Siapa di antara Parents yang sudah rutin melakukan medical check up? Atau malah belum melakukannya sama sekali?
Perlu digaris bawahi, pemeriksaan kesehatan ini tentu saja perlu dilakukan secara berkala, karena dengan medical check up, Parents dapat mengontrol kesehatan dan skrining risiko penyakit berbahaya sejak dini.
Fungsi medical check up untuk kesehatan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan tes kesehatan rutin dapat membantu menemukan masalah kesehatan sebelum menjadi besar. Medikal cek up juga dapat membantu menemukan masalah sejak dini, sehingga peluang Anda untuk perawatan dan penyembuhan yang lebih lebih baik.
Dengan mendapatkan layanan kesehatan, kontrol rutin, dan perawatan yang tepat, Anda mengambil langkah-langkah yang membantu Parents lebih sehat.
Kapan sebaiknya rutin melakukan medical check up?
Dalam hal ini dr. Maria Dewi Indrawati, S.Ked yang saya temui di acara Talkshow Layanan Kesehatan AXA Mandiri beberapa waktu lalu di Jakarta, menjelaskan kalau medical check up dianjurkan untuk dilakukan setidaknya satu kali setahun. Apalagi bila Anda sudah berusia di atas 35 tahun.
“Kalau kita tidak ada faktor risiko, setahun sekali dianjurkan untuk medical check up. Untuk MCU saya anjurkan di atas 35 lebih baik setiap satu tahun sekali,” ungkap dr. Maria.
Hal ini tidak terlepas karena di atas usia 35 tahun, metabolisme tubuh seseorang cenderung akan menurun sehingga berisiko mengalami berbagai macam penyakit seperti kolesterol, hipertensi, dan obesitas.
Perlu diketahui juga kalau fokus medical check up yang perlu dilakukan pria dan wanita berbeda satu sama lain. Lebih lanjut dr. Maria menjelaskan hal tersebut.
Fokus medical check up berdasarkan jenis kelamin
Perbedaan fokus pemeriksaan yang dilakukan pria dan wanita ternyata disebabkan karena epidemologi penyakit berdasarkan jenis kelamin.
“Medical check up yang disarankan di atas 40 tahun, tergantung jenis kelamin, misalkan untuk laki-laki saya sarankan lebih ke arah kesehatan jantung dan prostat, kalau wanita untuk kanker payudara dan kanker rahim.
Kenapa? Berdasarkan epidomologi, ada studi epidomologi, jadi memang penyakit yang menyerang berdasarkan jenis kelamin ada jantung ke laki-laki, sedangkan wanita itu kanker payudara dan rahim, penyakit tersebut bisa kita screening, misalnya melalui MCU jadi bukan hal yang bisa kita duga sebelumnya,” sambung dr. Maria.
Tapi bukan berarti Parents mengabaikan pemeriksaan kesehatan lainnya, ya. CDC merekomendasikan pemeriksaan berikut ini, yang dapat dilakukan pria maupun wanita.
- Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks
- Kolesterol
- Pemeriksaan Kanker Kolorektal
- Tekanan darah tinggi
- Jadwal Imunisasi
- Kesehatan Mulut untuk Orang Dewasa
- Pemeriksaan Kanker Prostat
- Kanker Kulit: Informasi Dasar
- HIV / AIDS
- Hepatitis Virus
Bagaimana dengan medikal cek up untuk anak-anak?
Berbeda dengan orang dewasa, nyatanya medical check up untuk anak-anak, menurut dr. Maria belum sepenuhnya dibutuhkan secara rutin. Kecuali bila anak memiliki risiko penyakit bawaan atau yang dapat diturunkan dari orangtuanya.
“MCU untuk anak nggak sampai segitunya sih, tidak harus rutin. Tapi memang semuanya akan tergantung apakah ada penyakit jantung yang memang genetik seperti pembesaran jantung yang diturunkan, cardio miopati contohnya, kalau seperti itu lebih baik skriningnya lebih awal, saat remaja, tapi itu jarang. Kalau jantung yang kita kenal biasanya terkolerasi dengan penyakit kronis misalnya diabetes dan hipertensi. itu munculnya setelah 35 ke atas, sudah kenal dengan makanan enak,” terang dr. Maria.
Nah, bila Parents sudah berada di atas usia 35 tahun, yuk mulai aware terhadap kesehatan. Salah satunya dengan rutin melakukan medikal cek up.
Referensi: cdc.gov
Baca juga:
Mau membeli asuransi kesehatan keluarga ? Ini 5 Hal yang perlu Parents perhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.