Kanker Paru-Paru: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Bukan hanya perokok aktif, perokok pasif yang sering terpapar asap rokok juga rentan terhadap penyakit ini. Ini dia info lengkap mengenai kanker paru-paru.
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan bahkan jadi pembunuh ketiga terbesar di Indonesia. Salah satu penyebabnya, apalagi kalau bukan kebiasaan merokok dan seringnya paru-paru Anda terpapar asap rokok.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kanker paru, mari simak artikel berikut ini.
Memahami Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang dimulai di paru-paru. Paru-paru merupakan dua organ spons di dada yang berfungsi mengumpulkan oksigen saat Anda menghirup napas dan melepaskan karbon dioksida saat Anda mengeluarkan napas.
Kanker ini juga disebut-sebut sebagai penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Orang yang merokok memiliki risiko paling besar terkena kanker jenis ini, meski tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada orang yang tidak pernah merokok. Tak terkecuali bayi yang sering terpapar asap rokok pun sangat berbahaya
Risiko penyakit ini meningkat seiring dengan lama dan jumlah rokok yang Anda hisap. Jika Anda berhenti merokok, bahkan setelah merokok selama bertahun-tahun, Anda dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena kanker paru-paru. Jadi, berhentilah dari sekarang!
Artikel terkait: 6 Olahraga untuk Memperkuat Pernapasan agar Paru-paru Lebih Sehat
Gejala Kanker Paru-Paru
Sayangnya di tahap awal, kanker paru-paru biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala. Tanda dan gejala tersebut biasanya baru muncul saat penyakitnya sudah lanjut.
Tanda dan gejala kanker paru-paru adalah batuk baru yang tak kunjung sembuh, batuk darah meski jumlahnya sedikit, sesak napas, nyeri pada bagian dada, suara serak, berat badan turun dengan mudah, tulang terasa sakit, dan sakit kepala.
Penyebabnya Tidak Hanya Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan salah satu penyebab utama dari kanker paru -baik itu si penderita adalah seorang perokok atau perokok pasif. Perokok pasif tersebut termasuk orang yang tidak pernah merokok dan mereka yang tidak pernah terpapar asap rokok dalam waktu lama. Dalam kasus yang kedua, mungkin penyebab kankernya memang tidak jelas atau tidak ditemui.
Bagaimana merokok bisa menyebabkan kanker ini?
Menurut para ahli, merokok menyebabkan kanker paru dengan merusak sel-sel yang melapisi paru-paru. Saat seseorang menghirup asap rokok –yang penuh dengan zat penyebab kanker (karsinogen)- perubahan pada jaringan paru-paru akan segera dimulai. Awalnya, tubuh mungkin dapat memperbaiki kerusakan ini. Tapi karena terpapar dalam kondisi yang berulang dan sering, sel normal yang melapisi paru-paru semakin rusak. Seiring waktu, kerusakan menyebabkan sel bertindak tidak normal dan akhirnya kanker berkembang di paru-paru.
Faktor Risiko dari Kanker Paru-paru
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kanker paru. Beberapa faktor risiko ada yang dapat dikendalikan, misalnya dengan berhenti merokok. Namun ada juga faktor yang tak bisa dikendalikan, yaitu penyakit kanker yang berasal dari riwayat keluarga atau genetik.
Faktor risiko kanker paru meliputi:
- Risiko terkena kanker ini meningkat dengan jumlah rokok yang Anda hisap setiap hari dan jumlah tahun Anda merokok. Berhenti pada usia berapa pun dapat menurunkan risiko terkena kanker paru secara signifikan.
- Paparan asap rokok orang lain. Meskipun Anda tidak merokok, risiko terkena kanker paru meningkat jika Anda terpapar asap rokok orang lain.
- Terapi radiasi (radioterapi) sebelumnya. Jika Anda pernah menjalani terapi radiasi pada dada untuk jenis kanker lain, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko terkena kanker paru.
- Paparan gas radon. Radon dihasilkan oleh pemecahan alami uranium di tanah, batuan, dan air yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang Anda hirup. Tingkat radon yang tidak aman dapat terakumulasi di gedung mana pun, termasuk rumah.
- Paparan asbes dan karsinogen lain. Paparan asbes dan zat lain yang diketahui menyebabkan kanker di tempat kerja, seperti arsenik, kromium, dan nikel dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru, terutama jika Anda seorang perokok.
- Riwayat keluarga kanker paru. Orang dengan orang tua, saudara kandung atau anak dengan kanker paru memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda merasakan beberapa gejala dan tanda di atas, ada baiknya segera membuat janji untuk konsultasi dengan dokter penyakit dalam. Terutama jika Anda adalah perokok berat, dan bekerja pada situasi yang memungkinkan Anda menghirup udara kotor.
Jika dokter menemukan kanker pada paru di awal gejala, keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. Dokter mungkin akan merekomendasikan strategi untuk berhenti merokok, seperti konseling, pengobatan, dan produk pengganti nikotin.
Artikel terkait: Medical check up untuk Parents, hal ini yang wajib diperiksakan!
Jenis Kanker Paru-paru
Kanker paru dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan tampilan sel kanker paru di bawah mikroskop. Dokter biasanya membuat keputusan pengobatan berdasarkan jenis utama kanker paru yang Anda miliki.
Dua jenis umum kanker paru itu meliputi:
- Jenis kanker paru-paru sel kecil. Jenis ini terjadi hampir secara eksklusif pada perokok berat dan lebih jarang terjadi dibandingkan kanker paru-paru non-sel kecil.
- Kanker paru non-sel kecil. Berbeda dari kanker paru sel kecil, kanker paru-paru non-sel kecil adalah istilah umum untuk beberapa jenis kanker paru. Kanker paru-paru non-sel kecil termasuk karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar.
Komplikasi Akibat Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru dapat menyebabkan komplikasi, di antaranya:
- Sesak napas. Jika kanker tumbuh hingga menghalangi saluran udara utama, penderita bisa mengalami sesak napas. Kanker paru juga dapat menyebabkan cairan menumpuk di sekitar paru-paru, sehingga paru-paru yang terkena akan lebih sulit berkembang sepenuhnya saat Anda menarik napas.
- Batuk darah. Kanker paru bisa menyebabkan perdarahan di saluran napas, yang kemudian menyebabkan batuk darah (hemoptisis).
- Rasa sakit. Kanker paru stadium lanjut yang menyebar ke lapisan paru-paru atau ke area lain di tubuh, seperti tulang, dapat menyebabkan nyeri.
- Cairan di dada (efusi pleura). Kanker paru dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruang yang mengelilingi paru-paru yang terkena di rongga dada (rongga pleura). Cairan menumpuk ini juga menyebabkan sesak napas.
- Kanker menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis). Misalnya seperti otak dan tulang. Kanker yang menyebar dapat menyebabkan nyeri, mual, sakit kepala, atau tanda dan gejala lain tergantung pada organ mana yang terpengaruh. Setelah kanker menyebar ke luar paru-paru, umumnya tidak dapat disembuhkan. Perawatan yang tersedia pun sekadar untuk mengurangi tanda dan gejala dan untuk membantu penderita hidup lebih lama.
Artikel terkait: Ingin Paru-paru Tetap Sehat? Konsumsi 15 Makanan Ini
Cara Pencegahan Kanker Paru-Paru
Memang tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker paru-paru, tetapi Anda dapat mengurangi risikonya. Yaitu dengan cara:
- Jangan merokok. Jika Anda belum pernah merokok, jangan memulainya. Edukasi orang di sekitar Anda tentang bahayanya merokok.
- Berhenti merokok. Jika Anda merokok, berhentilah. Konsultasikan dengan dokter tentang strategi untuk berhenti merokok.
- Hindari asap rokok. Jika Anda duduk atau berdiri dekat dengan orang yang merokok, jauhi dia. Pastikan Anda berada di area bebas rokok.
- Uji kadar radon pada rumah Anda. Terutama jika Anda tinggal di daerah di mana kadar radon diketahui sangat tinggi. Radon merupakan suatu unsur kimia dengan lambang Rn dan nomor atom 86 yang termasuk kelompok gas mulia dan beradioaktif yang terbentuk dari peluruhan radium. Gas radon sangat berbahaya bagi kesehatan.
- Hindari karsinogen di tempat kerja. Karsinogen merupakan bahan kimia penyebab kanker. Lakukan pencegahan dengan selalu menggunakan masker.
- Rutin mengonsumsi buah dan sayuran. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan nutrisi yang terbaik. Kandungan beta karotennya membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Makanlah dalam bentuk alami, bukan suplemen.
- Rajin berolahraga. Usahakan berolahraha setiap hari minimal 30 menit sehari.
Diagnosis Dokter
Diagnosis kanker paru dapat dilakukan melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru. Dari ketiga pemeriksaan tersebut, nanti dokter baru dapat menentukan jenis dan stadium kanker pada tubuh Anda. Dan bila diperlukan, dokter paru Anda dapat melakukan PET scan untuk melihat apakah kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh Anda.
Pengobatan yang Biasa Dilakukan
Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal bisa melalui operasi. Namun jika kanker sudah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan kemoterapi dan radioterapi.
Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain dalam menangani jenis kanker ini, yaitu dengan terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi. Lebih lengkapnya bisa Anda diskusikan dengan dokter Anda.
Baca juga:
Deteksi kanker payudara lewat mamografi, begini cara pemeriksaannya. Benarkah menyakitkan?
Inilah beberapa kondisi penderita kanker payudara yang dilarang menyusui bayi