Menebak jenis kelamin bayi dalam kandungan tentu menjadi salah satu hal yang menyenangkan ketika hamil. Sejak awal kehamilan, Parents pasti penasaran apa jenis kelamin bayi, bahkan tidak sabar hingga bertanya-tanya ke dokter kandungan.
Sebenarnya, kapan sih kita dapat mengetahui apa jenis kelamin bayi? Ini yang perlu Anda ketahui mengenai pembedaan jenis kelamin bayi dalam rahim.
Awal Perkembangan Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan
Perlu diketahui, jenis kelamin bayi Anda ditentukan pada saat pembuahan oleh gen-nya. Embrio dengan kromosom XY menjadi anak laki-laki dan kromosom XX akan menjadi anak perempuan.
Ada 70 gen berbeda pada kromosom seks yang menentukan jenis kelamin bayi. Selama dalam kandungan, paparan hormon yang dipilih oleh gen bayi akan memengaruhi anatomi, fisiologi, bahkan perilaku bayi.
Hingga usia kehamilan 8 minggu, kedua jenis kelamin memiliki fondasi yang sama. Testis pada laki-laki setara dengan labia dan ovarium pada perempuan, sedangkan penis sama dengan klitoris.
Semua bayi akan berkembang memiliki organ intim perempuan jika ia tidak memiliki hormon testoteron laki-laki. Sekitar minggu ketujuh, kromosom Y menandakan dimulainya produksi testoteron dan genital pria mulai berkembang.
Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan Berkembang Antara Minggu Ke 7 – 12
Sekitar minggu ke 7 – 12, fondasi bentuk genital bayi yang sama tadi mulai berkembang dan menentukan jenis kelamin bayi dalam kandungan. Sekitar minggu ke 9, alat kelamin bayi laki-laki mulai memanjang dan perlahan membentuk jadi penis.
Namun sebenarnya, penis dan klitoris tetap berukuran sama hingga usia janin 14 minggu. Di minggu ke-14 ini juga, sistem saluran kencing bayi mulai terbentuk.
Pada bayi laki-laki, tunas yang akan menjadi prostat muncul sekitar minggu ke-10. Testis akan mulai turun di minggu ke-26, sementara perkembangan penis paling banyak di trimester tiga.
Pada bayi perempuan, perkembangan organ genital cukup statis sepanjang waktu. Ovarium muncul sekitar minggu ke 11 – 12.
Sekitar minggu ke-20, bayi perempuan Anda akan memiliki tujuh juta sel telur primitif yang akan berkurang menjadi 2 juta saat ia lahir. Vagina mulai terbuka permukaan perineum pada kehamilan 22 minggu.
Mengetahui Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan dengan USG
Ketika usia kandungan mencapai 18 – 22 minggu, USG anatomi dapat menentukan apakah bayi dalam kandungan Anda berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Konon, seringkali hasil USG masih kurang tepat memprediksi jenis kelamin sang bayi.
Dokter bisa salah mengira tali pusar pada bayi perempuan sebagai penis. Atau pada bayi laki-laki, penis tidak kelihatan akibat tertutup di antara kedua kaki.
Bisakah Jenis Kelamin Bayi Diprediksi Lewat Pola Makan?
Banyak orang meyakini bahwa jenis kelamin bayi dalam kandungan bisa ditentukan atau diprediksi oleh apa yang Bunda makan atau bentuk tubuh Bunda saat hamil. Misalnya, Bunda yang banyak makan sayur saat konsepsi, maka akan menghasilkan bayi dengan jenis kelamin perempuan. Sebaliknya, jika Bunda lebih banyak makan daging, maka jenis kelamin diprediksi adalah laki-laki. Benarkah?
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, sebanyak 740 wanita Inggris yang baru hamil mengingat-ingat apa yang mereka makan setahun sebelum konsepsi. Mereka yang mengonsumsi sereal saat sarapan, mengonsumsi makanan kaya kalium, serta mengonsumsi lebih banyak kalori setiap hari cenderung hamil bayi laki-laki dibandingkan wanita hamil yang melewatkan sarapan dan makan lebih sedikit kalori.
Menurut para peneliti, tidak bisa dipastikan apakah kalori atau nutrisi yang membuat perbedaan, meskipun hubungan itu juga terlihat pada hewan percobaan.
Bisakah Kita Memilih Jenis Kelamin Bayi?
Ada begitu banyak metode untuk meningkatkan peluang hamil anak laki-laki atau perempuan. Di antara sekian banyak metode, ini beberapa yang paling populer:
Waktu hubungan intim yang dekat dengan waktu ovulasi untuk meningkatkan peluang hamil bayi laki-laki, dan sebaliknya untuk bayi perempuan.
Alasannya, sperma yang membawa kromosom perempuan X lebih tangguh dibandingkan sperma yang membawa kromosom laki-laki Y, sehingga dengan melakukan hubungan intim sedekat mungkin dengan waktu ovulasi akan memberikan peluang pada kromosom Y untuk bertemu sel telur.
Membuat lingkungan vagina lebih ramah bagi sperma pembawa kromosom tertentu. Beberapa menyebutkan bahwa ini bisa dilakukan dengan membilas vagina dengan campuran air dan cuka untuk membuat lingkungan lebih asam dan meningkatkan peluang hamil bayi perempuan, atau membuat lingkungan vagina jadi basa dengan campuran air dan baking soda untuk meningkatkan peluang hamil bayi laki-laki.
Mengadopsi berbagai posisi selama hubungan intim, misalnya, posisi misionaris direkomendasikan untuk menghasilkan bayi perempuan, dan penetrasi dari belakang untuk bayi laki-laki.
Meski begitu, seorang ahli endokrinologi reproduksi, Steven Ory, MD, di Ft. Lauderdale, Florida, tidak begitu yakin dengan metode di atas. “Tidak ada teknik kuno yang dapat memengaruhi pemilihan jenis kelamin,” katanya.
Kenyataannya, setiap orang memiliki peluang 50-50 untuk hamil bayi perempuan atau laki-laki.
Nah, kalau Parents sendiri, kapan mengetahui jenis kelamin bayi Anda saat dalam kandungan? Pernah mendapat prediksi jenis kelamin yang salah?
***
Baca juga:
Benarkah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah Setelah USG? Ini Penjelasan Dokter
Detak Jantung Janin Bisa Deteksi Jenis Kelamin Bayi, Benarkah?
4 Penyebab Kesalahan USG Dalam Prediksi Jenis Kelamin Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.