Salah satu fase paling mendebarkan ketika Bunda melahirkan normal adalah saat kala 1 persalinan. ‘Kala persalinan’ adalah tahapan proses melahirkan normal atau pervaginam. Secara keseluruhan, tahap persalinan terdiri atas empat tahap yang disebut kala. Tiap kala memiliki jangka waktu yang tidak sama, bergantung pada kesiapan dan kesehatan ibu.
Setiap kala juga memiliki sensasi berbeda yang menandakan kemajuan persalinan. Berikut adalah hal-hal yang terjadi di tahap melahirkan pervaginam Bunda, atau yang diistilahkan sebagai kala 1 persalinan normal.
Artikel Terkait : Bagaimanakah posisi normal plasenta selama kehamilan?
Daftar isi
Macam-Macam Stage Melahirkan: Kala 1 Persalinan Hingga Kala Akhir
Terdapat 4 stage melahirkan normal, yaitu kala 1, 2, 3, hingga kala 4. Setiap fase memiliki tanda-tanda yang bisa Bunda cermati. Berikut selengkapnya:
Kala 1 Persalinan
Kala 1 persalinan disebut juga dengan fase pembukaan. Pada tahap ini, terjadi penipisan dan pembukaan serviks atau mulut rahim sebagai jalan lahir janin. Kala 1 terdiri dari beberapa fase, yaitu fase laten, aktif, hingga transisi.
Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang membutuhkan waktu sekitar dua jam. Setiap ibu melahirkan punya waktu berbeda-beda dalam menjalani fase ini, namun secara umum lebih singkat dibanding kala 1.
Kala 3
Kala 3 disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari dalam rahim. Fase ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri keluarnya plasenta.
Kala 4
Kala 4 adalah tahap akhir persalinan. Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan untuk mengobservasi persalinan. Pada tahap ini, plasenta telah berhasil dikeluarkan.
Artikel terkait: 7 Pantangan makanan ibu hamil yang bisa membuat janin cacat dan keguguran
Kala 1 Persalinan: Tahap Awal Melahirkan Normal
Apa saja yang musti ibu hamil cermati pada kala 1 persalinan atau fase yang kerap diistilahkan sebagai tahap ‘pembukaan satu, dua, tiga, empat dan seterusnya’. Kala 1 adalah yang fase terpanjang dibanding 3 kala yang lainnya. Pembukaan menjelang persalinan adalah sebuah proses terjadinya pembukaan pada leher rahim atau serviks yang dihitung per sentimeter sebagai jalur lahir bayi. Pembukaan ini menjadi salah satu patokan dokter untuk mengetahui kapan Bunda siap melahirkan.
Kala 1 persalinan ditandai ketika Bunda mulai merasakan kontraksi yang teratur. Kontraksi ini menjadi lebih kuat, lebih teratur dan lebih sering dari waktu ke waktu.
Kontraksi ini menyebabkan serviks terbuka (membesar) dan melunak serta memendek dan menipis (efface) untuk memungkinkan bayi Anda pindah ke jalan lahir. Kala 1 persalinan terdiri dari 3 fase, yaitu fase awal, fase aktif, dan fase transisi. Berikut detail penjelasan selengkapnya.
Fase Awal Kala 1 Persalinan
Fase awal kala 1 ditandai ketika serviks ibu hamil akan melebar dan menipis. Anda mungkin akan merasakan kontraksi ringan dan tidak teratur. Mayo Clinic menulis, saat serviks Bunda mulai terbuka, Anda mungkin melihat cairan berwarna merah muda bening atau sedikit berdarah dari vagina Anda. Ini adalah sumbat lendir dari pembukaan serviks.
Berapa lama tahap awal atau sesi pembukaan dalam melahirkan berlangsung? Tahap awal ini tidak dapat diprediksi dan bisa berbeda dari satu ibu hamil dengan yang lain. Untuk ibu yang baru pertama kali hamil, panjang pembukaan 1 ke selanjutnya bahkan bisa bervariasi dari jam ke hari.
Jika kehamilan Bunda bukan termasuk yang mempunyai masalah khusus, Bunda mungkin bisa menghabiskan sebagian besar waktu persalinan awal Anda di rumah sampai intensitas kontraksi mulai meningkat dan lebih sering. Dokter kandungan akan menginstruksikan kapan harus pergi ke rumah sakit atau pusat bersalin. Jika air ketuban pecah atau Bunda mengalami pendarahan vagina yang signifikan, segera hubungi dokter atau layanan gawat darurat.
Bagi banyak ibu hamil, kontraksi mungkin akan terjadi lebih intens. Untuk meningkatkan kenyamanan selama pembukaan serviks ini, Bunda bisa melakukan jalan-jalan, berlatih teknik pernapasan atau relaksasi yang diajarkan di kelas melahirkan, sampai dengan mandi untuk mengurangi rasa nyeri.
Fase Aktif
Kala 1 fase kedua adalah fase aktif. Selama fase persalinan aktif, serviks akan melebar dari 4 cm menjadi 10 cm. Di fase aktif ini, kontraksi akan menjadi lebih kuat, lebih rapat dan teratur. Kaki Bunda mungkin kram, dan Bunda mungkin merasa mual. Bunda mungkin merasakan ketuban pecah atau juga akan mengalami peningkatan tekanan di punggung. Jika Bunda belum berada di rumah sakit bersalin, sekaranglah waktunya.
Jangan kaget jika ketidaknyamanan semakin meningkat di fase aktif ini. Mintalah obat pereda nyeri atau anestesi jika Bunda menginginkannya. Dokter dan perawat akan membuat pilihan terbaik bagi Bunda dan bayi. Ingat, Anda-lah satu-satunya yang dapat menilai kebutuhan akan obat penghilang rasa sakit.
Persalinan aktif sering berlangsung 6 hingga 8 jam atau lebih. Rata-rata, serviks akan melebar sekitar 1 cm per jam.
Sebagaimana dijelaskan Mayo Clinic , di fase ini penting untuk meminta dukungan kepada pasangan atau saudara pendamping untuk menguatkan Bunda. Cobalah teknik pernapasan dan relaksasi untuk meredakan ketidaknyamanan. Gunakan apa yang Bunda pelajari di kelas melahirkan atau mintalah saran dari tim perawatan kesehatan.
Fase Transisi
Bagian terakhir dari persalinan aktif disebut sebagai fase transisi. Fase transisi ini bisa sangat intens dan menyakitkan. Kontraksi akan datang berdekatan dan dapat berlangsung selama 60 hingga 90 detik. Anda akan mengalami tekanan di punggung bawah dan rektum.
Jika Bunda ingin mengejan tetapi belum sepenuhnya melebar, dokter dan perawat biasanya akan meminta Bunda untuk menahannya. Mengejan terlalu cepat bisa membuat Bunda lelah dan menyebabkan leher rahim membengkak, yang mungkin justru akan menunda persalinan. Fase transisi biasanya berlangsung 30 hingga 60 menit.
Artikel terkait: 10 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Sudah Dikonsumsi Belum Bun?
Tips Agar Kala 1 dan Fase Pembukaan Berjalan Lancar dan Cepat
Setiap ibu hamil memiliki durasi awal melahirkan (kala 1 persalinan) yang berbeda dan tidak dapat diprediksi. Ibu yang baru pertama kali hamil, pembukaan 1 ke pembukaan selanjutnya bahkan bisa bervariasi dari jam ke hari. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk mempercepat fase ini.
Metode berikut dapat membantu dalam pelebaran tanpa menggunakan obat-obatan, sebagaimana direkomendasikan laman Medical News Today.
Bergerak dan Jalan-Jalan
Jalan-jalan dan bergerak dapat membantu mempercepat pelebaran serviks dengan meningkatkan aliran darah. Berjalan di sekitar ruangan, melakukan gerakan sederhana di tempat tidur atau kursi, atau bahkan mengubah posisi dapat mendorong pelebaran pembukaan Bunda.
Gunakan Bola Bersalin (Birthing Ball)
Birthing ball atau bola bersalin juga dapat membantu mempercepat pembukaan Bunda. Duduk di atas bola dan bergoyang ke depan dan ke belakang atau bergerak dalam lingkaran dapat membantu menjaga otot-otot di panggul tetap kendur dan rileks untuk melahirkan.
Rileks
Tegang selama tahap terakhir kehamilan adalah hal yang normal terjadi. Namun begitu, belajar untuk rileks dalam kondisi ini ternyata dapat memiliki berbagai manfaat, lho, Bun.
Tahukah Bunda, stres dan ketegangan otot serta dapat menunda persalinan dengan mempersulit serviks untuk melebar. Masalah ini juga dapat membuat bayi tidak turun. Banyak perempuan mendapat manfaat dari berlatih latihan pernapasan, rileks dan meditasi selama persalinan.
Tertawa
Tertawa dapat meringankan stres dan ketakutan Bunda. Tertawa juga dapat membuat tubuh rileks dan membantu pelebaran pembukaan. Bercanda, atau menonton film komedi juga dapat membantu menjaga semangat sebelum dan selama persalinan.
Mempercepat Pembukaan dengan Berhubungan Seks
Rangsangan seksual dapat membuat tubuh rileks, lho, Bun. Selain itu, hormon yang disebut prostaglandin dalam air mani dapat meningkatkan pelebaran.
Demikian hal-hal yang perlu ibu hamil ketahui terkait kala 1 persalinan dan cara-cara alami untuk melaluinya dengan bahagia dan rileks. Semangat Bunda!
***
How can people speed up dilation?
www.medicalnewstoday.com/articles/322810
Labor and delivery, postpartum care
www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545
Baca Juga:
Apa Itu Plasenta? Kenali Fungsinya dan Gangguan yang Bisa Terjadi
12 Jenis Minuman yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Berisiko untuk Janin