakan ungkapan sopan “permisi” sebelum menyela.
Adalah tugas kita sebagai orang tua untuk mengajari anak-anak kita tentang kompas moral mereka sendiri. Ketika anak-anak mengetahui yang benar dan yang salah, mereka dapat membedakan yang baik dari yang buruk dalam kebanyakan skenario kehidupan.
Kesalahan Mendidik Anak Laki-Laki
Kesalahan dalam mendidik anak laki-laki, seringkali tidak kita sadari. Anak laki-laki dan anak perempuan memang membutuhkan perlakuan yang berbeda. Namun dalam hal mendidik dan membesarkan mereka, prinsip dan nilai yang sama berlaku.
Berikut ini, adalah kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak lelaki yang sebisa mungkin harus Anda hindari.
1. Berharap dia akan memiliki pikiran yang sama dengan orangtua
Bila Anda berharap anak laki-laki akan memiliki pemikiran yang sama persis seperti ayah atau ibunya, maka itu tidaklah benar. Anak lelaki, menghadapi masalah yang berbeda dari sudut pandang kedua orangtuanya. Ketika dia beranjak remaja, dia akan semakin tertutup soal perasaannya.
Jadi, biarkan anak Anda menemukan jalannya sendiri dalam mencari solusi dari setiap masalah yang ia temui. Bantulah dia jika dia membutuhkan, dan memintanya secara langsung. Orangtua hanya perlu ikut campur, jika hal yang dilakukan anak merugikan orang lain atau dirinya sendiri.
2. Terlalu banyak memberi batasan
Memberi batasan terhadap anak memang diperlukan. Namun, jika terlalu banyak batasan, akan membuat anak memiliki kecenderungan untuk melanggarnya. Daripada memberikan batasan yang berlebihan, ajari anak untuk melakukan hal-hal yang tidak melampaui batas.
Misal, jika Anda takut anak terluka karena bermain dengan benda tajam. Pandulah ia untuk menggunakan benda untuk hal sederhana, seperti membersihkan ikan, atau memotong bahan makanan. Tentunya sambil diawasi, dan diberikan peringatan akan bahaya benda tersebut.
3. Membiarkan dia merasa bosan
Anak laki-laki butuh aktivitas yang membuatnya bergerak. Jika dia kurang gerak, dia bisa tantrum, menjahili saudaranya, atau membuat keributan di dalam rumah dengan memecahkan barang atau lainnya.
Daripada memberinya gadget yang bisa membuatnya kecanduan. Lebih baik biarkan dia bermain di luar bersama teman-temannya.
Mengurung anak di dalam rumah hingga membuatnya bosan, adalah kesalahan dalam mendidik anak laki-laki yang harus dihindari.
4. Menganggap perilaku nakal wajar karena dia laki-laki
Anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan. Namun, bukan berarti perilaku nakalnya bisa dianggap wajar. Atau jika melakukan hal tak bertanggung jawab, seperti mengejek, memukul teman, atau membuat anak perempuan menangis.
Hal seperti itu tidak dapat dibenarkan. Dan jika dibiarkan, Anda telah melakukan kesalahan dalam mendidik anak laki-laki. Sedini mungkin, ajari anak lelaki Anda untuk menjadi seorang pria sejati. Yang memperlakukan teman dan anak perempuan dengan baik.
5. Tidak mengizinkannya melakukan hal yang dianggap feminin
Sejak anak lahir, orang di sekelilingnya cenderung memperlakukan dia berdasarkan jenis kelamin yang ia miliki. Misal, anak lelaki tidak diizinkan bermain boneka, dan juga tidak boleh cengeng karena itu bukan sifat anak lelaki.
Demikian pula dalam kesehariannya, anak lelaki didorong untuk melakukan olahraga keras seperti sepakbola daripada bermain musik atau membaca. Kesalahan dalam mendidik anak laki-laki seperti inilah yang sering dilakukan orangtua.
Padahal, seharusnya orangtua membuka kesempatan seluasnya pada anak untuk bereksplorasi. Terhadap semua hal yang membuatnya tertarik. Biarkan dia merasakan semua pengalaman bermain olahraga yang diperuntukkan untuk pria dan wanita.
Hingga di masa dewasa nanti, dia akan memiliki pemahaman yang baik. Dan tidak mudah berprasangka pada hal-hal yang berbeda dari yang biasa ia lakukan. Dia juga akan memiliki sikap yang lebih baik terhadap perempuan.
6. Terlalu memanjakan anak
Kesalahan dalam mendidik anak laki-laki yang terakhir ialah, terlalu memanjakannya. Memanjakan di sini, bukan hanya menuruti semua keinginannya. Tapi juga melakukan semua hal untuknya.
Contoh paling sederhana, orangtua selalu membereskan semua mainannya, mencarikan barang untuknya. Menyiapkan semua keperluan sekolahnya, bahkan mencuci sepatu sekolahnya.
Padahal, hal ini bisa berdampak buruk bagi si anak. Karena dia tidak bisa belajar mandiri dan mengurus dirinya sendiri. Sudah saatnya Anda sebagai orangtua mengajarinya tanggung jawab untuk mengurus diri sendiri.
Ajari dia untuk mencuci sepatu sekolahnya sendiri, menyiapkan keperluan sekolah, juga mencari barang sendiri. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
Nah, Parents setelah tahu semua kesalahan dalam mendidik anak di atas. Sebisa mungkin dihindari ya.
Ketahui cara mendidik anak laki-laki yang kelak akan menjadi pemimpin bagi keluarganya. Didikan orangtua sejak dini, bisa mengukir pribadinya. Apakah dia pemimpin keluarga yang baik atau seorang imam yang buruk bagi keluarganya. Menanamkan moral pada jagoan kecil Parents akan membentuk mereka tumbuh menjadi pria-pria yang baik saat dewasa.
Semoga bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca juga:
5 Kelebihan Bila Anak Laki-laki Dekat Dengan Ibunya
8 Tanda Masa Pubertas pada Anak Laki-laki, Si Anak Lanang Sudah Mengalaminya?
7 Hal yang Harus Dilakukan Ayah Untuk Anak Laki-laki
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.