Ada banyak masalah gigi yang bisa dialami oleh anak-anak, salah satunya karang gigi. Karang gigi pada anak terjadi saat ada lapisan seperti kotoran yang terdapat di gigi dan sulit dibersihkan dengan cara disikat.
Karang gigi ini biasanya terbentuk karena berkumpulnya plak. Plak sendiri bisa terbentuk karena adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi anak.
Kondisi karang gigi pada setiap anak bisa berbeda, termasuk risikonya. Ada yang sama sekali tak mengganggu kesehatan gigi dan mulut. Namun, pada beberapa kasus bisa sampai menyebabkan risiko lain seperti radang di gusi.
Parents, menurut American Dental Hygienists Association, kondisi ini memang umum terjadi pada anak. Risikonya bisa semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia si kecil.
Lalu, apa saja gejala, cara diagnosis, dan penangannnya yang tepat?
Karang Gigi pada Anak, Gejala dan Pengobatannya
Parents ketahui berbagai gejala, diagnosis, dan pengobatan karang gigi pada anak serta risikonya.
Gejala Karang Gigi
Di masa tumbuh kembangnya, anak bisa banyak mengeksplorasi sesuatu termasuk makanan. Makanan manis dan camilan kerap dikonsumsi dalam keseharian. Bila jumlahnya tak berlebihan dan membersihkannya dengan benar, masalah gigi tak akan muncul.
Akan tetapi, bila proses pembersihannya tak maksimal, karang gigi bisa muncul. Bila hanya dibiarkan, karang gigi anak pun bisa jadi bertambah.
Karang gigi anak biasanya bisa menyebabkan gejala-gejala lain. Contohnya seperti bau mulut, mulut kering, hingga sakit gigi pun kadang dialami.
Bila dibiarkan, anak bisa mengalami kondisi gingivitis atau peradangan pada gusinya. Beberapa gejala yang biasa dialaminya antara lain:
- Gusi menjadi mudah berdarah
- Gusi pun akan menjadi lebih sensitif dan nyeri saat disentuh
- Mengalami gusi bengkak
- Gusi berwarna gelap
Diagnosis Karang Gigi
Inilah berbagai cara mendiagnosis karang gigi yang dilakukan dokter pada anak.
Dokter gigi akan mendiagnosis kondisi ini dengan melihat gejala yang ada pada gigi si kecil. Meski jadi satu hal yang krusial, tetapi masih banyak yang menganggap kondisi ini sepele.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila pendeteksian dini dilakukan saat gejala karang gigi tidak terlalu parah. Cara yang bisa dilakukan ialah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, minimal setiap 6 bulan sekali. Selain kondisi karang gigi, berbagai masalah lain pun akan bisa terdeteksi dan tertangani dengan baik dan segera.
Selain memperhatikan gejalanya, dokter juga biasanya akan melakukan tes transiluminasi. Tes ini dilakukan untuk mengamati gusi dan gigi menggunakan cahaya.
Prosedurnya, anak akan dibawa ke ruangan gelap dan dokter akan menyinari rongga mulut dengan cahaya khusus. Nantinya, akan terlihat kondisi plak atau karang gigi dengan metode ini.
Di samping melakukan tes tersebut, dokter juga biasanya akan melakukan foto rontgen gigi bila diperlukan. Pada beberapa kondisi yang lebih kompleks misalnya, dokter akan juga bisa mendeteksi beberapa kemungkinan kerusakan karena kondisi karang gigi.
Pengobatan Karang Gigi atau Scaling
Scaling bisa dilakukan pada anak sesuai anjuran dokter di usia berapa pun.
Saat karang gigi sudah menumpuk dan begitu keras, menyikat gigi tak akan bisa untuk mengatasinya. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk melakukan scaling gigi.
Tindakan ini merupakan metode non-bedah untuk mengikis karang-karang gigi. Proses membersihkannya menggunakan alat scaler.
Sejauh ini ada dua jenis alat scaler, yakni manual dan ultrasonik. Adapun yang kini lebih sering digunakan ialah scaler ultrasonik karena prosesnya yang cepat dan minim rasa nyeri.
Anak sebetulnya bisa melakukan scaling di usia berapa pun, Parents. Scaling sendiri bisa dibilang aman dan tak memiliki batasan usia. Namun, alangkah baiknya bila prosedur ini dilakukan atas pemeriksaan dan persetujuan dari dokter gigi.
Jangan lupa untuk selalu membiasakan pola hidup sehat dan higienis, khususnya saat merawat kesehatan gigi dan mulut.
Nah, itulah berbagai gejala dan pengobatan karang gigi pada anak. Semoga informasi di atas bisa membantu, ya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Risiko Mencabut Gigi Susu Anak Menggunakan Benang
Gigi anak tumbuh berantakan? Ternyata ini penyebab dan cara mengatasinya
Gigi berlubang pada anak, apa saja bahayanya bagi pertumbuhan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.