Chikungunya menyerang setiap tahun
Awal Januari lalu dilaporkan ada sekitar 50 warga Dusun Pacet, Kabupaten Tulungagung terjangkit chikungunya pada saat bersamaan. Setiap kali satu anggota sebuah keluarga terserang penyakit ini, keluarga lain juga akan mengalaminya.
Hal yang sama juga terjadi di Singosari, Malang, Jatim di awal tahun ini, ketika sejumlah orang dalam satu RT menderita chikungunya secara bergantian.
Seperti demam berdarah, penyakit ini juga disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Bedanya, wabah ini tidak separah demam berdarah dan belum pernah dilaporkan ada korban meninggal akibat chikungunya.
Meski demikian, seseorang yang terserang chikungunya biasanya akan merasa sakit di sekujur tubuh, terutama di sekitar persendian. Kondisi ini tentu cukup menyulitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari karena terasa seperti lumpuh.
Apakah gejala, cara pengobatan dan pencegahannya? Kami akan mengulasnya untuk Anda.
Gejala chikungunya
1. Menderita demam tinggi (39-40°C) disertai rasa ngilu di sekitar persendian, terutama tulang belakang, lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan.
2. Bisa diikuti dengan pusing, mual, pegal-pegal atau sakit pada tulang-tulang.
3. Mata tampak memerah dan muncul gejala seperti sakit flu.
4. Setelah mengalami demam selama 5 hari akan timbul ruam merah pada kulit.
5. Tubuh akan terasa sakit saat digerakkan dan mengalami kelumpuhan sementara.
6. Beberapa penderita bisa saja menampakkan gejala yang lebih parah. Mereka adalah bayi baru lahir, penderita berusia di atas 65 tahun, dan penderita dengan darah tinggi, diabetes atau penyakit jantung.
Cara pengobatan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika menyatakan, belum ada obat yang dapat menyembuhkan chikungunya.
Penderita akan membaik setelah beberapa hari atau minggu dengan banyak beristirahat dan minum banyak air putih. Untuk mengurangi rasa nyeri pada persendian dan demam, penderita dapat mengkonsumsi asetaminofen atau parasetamol.
Kedua jenis obat itu memang bisa didapatkan dengan mudah di apotik. Sangat disarankan agar Anda berkonsultasi pada dokter sebelum mengkonsumsi obat apapun.
Gejala serangan virus Zika, chikungunya dan demam berdarah hampir serupa. Kepastian tentang jenis penyakit apa yang Anda derita hanya dapat diputuskan oleh dokter melalui tes darah.
Oleh karena itu, segera berobat apabila demam tetap berkisar pada suhu 39-40° Celcius tak kunjung reda setelah 3 hari.
Berita baiknya, seseorang yang pernah terjangkit chikungunya kemungkinan tidak akan menderita penyakit ini lagi di masa mendatang.
Cara pencegahan
1. Nyamuk Aedes Aegypti hanya menggigit di pagi, siang, sore hari, bukan malam hari. Gunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang untuk mengurangi risiko digigit nyamuk.
2. Lakukan 3 M (menguras, menutup, mengubur) untuk mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar tempat tinggal Anda. Nyamuk Aedes Aegypti menyukai genangan air bersih, bukan air kotor. Jangan biarkan air tergenang beberapa hari. Ganti air di bak mandi 2-3 hari sekali.
3. Pasang kawat nyamuk di lubang angin, pintu atau jendela untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah.
4. Gunakan losion anti nyamuk. Jangan lupa baca aturan pakai terlebih dahulu, berapa jam daya tahan losion dan siapa yang boleh menggunakannya.
5. Khusus untuk bayi dan anak di bawah usia 3 tahun, pilih losion anti nyamuk dengan kandungan DEET di bawah 30%. Hindari mengoleskan losion di bagian tangan, sekitar mulut dan mata bayi.
6. Pasang kelambu di sekitar tempat tidur anak dan tempat tidur Anda untuk menghindari gigitan nyamuk saat Anda tertidur.
7. Kenakan pakaian berwarna terang pada bayi agar tidak menarik perhatian serangga.
Parents, semoga ulasan di atas dapat memberi manfaat dalam hal melindungi kesehatan diri dan keluarga.
Baca juga:
Apa yang Harus Dilakukan Agar Tidak Tertular Virus Zika?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.