Anak-anak kini menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada sebelumnya. Mereka menggunakan gadget bukan sekadar untuk bermain games atau menonton, tetapi juga belajar. Seiring dengan bertambahnya waktu screen time, kacamata blue light menjadi semakin populer digunakan untuk mengurangi paparan cahaya biru dari perangkat elektronik.
Penggunaan kacamata dengan filter tersebut dimaksudkan untuk melindungi mata anak-anak dari bahaya penggunaan gadget yang berkepanjangan. Kini semakin banyak jenis kacamata penyaring cahaya biru yang dijual bebas di pasaran. Namun sebelum membelikannya untuk si kecil, pastikan Parents mengetahui keamanan kacamata tersebut.
Amankah Penggunaan Kacamata Blue Light untuk Anak-Anak?
Sumber: Freepik
Melansir dari Healthline, penggunaan kacamata blue light aman untuk anak-anak. Namun, sebelum membelinya, Parents harus mengetahui terlebih dahulu bahwa kacamata ini tidak mengurangi ketegangan mata atau mengoreksi gejala gangguan mata yang telah terjadi akibat terlalu lama di depan layar.
Meski tidak menyaring semua cahaya biru, kacamata ini dapat mengurangi paparan anak terhadap sinar biru-ungu hingga 80%.
Akan tetapi, menurut pedoman terkini dari American Academy of Ophthalmology (AAO), cahaya biru itu sendiri sebenarnya tidak menyebabkan ketegangan mata. Selain itu, cahaya biru yang berasal dari komputer belum terbukti menyebabkan penyakit mata.
Hanya saja, cahaya biru dapat merangsang otak dengan cara tertentu yang memengaruhi kualitas tidur anak. Inilah mengapa menghindari penggunaan gadget sangat disarankan sebelum tidur.
Artikel terkait: 6 Jenis Frame Kacamata Sesuai Bentuk Wajah Anak, Jangan Salah Pilih Bun!
Sumber Cahaya Biru
Sumber: Pexels
Cahaya biru bukan hanya terdapat di dalam komputer dan ponsel, tetapi juga pada televisi, lampu neon, lampu LED, dan matahari. Memang tidak ada bukti bahwa cahaya biru dari layar secara fisik dapat merusak mata. Namun, belum ada yang mengetahui mengenai efeknya di masa depan.
Paparan sinar matahari setiap hari dapat mengurangi risiko rabun jauh atau memperlambat perkembangannya. Namun, terlalu banyak paparan cahaya biru matahari dari waktu ke waktu juga dapat menyebabkan kerusakan retina.
Ini karena lebih banyak cahaya biru yang mencapai retina anak-anak daripada orang dewasa, menurut American Optometric Association. Paparan sinar matahari yang berlebihan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan masalah penglihatan di masa dewasa. Misalnya, paparan sinar biru dan sinar UV dapat dikaitkan dengan degenerasi makula, salah satu penyebab utama kehilangan penglihatan.
Artikel terkait: 5 Tips yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Kacamata Jemur Bayi, Apa Saja?
Lalu Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Ketegangan Mata?
Sumber: Pexels
Untuk mencegah ketegangan mata akibat penggunaan gadget, AAO merekomendasikan untuk beristirahat setiap 20 menit untuk fokus pada objek sejauh 20 kaki, setidaknya selama 20 detik. Aturan ini berlaku baik bagi dewasa maupun anak-anak.
Saat melihat layar, kita selalu menatap pada jarak yang tetap dan cenderung lebih sedikit berkedip. Selain itu, kita menggerakkan mata jauh lebih sedikit dibandingkan saat kita tidak fokus pada layar. Itulah mengapa membatasi penggunaan gadget pada anak-anak tetap menjadi cara terbaik untuk menghindari paparan cahaya biru.
Selain itu, kacamata hitam juga penting digunakan untuk menghalangi sinar UV dan cahaya biru ketika anak bermain di luar rumah saat siang hari. Saat Parents sedang berjemur di pantai dan menggunakan kacamata hitam, maka anak juga harus menggunakannya. Menggunakan kacamata hitam terbukti menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah ketegangan mata saat berada di luar rumah.
Artikel terkait: Makin Banyak Anak Pakai Kacamata atau Myopia Boom, Bagaimana Mencegahnya?
Kacamata Blue Light Bisa Menjadi Bagian Solusi Kesehatan Mata Anak
Sumber: Freepik
Anak-anak mendapatkan lebih sedikit paparan cahaya biru saat di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Meski belum terbukti, anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar lebih mungkin untuk mengalami ketegangan mata, yang dikenal sebagai computer vision syndrome.
Tanda-tanda ketegangan mata yang mungkin terjadi pada anak, di antaranya adalah:
- Perubahan penglihatan
- Mata kering
- Mata lelah
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Postur tubuh yang buruk
Terlalu banyak menatap layar juga dapat mengganggu siklus tidur anak. Hal ini dapat menyebabkan anak rewel, mengantuk saat sekolah, dan masalah kesehatan tertentu.
Kacamata blue light mungkin dapat membantu, tetapi itu hanya bagian dari seluruh solusi yang ada. Tetap batasi kebiasaan si kecil di depan layar dan paparan cahaya biru untuk membuat mata yang lebih sehat dan bahagia.
Demikian informasi mengenai keamanan kacamata blue light untuk penglihatan anak. Sebelum membelikan kacamata blue light, Parents sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter mata untuk memastikan kesehatan mata anak dan kacamata mana yang cocok untuk diberikan.
Baca juga:
Risiko rabun jauh pada anak makin meningkat, cegah dengan cara sederhana ini
Dapat Mengganggu Penglihatan, Kenali Gejala Kondisi Mata Malas pada Anak Sejak Dini
Screen Time Meningkat, Ini 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.