Nutrisi memiliki peran penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang pesat terutama di periode emas sejak bayi lahir hingga mencapai usia enam tahun. Salah satu komponen penting nutrisi yang sering terlupakan ialah zat besi.
Lalu, berapa kebutuhan dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan zat besi harian Si Kecil? Berikut TheAsianparent rangkum untuk Parents.
Berapa Kebutuhan Zat Besi Harian Bayi?
Zat besi sangat penting untuk bayi karena berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mendukung perkembangan otak. Kekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk anemia.
Di Indonesia, tingkat kasus anemia pada ibu hamil hingga satu dekade lalu masih tinggi yaitu 37,1%. Jadi, bisa dikatakan bahwa satu di antara tiga ibu hamil mengalami kekurangan zat besi, Parents.
Kekurangan zat besi yang berat pada ibu hamil dapat mengakibatkan penurunan cadangan zat besi pada bayi yang dilahirkan. Hal inilah yang juga merupakan faktor penyebab anemia karena kekurangan zat besi pada bayi.
Di sisi lain, anemia pada anak dapat memengaruhi kemajuan kognitif, pertumbuhan fisik dan perilaku, serta kemampuan daya tahan tubuh Si Kecil terhadap penyakit. Padahal, usia dini anak merupakan masa yang paling penting bagi perkembangan kognitif, sosial, emosional, fisik, motorik, dan pembelajaran seumur hidupnya.
Artikel Terkait: Kapan suplemen zat besi boleh diberikan pada bayi? Ini penjelasan ahli
Bagaimana Cara Menangani Kekurangan Zat Besi pada Bayi?
Mengenal kebutuhan zat besi harian untuk bayi merupakan langkah awal yang penting. Sebagai panduan umum, bayi membutuhkan sekitar 11 mg zat besi per hari selama periode pertumbuhan ini. Namun, menyediakan sumber zat besi yang tepat dalam makanan bayi dapat menjadi tantangan tersendiri, Parents.
Bayi mendapatkan cadangan zat besi yang cukup dari pemberian zat besi pada trimester terakhir kehamilan melalui air susu ibu (ASI) sampai dengan usia 4-6 bulan. Namun setelah usia 6 bulan, ASI saja tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Cadangan zat besi juga sudah berkurang, sehingga bayi membutuhkan zat besi tambahan dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Artikel Terkait: 19 Makanan Kaya Zat Besi untuk Bayi Selain Daging, Parents Perlu Tahu!
Tantangan Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Bayi dengan MPASI
Parents, penting untuk mengetahui jenis makanan yang kaya akan zat besi, cara memasukkannya pada makanan, dan cara menyenangkan memberikannya untuk bayi.
Salah satu sumber zat besi yaitu daging sapi, setiap 100 gramnya hanya mengandung sekitar 2,47 mg zat besi. Contoh lain, daging rusa yang dikenal kandungan zat besinya cukup tinggi, tiap 100 gramnya hanya mengandung 4,98 mg zat besi.
Di sisi lain, sayuran seperti 100 gram bayam hanya mengandung sekitar 2,71 mg zat besi. Buah-buahan seperti 100 gram aprikot pun hanya mengandung 2,66 mg zat besi. Jadi Parents, tentu sulit untuk memberi asupan dalam porsi sebesar itu ke dalam makanan Si Kecil untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya.
Cara Mengolah MPASI yang Kaya Zat Besi
Dalam pengolahan MPASI, Parents bisa mencoba variasi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Pengolahannya bisa melalui proses memasak, mengukus, atau memblender makanan agar sesuai dengan kemampuan mengunyah Si Kecil.
Pada awal pemberian MPASI, mulailah dengan makanan lumat dengan konsistensi halus atau saring yang encer pada tahap perkenalan, kemudian dikentalkan secara bertahap. Semangkuk bubur yang encer akan mengandung kalori dan zat gizi yang lebih sedikit dibandingkan semangkuk bubur kental untuk volume yang sama.
Tekstur makanan dinaikkan secara bertahap, Parents. Setelah tahap bubur saring, dapat dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang. Terakhir, bisa diolah sama seperti makanan anggota keluarga lainnya.
Fortifikasi juga menjadi salah satu cara efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam MPASI. Fortifikasi pangan sendiri adalah penambahan vitamin dan mineral pada makanan untuk meningkatkan nilai gizinya. Parents, fortifikasi ini menjadi strategi yang terbukti, aman, dan hemat biaya untuk memperbaiki pola makan dan untuk pencegahan serta pengendalian defisiensi mikronutrien.
Sebuah penelitian di salah satu negara Asia Tenggara menunjukkan bahwa MPASI yang diperkaya mikronutrien secara signifikan meningkatkan asupan zat besi dan menurunkan kemungkinan anemia dan kekurangan zat besi pada bayi. Hal ini juga dapat menjadi metode penting untuk mengurangi kekurangan zat besi pada bayi di negara-negara berkembang lainnya.
Artikel Terkait: Kekurangan zat besi pada bayi bisa dicegah, ini penjelasan dokter anak!
CERELAC: Solusi Praktis Fortifikasi Zat Besi dalam MPASI
CERELAC menjadi salah satu solusi praktis MPASI fortifikasi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Produk ini memiliki kandungan nutrisi tinggi, terbuat dari bahan alami, tekstur yang pas, berbagai varian rasa, dan tentunya tinggi zat besi. CERELAC pun menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menambah asupan zat besi yang dibutuhkan oleh Si Kecil.
CERELAC tidak hanya memberikan kemudahan sebagai makanan pendamping Si Kecil yang bisa dikonsumsi sendiri. Parents bisa mencampurnya dengan air hangat, susu, kaldu, juga dapat dicampurkan dengan berbagai resep MPASI rumahan.
Untuk olahan MPASI daging sapi misalnya, Parents bisa mencampurkan bahan-bahan MPASI yang ada di rumah dengan Cerelac Homestyle Tim Daging Sayur dan membuat resep Bubur Jagung Daging Sapi untuk Si Kecil. Kreasi ini akan memberikan variasi rasa dan tekstur yang berbeda, membuat pengalaman makan Si Kecil menjadi lebih menarik dan bergizi.
Kandungan dan Manfaat CERELAC
Dalam upaya memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil, CERELAC hadir bukan hanya sebagai makanan pendamping, tetapi juga solusi lengkap untuk asupan zat besi tinggi. Diperkaya 11 vitamin dan 6 mineral lainnya, CERELAC memberikan dukungan komprehensif untuk pertumbuhan Si Kecil. Dengan berbagai varian rasanya, CERELAC juga memastikan Si Kecil tetap tertarik dan menikmati setiap suapannya.
Untuk lebih menginspirasi Parents dalam menyajikan makanan bergizi untuk Si Kecil, kunjungi https://www.cerelac.co.id/resep dan dapatkan beragam resep MPASI yang dapat dicoba dan disesuaikan dengan selera Si Kecil.
Demikian ulasan mengenai kebutuhan zat besi bayi dan cara memenuhinya. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, Parents.
****
WebMD. Top Foods High in Iron. https://www.webmd.com/diet/foods-high-in-iron diakses 12 Januari 2024.
Dr.Lina Ninditya, Dr.Siti Rayhani Fadhila. Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? IDAI.or.id. 2016. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana diakses 12 Januari 2024.
Olson R, Gavin-Smith B, Ferraboschi C, Kraemer K. Food Fortification: The Advantages, Disadvantages and Lessons from Sight and Life Programs. Nutrients. 2021 Mar 29;13(4):1118. doi: 10.3390/nu13041118. PMID: 33805305; PMCID: PMC8066912. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8066912/ diakses 12 Januari 2024.
Pham Van Phu, Nguyen Van Hoan, Bertrand Salvignol, Serge Treche, Frank Tammo Wieringa, Nguyen Cong Khan, Pham Duy Tuong, Jacques Berger, Complementary Foods Fortified with Micronutrients Prevent Iron Deficiency and Anemia in Vietnamese infants. The Journal of Nutrition, Volume 140, Issue 12, 2010, Pages 2241-2247, ISSN 0022-3166, https://doi.org/10.3945/jn.110.123711. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022316622071796 diakses 12 Januari 2024.
Baca Juga:
Pentingnya zat besi untuk tumbuh kembang buah hati, Parents wajib tahu!
Zat Besi ; Bayi 9 Bulan Membutuhkannya Lebih dari Pria Dewasa