Saat sepasang insan manusia sudah resmi menjadi suami istri, hadirnya momongan adalah berkah yang dinanti. Sayangnya, ada aneka faktor yang bisa saja membuat pasangan tersebut sulit memperoleh keturunan. Salah satunya fakta bahwa keputihan bikin sulit hamil jika tidak ditangani dengan baik.
Keputihan Normal vs Abnormal
Selama ini, masalah infertilitas menjadi faktor wahid yang digadang membuat perempuan sulit hamil dalam kurun waktu tertentu. Namun, problem keputihan yang selama ini kita anggap sederhana juga bisa menjadi penyebabnya.
Setidaknya, fakta inilah yang saya pelajari saat berkesempatan mengikuti kuliah WhatsApp bertajuk ‘Perempuan, Keputihan, dan Infertilitas’ kemarin sore. dr. Riyan Hari Kurniawan , Spp. OG – KFER selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Bocah Indonesia memaparkan sejumlah hal tentang ini.
“Infertilitas adalah kegagalan pasangan memperoleh kehamilan dalam kurun waktu 12 bulan, padahal sudah rutin berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi. Namun, kalau perempuan yang usianya sudah lebih dari 35 tahun dan belum kunjung hamil selama 6 bulan, sudah dikategorikan mengalami infertilitas,” demikian penuturan dr. Riyan.
Sebenarnya, keputihan merupakan hal yang wajar. Kondisi ini merupakan momentum ketika terdapat cairan keluar dari vagina. Cairan ini berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kebersihan vagina, selain itu turut membawa keluar bakteri dan sel mati sehingga vagina terproteksi dari infeksi.
Di samping itu, keputihan juga dapat menjadi pelumas alami agar vagina terhindar dari kemungkinan iritasi. Dokter Riyan memaparkan ada sejumlah hal yang membedakan seperti apa keputihan normal dan tidak normal.
Keputihan dikatakan normal jika:
- Teksturnya bening seperti susu jernih atau putih telur
- Baunya tidak menyengat, pun teksturnya licin atau lengket. Tekstur ini bisa berubah menjadi encer atau kental.
- Terjadi setiap 6 bulan sebelum perempuan memasuki periode haid, fase menyusui, stres, dan sedang merasakan rangsangan seksual.
“Waspadai jika ada perubahan bau, tekstur, dan warna dalam keputihan. Kondisi ini biasanya juga disertai gejala lain misalnya ada rasa panas pada vagina, gatal, nyeri saat berkemih dan sakit di area panggul mengindikasikan ada infeksi,” sambung dr. Riyan.
Adapun terdapat sejumlah faktor risiko perempuan mengalami keputihan, antara lain mengonsumsi obat steroid, ada riwayat diabetes mellitus, iritasi di sekitar atau internal vagina, penggunaan sabun atau lotion di daerah kewanitaan, kekebalan tubuh sedang rendah, dan terlalu sering membersihkan area vagina.
Artikel terkait: 4 Keputihan Tanda Hamil, Berbeda dengan Keputihan Sebelum Haid
Benarkah Keputihan Bikin Sulit Hamil?
Bagi keputihan yang tidak normal bisa disebabkan berbagai hal, baik itu infeksi dan non infeksi. Keputihan abnormal akibat infeksi biasanya disebabkan jamur dan bakteri, juga penyakit menular seksual seperti Chlamidia trachomatis dan Neisseria gonorrhoea.
Sedangkan keputihan disebabkan non infeksi disebabkan adanya tumor, benda asing yang masuk, fistula, atau alergi. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa membuat perempuan jadi sulit hamil.
“Bacterial vaginosis menjadi penyebab keputihan tidak normal yang paling banyak terjadi di Indonesia. Ini terjadi pada 29% perempuan usia produktif karena bakteri jahat dan baik tidak seimbang. Gejalanya keputihan berjumlah amat banyak, warnanya bening, dan ada bau amis menyengat,” lanjut dr. Riyan lagi.
Masih menurut dr. Riyan, keputihan abnormal ini erat kaitannya dengan kesulitan perempuan untuk hamil. Hal ini disebabkan cairan yang keluar sangat banyak, kental, dan cenderung menutupi mulut rahim.
“Sebagian besar infertilitas tuba ini berhubungan dengan penyakit menular seksual yang naik ke atas lalu menyebar ke saluran reproduksi. Akhirnya menyebabkan kerusakan, radang, dan jaringan parut,” tukas dr. Riyan.
Bisa dibilang, penyakit menular seksual ibarat silent infection karena ada juga yang tidak menimbulkan gejala berarti. Kerusakan permanen pada uterus, tuba falopi, dan jaringan secara menyeluruh bila dibiarkan bisa membuat kesulitan hamil.
Artikel terkait: Keputihan Saat Hamil, Mana yang Normal dan Berbahaya?
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Menurut dr. Riyan, pemeriksaan keputihan bisa dilakukan untuk mencegah kesulitan untuk hamil. Dokter akan melakukan anamnesis alias pemeriksaan awal untuk mengetahui sejauh apa keluhan dan riwayat yang melatari keputihan yang ada.
Kalau perlu, pemeriksaan keputihan akan dilakukan di bawah mikroskop jika ada kemungkinan infeksi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menelaah kondisi organ luar dan organ dalam kewanitaan.
Selanjutnya, pemeriksaan penunjang seperti swab dari lokasi infeksi vagina atau pemeriksaan mikroskopis bisa dilakukan apabila dibutuhkan. Namun, bukan berarti keputihan tidak bisa dicegah, lho, Parents.
Dalam kulwhap berdurasi satu jam ini, dr. Riyan mengingatkan bahwa pencegahan penyakit menular seksual dapat menjadi pedoman awal dalam menghindari hal tidak diinginkan.
“Jangan lupakan ABCD. Abstinence atau tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, Being Faithful atau setialah hanya kepada satu pasangan, dalam artian jangan berganti pasangan seksual. Gunakan Condoms ketika berhubungan seksual jika diperlukan, serta Drugs atau penggunaan obat yang tepat dalam mengobati keputihan yang ada,” jelas dr. Riyan.
Tak ketinggalan, dr. Riyan menjelaskan aneka tips menghindari keputihan yang bisa dilakukan, antara lain:
- Gunakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat.
- Bersihkan vagina dengan air hangat dan sabun setelah buang air kecil atau buang air besar.
- Hindari penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung parfum.
- Hindari risiko terinfeksi penyakit menular dengan tidak berganti pasangan seksual dan gunakan kondom bila perlu.
- Saat sedang menstruasi, ganti pembalut minimal setiap 3-5 jam sekali agar kebersihan vagina tetap terjaga.
Itulah fakta tentang apakah benar keputihan bikin sulit hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya untuk Anda.
Baca juga:
10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal Serta Artinya bagi Kesehatan
Benarkah Keputihan di Usia Kehamilan Tua Menjadi Tanda Persalinan? Simak 8 Fakta Berikut Ini!
Kenali 6 Jenis Keputihan Saat Hamil, Mana yang Berbahaya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.