Kehamilan setelah keguguran pastinya menjadi hal menegangkan bagi ibu yang mengalaminya. Berbagai perasaan khawatir dan cemas melingkupi ibu. Takut bahwa pengalaman kehilangan bayinya akan berulang.
Hal ini pula yang dirasakan oleh Felicia Tan, ibu asal Singapura ini mengalami patah hati berkali-kali. Empat tahun lalu, dia kehilangan tiga orang bayinya, dalam kurun waktu 11 bulan.
Di kehamilan pertama, ia mengalami keguguran di akhir trimester kedua. Sedangkan pada kehamilan kedua dan ketiga (hamil kembar), bayi-bayinya lahir prematur di usia kandungan 23 minggu dan 21 minggu. Bayi yang diberi nama Dominic, juga si kembar Elvis dan Louis hanya mampu bertahan selama beberapa jam sebelum akhirnya meninggal.
Kehamilan setelah keguguran yang dialami Felicia, membuahkan tiga bayi yang lahir prematur dan meninggal beberapa jam kemudian.
Setelah melewati berbagai fase menyakitkan, karena kehilangan tiga bayi dalam kurun waktu singkat, kini Felecia sudah menjadi ibu dari seorang anak yang sehat. Titus Low yang menginspirasinya menulis buku berjudul A Gift From Heaven (Hadiah dari Surga).
Titus Low disebut sebagai bayi pelangi. Kehadirannya yang membawa warna warni kebahagiaan dalam hidup Felicia, setelah badai cobaan kehilangan anak berkali-kali. Bulan Juni nanti, Titus akan berusia satu tahun.
“Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan bisa merayakan ulang tahun anak,” ujar Felicia.
Sebelum kelahiran Titus, Felicia harus menjalani perawatan kesuburan karena setelah 10 tahun menikah ia tidak kunjung dikaruniai anak. Kehamilan sebelumnya dibuahi melalui proses in-vitro fertilisation (IVF).
Namun, Titus memanglah sebuah anugerah tak terduga. Tidak saja ia lahir dengan selamat dan sehat, tetapi ia juga menafikan kemandulan ibunya. Ia dibuahi dengan proses normal tanpa perawatan kesuburan.
Kelahiran Titus menjadi pelangi dalam kehidupan ibunya.
Felicia berbagi cerita pengalamannya menjalani program hamil hingga akhirnya mengandung Titus.
Setelah keguguran dan kehilangan bayi, Felicia dan suami memutuskan untuk menunda perawatan kesuburan selanjutnya. Ia berusaha menemukan penyebab mengapa kehamilannya selalu berakhir dengan keguguran.
Juga untuk memulihkan kondisi emosionalnya yang benar-benar terkuras akibat keguguran dan melahirkan bayi prematur.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Felicia mendapati bahwa dirinya memiliki gula darah tinggi dan bakteri vagina. Yang bisa menjadi penyebab mengapa ia keguguran dan melahirkan bayi prematur.
Meski ini bukan kesimpulan final, namun Felicia memutuskan untuk kembali menunda perawatan IVF. Ia fokus pada meningkatkan kesehatan tubuhnya. Selain itu, biaya yang besar dan emosional yang terkuras membuatnya memutuskan untuk menghentikan semua itu.
“Kami sudah melakukan semuanya, namun tidak ada perubahan. Jadi kami putuskan biar semuanya terjadi secara alami,” ujar Felicia.
Felicia juga mulai mengubah gaya hidupnya. Ia menurunkan berat badan 6 kg selama 2 tahun dengan rajin berolahraga. Dia juga melakukan diet sehat dengan mengurangi porsi makan, makanan manis, cemilan, junk food, dan menambah asupan asam folat.
Tanpa terduga, Felicia hamil lagi, tak lama setelah ia mengatakan pada dokter kandungan untuk menghentikan perawatan kesuburan.
“Bayangkan betapa bahagianya aku ketika melihat hasil positif di testpack. Ini pertama kalinya aku hamil secara alami, tanpa bantuan medis, sejak aku menikah sepuluh tahun lalu,” paparnya.
Meski demikian, dia tetap harus menjalani serangkaian pemeriksaan medis, karena kehamilan setelah keguguran dikategorikan berisiko tinggi.
Apalagi, kemudian diketahui bahwa dirinya mengalami diabetes gestasional. Kondisi ini membuat gula darahnya harus terus menerus dipantau, dan perubahan pola makan yang drastis.
Kehamilan setelah keguguran yang ia alami pertamakali, juga berakhir dengan keguguran dan bayi prematur yang tak bisa bertahan hidup. Hingga Titus lahir.
Memasuki trimester kedua, Felicia mulai dihinggapi rasa khawatir. Namun, ia menyibukkan diri dengan pekerjaan, sehingga dia tidak berlarut dalam pemikiran negatif. Untungnya, kehamilan kali ini berjalan lancar. Di usia kandungan 35 minggu, Felicia melahirkan bayi laki-laki sehat dengan berat 2,4 kilogram.
“Memeluk Titus terasa seperti tidak nyata, terutama setelah penantian bertahun-tahun dengan airmata. Akhirnya aku punya bayi sehat dalam pelukanku,” kenang Felicia dengan penuh haru.
Kini, Felicia sibuk menjadi ibu bagi Titus dan juga penulis buku yang aktif. Namun demikian, Felicia tidak pernah lupa tentang Dominic, Elvis dan Louis. Dia tetap mengunjungi makam ketiga anaknya tersebut di hari peringatan kematian mereka.
“Kehilangan yang aku alami, membuatku bisa menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Jadi, meskipun pekerjaan sebagai orangtua berat, namun kami masih tetap bisa menghadapinya dengan tenang. Karena yang terburuk sudah berakhir,” pungkas Felicia.
Tips menjaga kehamilan setelah keguguran
Menjaga kehamilan setelah keguguran harus menjadi fokus utama Bunda. Berikut adalah tips yang bisa Bunda contek.
1. Memeriksakan kehamilan secara rutin
Menjaga kehamilan setelah keguguran dengan memeriksakan kandungan secara rutin.
Tentu saja, pemeriksaan kehamilan secara rutin menjadi hal yang wajib dilakukan. Selain mengetahui perkembangan janin, Bunda juga bisa memantau kesehatan kandungan, dan kondisi tubuh Bunda sendiri. Serta memastikan apakah keguguran yang terjadi sebelumnya bisa berdampak pada bayi.
2. Menjaga asupan nutrisi
Selain mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, Bunda juga bisa menambahkan suplemen penguat kandungan. Tentunya sesuai anjuran dokter. Minta suami untuk ikut mengawasi asupan nutrisi yang masuk ke tubuh Bunda, juga memastikan Bunda makan tepat waktu.
Artikel terkait: 7 Tips menjaga kelengkapan nutrisi ibu hamil
3. Hindari stres dengan berpikir positif
Stres berlebihan bisa menjadi salah satu penyebab keguguran. Karenanya, Bunda harus selalu menjaga pikiran agar tetap positif. Abaikan saja komentar atau omongan orang yang negatif dan membuat Bunda stres. Ingat, ibu yang bahagia akan membuat kehamilan berjalan lebih menyenangkan.
4. Melakukan kegiatan menyenangkan
Olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh juga penting dilakukan. Asalkan tidak berlebihan, kalau perlu konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hamil.
Selain itu, untuk menjaga agar semangat Bunda tetap positif, lakukan semua kegiatan yang Bunda sukai, hobi membaca, menonton film, atau memasak dan berkebun.
Artikel terkait: Ingin tetap bugar saat hamil? Ini olahraga yang aman dilakukan
5. Bicarakan kecemasan yang dialami
Salah satu pemicu stres ibu hamil biasanya adalah cemas berlebihan yang dipendam sendiri. Hingga akhirnya bertumpuk dan menjadi depresi. Bila ada hal-hal yang membuat Bunda khawatir, komunikasikan dengan suami. Supaya dia bisa membantu menenangkan pikiran Bunda, dan mengembalikan aura positif dalam emosi Bunda.
***
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Setelah Keguguran Dua Kali, Ibu Fotografer ini Hamil Lagi dan Memotret Sendiri Proses Melahirkannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.