Bagi mereka yang kurang dalam literasi keuangan, pasti tidak familiar dengan istilah jebakan rat race yang kerap melanda para pekerja di kota-kota besar.
Untuk siapapun, maka lebih berhati-hatilah dalam mengelola keuangan. Misalnya saja, contoh yang paling besar adalah jika tidak bisa mengatur antara kebutuhan dan keinginan. Atau istilahnya lebih besar pasak daripada tiang, maka tentu akan terkena jebakan rat race.
Apa itu Jebakan Rat Race?
Istilah satu ini diperkenalkan oleh penasehat keuangan kawakan asal Amerika Serikat yang bernama Robert T. Kiyosaki yang menggambarkan keadaan seseorang yang bekerja untuk mendapatkan uang, namun digunakan untuk memenuhi gaya hidup dan keinginannya.
Yuk, kenali lebih dalam apakah jebakan yang kerap menghantui individu dalam mengelola keuangannya tersebut.
Kartu Kredit adalah Penyelamat?
Jika pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi gaya hidupnya, maka berutang dengan kartu kredit menjadi opsi penyelamat agar tetap up-to-date dan kekinian.
Lalu, pada akhirnya, orang yang terjebak dalam rat race cycle akan ketakutan karena harus bekerja keras untuk menutupi utangnya tadi.
Selain itu, mulai dari minimnya pengetahuan dalam berinvestasi hingga anggapan bahwa investasi saham harus memerlukan modal yang besar atau investasi saham hanya diperuntukan bagi kaum yang berkantong tebal.
Sejatinya, anggapan ini semua tidaklah benar. Maka, untuk bisa melangkah mewujudkan kebebasan finansial, setiap orang bisa mulai rutin berinvestasi saham walaupun dengan dana Rp100,000 dan juga ini terbuka bagi masyarakat umum.
Lalu, menilik kisah sukses para tokoh investor di dunia, yang salah satunya adalah Warren Buffet, ternyata beliau bisa sekaya sekarang dan bisa mewujudkan kebebasan finansial salah satunya dengan rutin berinvestasi saham secara jangka panjang.
Bahkan, beliau rela untuk menunda kesenangan dan memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan demi bisa mewujudkan kebebasan finansial di masa depan.
Artikel terkait: 5 Pilihan Produk Investasi untuk Gaji Kecil, Cek di Sini!
6 Cara Keluar dari Jebakan Rat Race
Ada beberapa cara agar bisa keluar dari jebakan satu ini, yakni di antaranya adalah:
1. Lunasi Semua Hutang
Faktanya, utang adalah hambatan untuk lepas dari fenomena jebakan rat race. Maka, jangan pernah tunda niat untuk melunasi uutang.
Maka, sebaiknya tiap individu juga wajib memiliki prioritas pelunasan utang yang bunganya besar dan mendesak.
2. Ubah Mindset soal Keuangan
Biasanya para individu yang terjebak dalam fenomena rat race ini umumnya hanya punya satu sumber pemasukan.
Walau begitu, sebenarnya sekecil apapun pemasukan yang didapatkan jika dimanfaatkan dengan baik, maka tidak akan terjebak dalam siklus tak berujung ini.
3. Buat Rencana Keuangan
Cara ketiga adalah tentu saja tentukan rencana keuangan. Sejatinya, orang-orang yang biasanya terjebak di dalam fenomena satu ini tidak memiliki tujuan atau akhir yang jelas, terus berputar atau berlari di tempat.
Maka, yuk mulai sekarang tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai, jadi siapapun juga punya langkah yang jelas sesuai dengan pemasukan yang dihasilkan.
4. Menjalani Gaya Hidup Hemat agar Tidak Kena Jebakan Rat Race
Sumber: iStock
Cara selanjutnya untuk keluar dari jebakan keuangan satu ini adalah menjalani gaya hidup hemat. Tidak masalah dalam menjalani gaya hidup hemat. Karena menjalani hidup hemat jelas berbeda dengan sikap pelit.
Walau gaji sudah tinggi pun, bukan berarti gaya hidup harus semakin mewah. Ingatlah, siapapun itu memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama jika sudah berkeluarga.
5. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Sumber: xFrame
Faktanya, memang terkadang untuk mewujudkan mimpi bebas secara finansial menjadi nyata, seseorang harus mengorbankan beberapa kesenangan maupun keinginan untuk mengikuti gaya hidup.
Maka, prioritaskanlah pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan hingga papan. Jika sudah terbiasa, maka siapapun akan lebih bijak dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran, sehingga jangan besar pasak daripada tiang.
6. Siapkan Sumber Penghasilan Pasif
Perhatikan uang bulanan dengan baik
The last but not least adalah siapkan juga pendapatan sampingan atau biasa dikenal dengan penghasilan pasif.
Pendapatan pasif ini bisa dibilang akan mendukung kemapanan finansial seseorang. Pendapatan pasif juga bisa diperoleh dari investasi, penyewaan objek properti, dan bisnis sampingan.
Selain instrument-instrumen investasi konvensional yang memang telah populer, saat ini siapapun juga bisa mencoba investasi P2P Lending.
Pada dasarnya, Peer to Peer Lending memang memungkinkan setiap orang untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman antara yang satu dengan yang lainnya untuk berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara.
Artikel terkait: Studi Terbaru Sebut Gaji Kecil Bikin Otak Cepat Tua, Ini Penjelasannya!
Akhir kata, sejatinya kebebasan finansial adalah sebuah perjalanan yang tidak dpat diraih dalam waktu singkat, melainkan suatu proses panjang untuk bisa memetik buah manis dari investasi saham secara rutin.
Jika berbicara tentang investasi, pasti selalu ada risikonya. Tetapi, orang yang tidak melakukan investasi adalah orang yang paling berisiko!
Kenapa? Hal ini tentu saja karena sudah pasti nilai uang yang dimiliki akan dikalahkan dengan inflasi! Yuk, sebagai investor cerdas kita keluar dari jebakan keuangan satu ini dan melangkah lebih maju untuk meraih dan mewujudkan cita-cita bebas secara finansial.
Baca juga:
7 Channel YouTube Tentang Keuangan dan Investasi untuk Pemula
Aman dan Minim Modal, Ini 5 Investasi yang Cocok untuk Parents yang Baru Belajar
Tergiur Berinvestasi Saham, Ini 5 Hal yang Patut Diperhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.