Meski bulan puasa telah berakhir, kebiasaan sehat setelah Ramadan tetap perlu dijalankan. Apalagi salah satu manfaat puasa adalah mendetoks tubuh dari racun berbahaya. Mengutip Cleveland Clinic Abu Dhabi, saat berpuasa tubuh menggunakan cadangan lemak. Hal ini memungkinkan tubuh menghilangkan racun berbahaya yang mungkin ada dalam timbunan lemak.
Dengan demikian, tubuh secara alami mendetoksifikasi racun di dalamnya. Itulah sebabnya akan lebih baik untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih sehat setelah Ramadan. Terlebih saat Hari Raya Idul Fitri banyak sajian yang mengandung banyak lemak, gula, dan kolesterol.
7 Kebiasaan Sehat Setelah Ramadan yang Harus Tetap Dijalankan
1. Kebiasaan Sehat Setelah Ramadan dengan Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Dokter Ida Gunawan Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jakarta Raya dalam ANTARA News, masyarakat disarankan untuk tetap menjaga asupan gizi seimbang setelah lebaran.
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang yang diterbitkan oleh Kementerian kesehatan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014, gizi seimbang diwujudkan dengan menu gizi seimbang, yakni setengah piring berisi sayuran dan buah, seperempatnya berisi protein, dan seperempatnya lagi berisi karbohidrat kompleks.
Artikel terkait : Kurus saat puasa bisa dihindari dengan cara jitu berikut ini!
2. Aktivitas Olahraga
Jangan malas berolahraga. Tubuh yang sehat dan bugar akan membuat badan semakin kuat dan sejahtera. Selain itu, berolahraga juga bisa menjaga kesehatan sistem kardiovaskular dan sendi.
Lakukan olahraga secara rutin meski hanya berupa aktivitas ringan. Misalnya dengan olahraga kardio selama 150-300 menit per minggu atau 3-5 kali dalam seminggu. Aktivitas angkat beban ringan dengan berat sekitar 1-2 kg juga dapat dilakukan.
3. Hindari Makan Berlebihan
Saat berpuasa, umat muslim menahan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Saat Lebaran, orang seringkali kalap dan makan berlebihan. Dr Omniyat Al Hajeri, Direktur Eksekutif Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat Abu Dhabi, menegaskan hal tersebut harus benar-benar dihindari.
“Ini untuk mencegah mengejutkan tubuh dan memicu lonjakan gula darah yang tidak diinginkan, yang pada gilirannya akan mengakibatkan efek seperti gangguan pencernaan, mulas, dan penambahan berat badan,” ujar Alhajeri.
4. Hindari Makanan Berlemak
Selain makanan manis, Al Hajeri juga merekomendasikan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan. Sebaliknya, pilihlah makanan yang tinggi protein seperti ikan, daging ayam tanpa kulit, dan telur.
Alangkah lebih baik untuk membuat jadwal makan dengan membaginya menjadi tiga kali makan berat dan tiga kali camilan. Jangan lupa untuk memasukkan buah dan sayuran di dalam menu makanan tersebut.
Artikel terkait : Perubahan Pola Tidur Anak saat Puasa, Bagaimana Cara Mengaturnya?
5. Kebiasaan Sehat Setelah Ramadan dengan Makan Secukupnya
Salah satu kebiasaan baik selama yang perlu diteruskan adalah makan secukupnya. Bukan mengurangi atau menghilangkan makanan favorit tetapi makan secara selektif untuk mencapai diet seimbang.
“Kami merekomendasikan makan secara perlahan untuk semua orang, terutama saat keluar dari bulan Ramadhan karena Anda ingin menghindari perasaan terlalu bersemangat yang dapat menyebabkan pesta makan (makan berlebihan),” jelas Al Hajeri.
6. Meneruskan Kebiasaan Berpuasa yang Baik
Saat Ramadan, tubuh dituntut untuk berpuasa selama 13-14 jam kemudian baru makan ketika waktu berbuka tiba. Menurut Dokter spesialis gizi klinik Tirta Prawita Sari, seperti dilansir dari CNN, pola tersebut mirip dengan pola makan puasa yang baik yaitu intermitten fasting.
Dokter Tirta menyebutkan ada beberapa contoh lain seperti seperti alternate day fasting, yakni pola puasa berselang seling, yang dalam Islam seperti puasa Daud. Bedanya, saat berpuasa hanya boleh mengonsumsi 500 kalori kemudian hari berikutnya boleh makan apapun tanpa memikirkan jumlah kalori.
Contoh lain, ada yang disebut dengan pola diet 5:2, yakni dalam seminggu ada 5 hari tidak berpuasa dan 2 hari berpuasa. Umat muslim biasa mengenal pola ini melalui puasa sunah Senin Kamis. Saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis, hanya boleh mengonsumsi 500-1000 kalori. Pada hari lain saat tidak berpuasa, diperbolehkan makan sesuai keinginan.
Artikel terkait : Jangan Lakukan Aktivitas Seksual Sesaat Setelah Buka Puasa! Ini Alasanya
7. Pastikan Tubuh Terhidrasi
Penuhi kebutuhan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi. Mengutip Harvard Health Publishing, mencukupi kebutuhan cairan tubuh memiliki banyak manfaat, antara lain melindungi organ dan jaringan, mengatur suhu tubuh serta menjaga keseimbangan elektrolit (natrium). Penuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi empat hingga enam cangkir perhari.
Itulah sejumlah kebiasaan sehat yang bisa dijalankan setelah Ramadan. Banyak hal positif yang bisa didapat saat berpuasa. Jangan sampai kebiasaan sehat tersebut jangan sampai luntur. Tetap semangat untuk hidup lebih sehat!
Discover some surprising health benefits of fasting during the Holy Month
UAE: Maintain balanced diet, avoid overeating; how to continue healthy practices after Ramadan
How much water should you drink?
https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-much-water-should-you-drink
***
Baca juga :
Hindari! Ini Kebiasaan Buruk Penyebab Asam Lambung Naik saat Puasa
12 Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah Indonesia, Ada Favorit Parents?
Agar mulut sehat dan lisan terjaga selama puasa, ini yang harus dilakukan