Masih dalam bulan Desember yang diperingati sebagai bulan kesadaran HIV dan AIDS, kabar mengejutkan datang dari negeri tirai bambu. Banyak kakek nenek atau lansia di China yang dilaporkan kena Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Mengutip CNBC Indonesia, laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jika jumlah orang yang terinfeksi HIV berusia 60 tahun ke atas di China kini mencapai 37.000 orang. Jumlah tersebut sama dengan 25% dari semua pasien baru yang dilaporkan.
Menurut laporan yang terbit pada pekan lalu tersebut, angka infeksi HIV yang baru didiagnosis pada laki-laki berusia 60 tahun meningkat tajam. Dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah infeksi pada 2019 adalah 500% lebih banyak.
Artikel terkait: 9 Cara menghindari risiko penularan HIV AIDS yang perlu Anda ketahui
Prostitusi dan ONS Diduga Menjadi Penyebab Banyaknya Kakek Nenek di China Kena HIV
Proporsi laki-laki lansia yang terinfeksi melalui hubungan seks berbayar adalah 60%. Sementara itu, 30% pada laki-laki lanjut usia terinfeksi melalui seks tidak berbayar, seperti pertemuan romantis atau one-night stand (berhubungan seksual hanya dalam semalam).
Saat ini, hubungan seks tanpa kondom antara laki-laki dan perempuan atau antara laki-laki dan laki-laki adalah jalur utama penularan HIV di China.
Menurut Program Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HIV dan AIDS (UNAIDS), ada 1,7 juta infeksi HIV baru dan 690.000 kematian terkait AIDS di seluruh dunia pada tahun 2019. Di China sendiri, AIDS tetap menjadi penyakit menular utama dengan jumlah kematian tertinggi yang dilaporkan, meskipun epidemi secara keseluruhan tetap pada tingkat yang relatif rendah.
Artikel terkait: 3 Rekomendasi Film tentang Pejuang AIDS yang Bisa Menginspirasi
Lansia Lebih Aktif Secara Seksual setelah Pensiun
Mengapa orang tua, terutama laki-laki yang lebih tua, menjadi lebih aktif secara seksual setelah pensiun? Menurut Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, hal ini karena standar hidup dan kondisi kesehatan mereka lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Karena kehilangan pasangan atau memiliki pasangan yang tidak lagi tertarik dengan seks, beberapa laki-laki lanjut usia beralih ke layanan seksual, sementara beberapa perempuan tuna susila atau pelacur tidak menggunakan kondom saat berhubungan badan,” tulis artikel itu mengutip Wu, dilansir pada Selasa (8/12/2020).
Lebih lanjut, Wu memperingatkan bahwa peningkatan infeksi lansia jauh melebihi peningkatan populasi lansia itu sendiri. Tentu saja hal ini mengkhawatirkan.
Dewan Negara China mengeluarkan Health China Initiative (2019-2030) pada 2019, yang dengan jelas menyatakan bahwa tingkat infeksi HIV dan AIDS secara keseluruhan harus di bawah 0,15% dan 0,2% pada tahun 2022 dan 2030.
HIV, AIDS, dan Pencegahannya
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Hingga saat ini, obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan.
Akan tetapi, dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.
Sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Artikel terkait: Mengapa Pita Merah Jadi Simbol Hari AIDS Sedunia? Ini Sejarahnya
Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terinfeksi, Antara Lain:
- Pasangan yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual.
- Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
- Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
- Pengguna narkotika suntik.
- Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Berikut Langkah Pencegahan agar Tidak Tertular HIV:
- Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina atau melalui dubur. Bila memilih kondom dengan pelumas, pastikan pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks oral, gunakan kondom yang tidak berpelumas.
- Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
- Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes HIV.
- Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
- Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
Berdasarkan data di atas, tingginya jumlah kakek nenek di China yang terinfeksi atau kena HIV disebabkan oleh perilaku seks bebas yang tidak menggunakan pengaman. Dengan melakukan langkah pencegahan diharapkan angka tersebut bisa ditekan.
Baca Juga:
Ibu dengan HIV/AIDS ini melahirkan 2 anak sehat, seperti ini kisahnya
Tega! Perempuan Ini Sengaja Tularkan HIV/AIDS kepada Bayi Lewat ASI