Jadi Syarat Perjalanan, Ketahui 6 Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test Antigen

Sebagai salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi COVID-19, apa sajakah kelebihan dan kekurangan rapid test antigen?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terdapat sejumlah metode skrining kesehatan yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus Corona. Dari beberapa metode yang ada, rapid test antigen termasuk yang banyak dipakai di Indonesia. Tentunya Parents perlu tahu nih, kelebihan dan kekurangan rapid test antigen tersebut.

Informasi seputar rapid test ini menjadi penting untuk diketahui masyarakat. Apalagi di musim liburan akhir tahun, beberapa daerah kini mewajibkan para pendatang untuk melakukan tes rapid antigen. 

Melakukan swab antigen menjadi syarat bagi mereka yang akan melakukan perjalanan ke luar kota. Aturan ini mulai berlaku pada 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Padahal sebelumnya, perjalanan bisa dilakukan dengan membawa hasil rapid test antibodi yang dinyatakan negatif.

Artikel terkait: Rapid test bisa deteksi virus corona lebih cepat, bagaimana prosedurnya?

Mengenal Rapid Test Antigen dan Bedanya dengan Tes Antibodi

Sebagai informasi, rapid test antibodi dan rapid test antigen adalah dua metode yang paling sering digunakan. Kedua jenis pemeriksaan kesehatan ini jelas berbeda.

Pemeriksaan rapid test antibodi menggunakan sampel berupa darah yang biasanya diambil dari bagian ujung jari. Saat terinfeksi virus Corona, tubuh akan menghasilkan antibodi setelah beberapa hari atau minggu kemudian.

Masalahnya, respons antibodi pada sebagian besar pasien COVID-19 baru muncul pada pekan kedua setelah infeksi. Respons ini pun bisa berbeda pada setiap individu. Beberapa faktor yang memengaruhi termasuk umur, nutrisi, tingkat keparahan penyakit, dan adanya penyakit penyerta.

Kendala lain dalam rapid test antibodi adalah kemungkinan adanya reaksi silang kemunculan antibodi akibat adanya jenis virus lain. Hal ini dikarenakan rapid test tidak secara spesifik memeriksa COVID-19. Sehingga, tes tersebut bisa menunjukkan hasil positif/reaktif padahal bukan disebabkan oleh COVID-19.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh karena itu, swab antigen dianggap paling baik untuk menguji ketika orang baru saja terinfeksi. Pasalnya, antigen merupakan zat yang merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan. Jadi, sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, keberadaan antigen dapat dideteksi.

Rapid test antigen dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir dari bagian tenggorokan atau rongga hidung. Prosedur ini dilakukan menggunakan alat berupa cotton bud dengan tangkai yang lebih panjang. 

Artikel terkait: Perlukah tes virus corona saat merasakan sakit ringan? Ini penjelasan dokter

Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test Antigen

Rapid test antigen sering juga dikenal dengan istilah swab test tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

1. Hasil Bisa Diketahui Lebih Cepat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hasil pemeriksaan antigen dapat diketahui secara cepat melalui sebuah alat khusus. Alat tersebut akan memunculkan warna pada garis tes (T) dalam waktu sekitar 15 hingga maksimal 60 menit saja. Waktu yang dibutuhkan ini relatif sama dengan pemeriksaan antibodi. Namun, jika dibandingkan dengan tes PCR yang harus melalui laboratorium, hasil kedua pemeriksaan ini jelas jauh lebih cepat. 

2. Kelebihan Rapid Test Antigen yakni Lebih Akurat

Dibandingkan dengan metode rapid test antibodi, swab antigen dinilai lebih akurat. Pasalnya, pemeriksaan  ini  memiliki nilai akurasi mencapai 97 persen sedangkan tes antiobdi hanya 18 persen.

3. Harga Lebih Terjangkau

Kelebihan lain swab test antigen adalah dibanderol dengan harga yang terbilang cukup terjangkau. Apalagi jika dibandingkan dengan layanan tes PCR yang harganya lebih mahal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Seberapa Penting Tes Swab untuk Ibu Hamil dan Kapan Harus Melakukannya?

4. Kekurangan Rapid Test Antigen: Hanya untuk Deteksi Dini

Sayangnya, tes swab tersebut hanya bisa digunakan untuk deteksi dini. Swab antigen tidak bisa dijadikan tolok ukur yang dapat memastikan secara mutlak apakah seseorang terinfeksi virus Corona. Hal ini dikarenakan metode swab terkadang memberikan hasil positif palsu. 

Seseorang yang swab antigennya menunjukkan hasil positif tetap harus melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR agar mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi. Namun jika hasilnya negatif, pemeriksaan perlu dilakukan kembali setelah 7 hingga 10 hari.

5. Ketidakterampilan Petugas Pengaruhi Hasil

Swab test dilakukan dengan cara mengusap bagian dalam hidung dan tenggorokan. Dengan demikian, keterampilan petugas dalam mengambil spesimen akan sangat menentukan hasil yang diperoleh akurat atau tidak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Uji Validasi Masih Terbatas, Kekurangan Lain Rapid Test Antigen

Uji validasi hasil swab antigen juga diketahui masih terbatas. Sehingga pemeriksaan ini belum dapat menggantikan posisi RT-PCR sebagai uji yang paling akurat hingga saat ini.

****

Parents, itulah 6 kelebihan dan kekurangan pemeriksaan antigen atau swab test yang wajib Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca juga:

Hasil Rapid Tes Sempat Negatif, Ini 5 Fakta Adik Via Vallen yang Positif Corona

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istri Dennis Adishwara Positif COVID-19, Begini Kondisi Terkininya

Viral! Tak Sempat Ditangani Dokter karena Harus Rapid Test, Bayi Ini Meninggal

Penulis

Titin Hatma