Setelah proses persalinan berhasil dilalui, penantian panjang Bunda seolah terbayar sudah. Itu artinya, fase nifas atau postpartum pun dimulai. Banyak ibu yang kemudian bertanya-tanya kapan boleh beraktivitas setelah melahirkan?
Bunda pastinya menyadari, tubuh mengalami beberapa perubahan luar biasa selama kehamilan. Setelah melahirkan, tubuh akan kembali ke kondisi sebelum hamil secara berangsur-angsur.
Beberapa perubahan terjadi usai persalinan. Antara lain penurunan kadar hormon secara tiba-tiba, pelepasan kelebihan air yang tertahan selama kehamilan, dan kembalinya volume darah normal.
Perubahan ini dapat menyebabkan kelelahan yang luar biasa. Apalagi, di saat yang sama Bunda juga harus merawat bayi baru lahir.
Daftar isi
Kapan Boleh Beraktivitas Setelah Melahirkan?
Masa pemulihan pascapersalinan jelas tidak terjadi dalam sehari dua hari. Biasanya, proses ini berlangsung antara 4 hingga 6 minggu. Sebagai ibu bahkan mungkin harus melewati waktu lebih lama untuk merasa pulih sepenuhnya.
Jika Bunda menjalani persalinan melalui operasi caesar, umumnya akan ada lebih banyak batasan tentang apa yang dapat dilakukan pada hari-hari dan minggu-minggu setelah melahirkan.
Di masa postpartum, Bunda perlu merawat diri sendiri dengan baik untuk membangun kembali kekuatan, baik secara fisik maupun mental. Bunda membutuhkan banyak istirahat, nutrisi yang baik, dan bantuan selama beberapa minggu pertama.
Beberapa minggu pertama setelah melahirkan adalah masa transisi besar. Jadwal tidur yang tidak terduga, tantangan menyusui perubahan hormonal, dan banyak lagi. Ini tentunya tidak mudah untuk dilalui Bunda seorang diri.
Oleh karena itu, dapatkan dukungan dari keluarga terdekat selama masa nifas. Bunda tidak perlu memaksakan diri untuk menaklukan berbagai kegiatan yang menyita energi.
Lantas, apa saja aktivitas yang bisa dilakukan setelah melahirkan dan kapan waktu yang ideal untuk memulainya? Yuk, cari tahu jawabannya dengan membaca ulasan berikut ini sampai tuntas!
Artikel terkait: Pahami 5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan
10 Jenis Aktivitas yang Bisa Dilakukan Setelah Melahirkan
1. Mandi
Apabila persalinan dilakukan secara normal (pervaginam), Bunda bisa menikmati mandi pascapersalinan pertama di hari yang sama. Itu pun jika Bunda merasa cukup kuat untuk berdiri sendiri tanpa merasa pusing.
Akan tetapi, jika Bunda menjalani operasi caesar, biasanya dokter sudah membolehkan mandi dalam satu atau dua hari setelah operasi. Mandi bisa membantu mengurangi risiko infeksi. Namun, jangan menggosok luka sayatan operasi, biarkan air mengalir di atasnya.
Cobalah mandi dengan air hangat untuk membantu tubuh lebih rileks. Air hangat juga bisa meringankan rasa pegal, nyeri di area vagina dan payudara, serta kram perut.
2. Makan Sushi, Bisa Dilakukan Segera Setelah Melahirkan
Kurang lebih sembilan bulan selama kehamilan, konsumsi makanan mentah seperti sushi dan sashimi tidak dibolehkan. Pasalnya, bakteri yang terkandung di dalamnya berisiko menyebabkan keguguran hingga kematian janin.
Nah, bagi Bunda yang sudah lama menahan diri, makan sushi setelah melahirkan sangat memungkinkan. Lagi pula, kandungan gizi dalam ikan sangat bermanfaat untuk ibu dan bayi.
Walau demikian, pastikan pengolahannya sesuai standar, ya! Dengan begitu, Bunda terhindar dari keracunan akibat kontaminasi makanan.
3. Kontrol ke Dokter
Perawatan selama masa nifas sangat penting diperhatikan. Oleh karena itu, dokter akan menjadwalkan kontrol 1 minggu setelah persalinan.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengecek kondisi rahim, pemeriksaan perineum, yaitu daerah di antara vagina dengan anus, yang mungkin mengalami robekan saat persalinan, dan luka bekas jahitan jika persalinan dilakukan secara caesar.
Pemeriksaan payudara mungkin juga dilakukan untuk melihat adanya sumbatan yang memicu mastitis.
Kontrol ke dokter sangat penting agar berbagai keluhan lainnya yang dirasakan ibu, termasuk depresi setelah melahirkan dapat dideteksi dan ditangani segera.
Selanjutnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan pada minggu ke-4 atau ke-6. Ini berkaitan dengan pemeriksa menyeluruh, konseling laktasi, dan rencana penggunaan alat kontrasepsi.
Artikel terkait: Survey: 72% perempuan takut berhubungan setelah melahirkan, Bunda juga?
4. Jalan Kaki atau Olahraga Ringan
Berjalan kaki menawarkan sejumlah manfaat, termasuk mengurangi stres dan membuat tubuh lebih bugar. Aktivitas yang satu ini bisa dilakukan 2 minggu setelah melahirkan.
Cobalah berjalan kaki di pagi hari agar bisa sekaligus mendapat paparan sinar matahari. Namun, tidak perlu tergesa-gesa, ya, Bun, lakukan peregangan dengan lambat dan hindari mencoba olahraga dengan gerakan ekstrem di periode ini.
5. Melakukan Pekerjaan Rumahan
Beberapa pekerjaan rumah tangga yang sifatnya ringan dapat dilakukan 1 minggu setelah persalinan. Sementara itu, selama beberapa hari setelah melahirkan, fokuskan diri pada proses pemulihan dan perawatan si kecil.
Bagi Bunda yang menjalani persalinan caesar, hindari aktivitas apa pun yang membuat tubuh atau luka sayatan menjadi tegang. Jangan mengangkat beban berat, membungkuk, atau mendorong.
Tingkatkan aktivitas secara bertahap saat tubuh mendapatkan kembali kekuatannya. Dengarkan isyarat tubuh dan jangan pernah memaksakan diri.
6. Menyetir
Meski rasanya sangat ingin untuk segera berada di belakang setir mobil, jangan terburu-buru. Tunggulah sekitar 1 minggu untuk mengendarai mobil setelah melahirkan normal.
Adapun jika Bunda baru saja menjalani operasi caesar, paling tidak beri jeda sekitar 2 hingga 3 minggu sebelum berada di belakang kemudi.
Setelah operasi, nyatanya Bunda tidak bisa mengangkat apa pun selain si kecil, sehingga mengangkat atau mendorong kursi mobil tidak mungkin dilakukan.
Selain itu, di masa postpartum otot perut belum memiliki kekuatan untuk menekan pedal rem dalam keadaan darurat.
7. Melakukan Hubungan Seksual Setelah Melahirkan
Secara umum, 6 minggu setelah persalinan atau setelah masa nifas berakhir pasangan sudah diizinkan kembali melakukan aktivitas seksual. Namun beberapa perempuan mungkin harus menunggu lebih lama agar merasa siap secara fisik dan emosional.
Menghindari seks sebelum nifas berakhir bertujuan supaya organ reproduksi Bunda lebih cepat pulih. Ini juga meminimalkan risiko terjadinya infeksi pada rahim.
Adapun waktu yang tepat untuk berhubungan seksual bagi Bunda yang melahirkan secara caesar yaitu setelah luka jahitan benar-benar sembuh. Waktu pemulihan mungkin berbeda tiap ibu, jadi diskusikan lebih jauh dengan dokter yang menangani.
Artikel terkait: 5 Cara Untuk Kembali Langsing Setelah Melahirkan
8. Menggunakan Alat Kontrasepsi
Meski menyusui kerap disebut sebagai “KB alami”, faktanya Busui masih sangat berpotensi hamil setelah berhubungan seksual. Sehingga, penggunaan alat kontrasepsi lebih dianjurkan bagi pasangan yang ingin menunda memiliki anak lagi.
Salah satu metode kontrasepsi yang umum digunakan adalah pil KB. Pilih jenis pil yang tidak mengandung hormon estrogen, misalnya pil KB laktasi atau suntik KB 3 bulan.
Beda jenis metode kontrasepsi, beda pula waktu pemakaiannya. Misalnya, kontrasepsi oral dapat diresepkan 2 atau 3 minggu setelah melahirkan. Adapun pemasangan spiral (IUD) setidaknya pada minggu ke 6 atau 8 setelah persalinan.
9. Senam Kegel Setelah Melahirkan
Aktivitas yang baik dilakukan setelah melahirkan adalah senam kegel. Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan elastisitas otot-otot dasar panggul, sehingga dapat membuat vagina lebih rapat dan menambah kenikmatan seksual.
Tak hanya itu, senam kegel juga bisa mengatasi masalah sulit mengontrol rasa ingin buang air kecil. Kondisi ini umumnya dialami para ibu bahkan hingga berbulan-bulan pascapersalinan.
Terkait waktu ideal melakukan latihan kegel, Bunda disarankan melakukan untuk menunggu paling tidak hingga 6 minggu setelah persalinan. Sebab, perlu dipastikan bahwa robekan/perbaikan vagina telah sembuh sepenuhnya.
10. Mengasuh Balita atau Anak yang Lebih Besar
Jika Bunda memiliki lebih dari satu anak, setelah melahirkan pastinya butuh waktu untuk bisa kembali mengasuh anak yang lebih besar. Sementara di masa pemulihan, coba delegasikan pengasuhan anak lainnya kepada pasangan atau saudara terdekat sambil tetap memantaunya.
Hari-hari pertama pascapersalinan, beri waktu untuk diri sendiri sebelum melanjutkan tugas pengasuhan anak. Fokuslah pada proses pemulihan, rutinitas menyusui, dan meningkatkan bonding dengan bayi yang baru lahir.
Sekitar 1 atau 2 minggu setelah melahirkan, Bunda mungkin sudah bisa terlibat langsung dalam pengasuhan anak lainnya. Pastikan agar si kecil tidak merasa kehilangan kasih sayang karena kehadiran bayi di rumah.
Bunda tidak perlu memaksakan diri untuk menaklukan berbagai kegiatan yang menyita energi. Faktanya, kondisi setiap ibu bisa berbeda satu sama lain. Uraian di atas tentunya merupakan rekomendasi yang bersifat umum.
Jadi, kapan boleh beraktivitas setelah melahirkan? Pastinya, setelah Bunda merasa mampu dan siap secara fisik dan emosional.
***
The New Mother: Taking Care of Yourself After Birth
www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-new-mother—taking-care-of-yourself-after-birth-90-P02693
When Can You Drive After a C-Section?
www.healthline.com/health/driving-after-c-section#other-activities
Postpartum Timeline: What You’ll Be Able to Do When After Giving Birth
www.parents.com/pregnancy/my-body/postpartum/postpartum-timeline-what-youll-be-able-to-do-when-after-giving-birth/
Postpartum Recovery: What You’ll Be Able to Do When
www.thebump.com/a/after-birth-when-will-i-be-able-to
Postpartum Recovery Timeline
www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/postpartum-recovery/
Baca juga:
Kapan Waktu yang Normal untuk Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?