Memiliki pendapatan yang berlimpah dan dapat memenuhi semua kebutuhan hidup memang dambaan setiap pekerja. Namun adakalanya tidak banyak pekerja yang bisa mendapatkan hak istimewa ini begitu saja dan harus melalui proses yang cukup panjang. Di Indonesia sendiri, masih banyak pekerja yang harus merasakan gaji rendah bahkan di bawah UMR. Terlepas dari fakta tersebut, ternyata sejumlah penelitian terbaru menemukan bahwa gaji kecil bikin otak cepat tua lho! Benarkah demikian? Berikut penjelasannya!
Penelitian Mengenai Gaji Kecil Bikin Otak Cepat Tua
1. Studi Milik PLoS One
Siapa sih yang tidak mau hidup nyaman dengan gaji yang tinggi dan cukup memenuhi kebutuhan apalagi gaya hidup? Apalagi bila pekerjaan tersebut sudah memenuhi standar work life balance yang kerap digaungkan oleh para netizen Indonesia.
Tak hanya itu saja, beban pekerjaan yang dirasakan budak korporat ini kerap kali menjadi pemicu timbulnya berbagai macam penyakit, apalagi bila ditambah gaji yang hanya pas-pasan atau cenderung rendah.
Melansir dari CNBC Indonesia, baru-baru ini kabarnya muncul sebuah studi baru tentang gaji kecil bikin otak cepat tua dan memicu banyak hal negatif lainnya terutama untuk kesehatan psikis serta fisik. Wah, ngga nyangka dampaknya cukup mengkhawatirkan ya Parents!
Penelitian tersebut tekah terbit pada bulan Juli tahun 2022 dan diterbitkan pada jurnal PLoS One yang mengamati sel-sel darah yang ada kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh dan merupakan subjek umum dari percobaan telomere. Sel-sel tersebut sering kali dikenal sebagai Leukosit.
Hasil Studi
Hasil studi tersebut cukup mengejutkan, pasalnya sejumlah peneliti menemukan fakta bahwa para pekerja yang sering kali stress atau mengalami kelelahan mental parah yang disebabkan karena pekerjaan cenderung memiliki telomer leukosit yang lebih pendek bila dibandingkan dengan para pekerja yang tidak mengalami stress atau lelah secara mental.
Telomer ini letaknya ada di ujung kromosom yang fungsinya adalah memastikan instruksi genetik yang dibawa oleh gen dapat terbaca dengan baik supaya sel-sel mendapatkan perintah yang tepat.
Lalu apa ada hubungannya dengan stres yang tak kunjung mereda? Telomer ini bisa memendek karena usia yang bertambah, paparan bahan kimia, atau oksidasi. Saat telomer mencapai titik tertinggi dengan ukuran terpendeknya, maka sel tersebut akan mengalami proses apoptosis sehingga dapat menyebabkan pikun atau demensia.
Tak hanya itu, pegawai dengan gaji rendah juga membuat otak stres hingga pikun atau demensia saja, pemendekan telomer ini juga sangat erat kaitannya dengan sejumlah penyakit lain seperti diabetes tipe 2, Parkinson, jantung, hingga kanker. Kesimpulannya, stres karena memikirkan gaji yang tidak sepadan atau karena faktor pekerjaan lainnya dapat membuat Parents tua sebelum waktunya.
Stres Kerja Kronis bisa Berdampak Kronis
Kirsi Ahola dari Finnish Institute of Occupational Health juga mengungkapkan bahwa temuan penelitian ini sebaiknya dipertimbangkan secara serius karena stress kerja kronis bisa berdampak lebih buruk lagi pada kesehatan para pekerja.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan fakta lain seperti penyebab stress lainnya yang mengganggu kesehatan psikis (masalah perkawinan, kemiskinan, pernikahan dini, genetik, perokok berat, pecandu alkohol, dan sebagainya) juga berdampak pada semakin memendeknya telomer seseorang.
Hati-hati juga pada para pria yang memiliki telomer lebih pendek bila dibandingkan dengan wanita, stress akut dapat menyebabkan demensia lebih cepat.
2. Studi Lain Tentang Gaji Kecil Bikin Otak Cepat Tua dari Columbia University
Selain penelitian dari PLoS One, ada juga sejumlah penelitian ini yang dilakukan oleh Columbia University Mailman School of Public Health pada ajang Alzheimer’s Association 2022 Addressing Health Disparities conference bulan Juli tahun 2022 di San Diego, Amerika Serikat.
Melansir dari laman IDN Time News, penelitian ini dimuat dalam American Journal of Epidemiology yang melibatkan responden sebanyak 2,879 warga Amerika Serikat yang berusia di atas 50 tahun.
Peneliti tersebut berfokus pada data pendapatan partisipan antara tahun 1992 – 2004 karena dianggap merupakan tahun-tahun pendapatan tertinggi. Penelitian ini berlangsung cukup lama dan data mereka selalu di update setiap dua tahun. Fokusnya adalah tentang gaji per jam yang dianggap lebih rendah dari 2/3 gaji rata-rata federal tahunan.
Responden tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
- Pekerja yang belum pernah mendapatkan gaji kecil
- Pekerja yang pernah mendapatkan gaji kecil
- Dan Pekerja yang selalu mendapatkan gaji kecil
Penelitian tersebut juga menggunakan tolok ukur fungsi memori para responden yang diukur pada setiap kunjungan selama 12 tahun, yaitu dari tahun 2004 hingga 2016 dan rata-rata responden telah menyelesaikan 4,8 pengujian memori selama penelitian berlangsung.
Hasilnya cukup mencengangkan, mereka yang selalu mendapatkan gaji kecil cenderung akan mengalami penurunan memori yang sangat cepat ketika tua atau bisa dikatakan otak menua lebih cepat setahun sampai 10 tahun. Ini juga sekaligus menjadi bukti kuat bahwa gaji kecil bikin otak cepat tua hingga mengarah pada ancaman demensia pada pekerja yang seharusnya masih bisa aktif bekerja.
Bagaimana menurut Anda mengenai penelitian ini?
Baca juga:
5 Cara Mengatasi Stres Kerja, Jangan Dibiarkan Terus Menerus!
Bahaya Duduk Terlalu Lama, Meningkatkan Risiko Kanker pada Wanita
Punya kebiasaan duduk lama? Ini 12 bahayanya bagi wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.