Jika Bunda sedang menantikan kehadiran si kecil yang masih ada di dalam kandungan, tak ada salahnya jika mengetahui beberapa cara yang perlu dilakukan agar ASI lancar. Termasuk yang perlu dilakukan suami sebagai ayah ASI. Apa saja, ya?
Masa menyusui memang sudah saya lewati beberapa tahun yang lalu. Meskipun pun begitu, saya masih ingat ada beberapa hal yang saya praktekkan dalam rangka membuat aliran ASI saya ini mengalir deras. Salah satu yang perlu dilakukan oleh semua ibu, tentu saja memastikan agar tidak stres.
Dulu sih, saya sering mengatakan pada diri sendiri, “Iya, saya pasti bisa kok, memberikan nutrisi terbaik untuk anak saya. ASI saya ini pasti lancar bisa mencukupi kebutuhannya.”
Dengan menanamkan mindset seperti ini, saya justru bisa memberikan motivasi pada diri sendiri. Dan yang nggak kalah penting, dalam proses mengASIhi tentu saja perlu minta bantuan pada ayah ASI. Bukankah support system yang paling utama adalah suami sendiri? Seperti yang dituliskan dalam laman AIMI ASI bahwa suami atau ayah ASI berperan sebagai tim sukses.
Saya ingat pernah berbincang dengan Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi, selaku psikolog anak dan keluarga, ia mengatakan bahwa peran suami memang memiliki andil yang sangat besar agar ASI lancar. Bahkan katanya, produksi ASI bisa meningkat sehingga angka keberhasilan pemberian ASI hingga mencapai 98%.
Fakta yang mengejutkan bukan? Bisa dipahami, dukungan suami agar ASI lancar ini tentu saja terkait dengan sisi psikologis seorang istri.
Untuk itu, nggak ada salahnya lho, jika Bunda langsung terus terang dengan mengatakan kalau membutuhkan dukungan dalam memberikan ASI untuk si kecil.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan suami agar ASI lancar. Apa saja?
1. Mengucapkan atau memilih kata-kata positif selama istri berjuang memberikan ASI
“Kok, ASI kamu seret, sih? Memang ASI kamu beneran keluar?”
“Kasihan anaknya nangis terus, tuh… ASI kamu mampet kali tuh?”
Percayalah, kalimat seperti di atas justru hanya akan menghambat produksi ASI. Dari pada memberikan komentar negatif yang bisa membuat Bunda stres dan tertekan, lebih baik suami diam saja.
Saat istri tengah berjuang memberikan ASI, justru yang dibutuhkan adalah kalimat dukungan atau komentar yang bisa menenangkan istri dan meningkatkan rasa percaya diri. Contohnya dengan mengatakan, “Tenang dulu ya, kamu pasti bisa kok. ASI-nya akan keluar lancar lagi.”
2. Ikut terlibat dalam mengurus anak dan membantu tugas domestik
Pola asuh anak tentu saja perlu dilakukan oleh pasangan suami istri. Artinya, para ayah ASI tentu saja perlu terlibat secara langsung mengurus anak. Sudah bukan zamannya lagi ya, menganggap kalau tugas ayah sekadar kepala keluarga untuk mencari nafkah.
Untuk itu, salah satu langkah efektif agar ASI lancar adalah ikut membantu mengurus si kecil atau pekerjaan domestik. Misalnya ikut membantu istri menggendong bayi saat menangis atau membantu menggantikan popok atau baju. Bonusnya, hal ini juga bisa mempererat bonding antara ayah dan bayi.
3. Bantu istri merasa lebih rileks dengan memberikan pijatan
Mau produksi ASI lancar? Salah satu cara sangat efektif adalah dengan memastikan kondisi Bunda rileks. Untuk itu, salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan meminta bantuan suami sebagai ayah ASI untuk memberikan pijatan.
Pijatan laktasi ini sebenarnya tidak hanya hanya fokus pada area payudara, di mana pijatan pada payudara bisa dilakukan sendiri. Pijatan laktasi ini sebenarnya juga dilakukan pada area tengkuk, punggung serta area tubuh lainnya. Oleh karena itulah, Bunda membutuhkan batuan suami.
Hal ini dikarenakan pijatan tersebut meningkatkan pengeluaran hormon yang mendukung produksi ASI, yaitu prolaktin dan oksitosin. Sehingga tanpa disadari pijatan ini akan berdampak berdampak positif pada kondisi pikiran dan tubuh Bunda, karena akan membuat Bunda menjadi lebih tenang, menormalkan sirkulasi darah, serta meningkatkan pasokan ASI.
4. Ajak suami ikut bergadang
Salah satu fakta saat memiliki bayi adalah jam tidur yang berubah. Tak mengherankan jika ada istilah kehidupan orangtua baru tak ubahnya dengan ‘zombie’. Mengingat Bunda memang akan sering terjaga di malam hari bahkan dini hari, tak ada salahnya agar melibatkan suami dengan berbagi tugas.
Saat menyusui dulu, saya sering kali memompa ASI menjelang tidur. Saat merasa lelah dan tidak sanggung untuk bangun, saya sering kali meminta bantuan suami untuk memberikan anak saya ASI yang sebelumnya saya perah. Atau, saya minta suami berjaga untuk menggendong sampai anak kami tertidur lelap.
5. Pastikan nutrisi yang diasup istri tercukupi
Sudah bisa dipastikan, saat menyusui apa yang Bunda asup, nutrisinya juga akan dirasakan oleh bayi. Oleh karena itulah konsumsi makanan berenergi dan bergizi penting dilakukan oleh ibu menyusui. Dengan kandungan nutrisi dan gizi yang tercukupi, maka bisa mencegah risiko berkurangnya produksi ASI.
Artikel terkait: 5 Makanan yang harus dihindari Ibu Menyusui agar bayi tidak mencret atau alergi
Baca juga:
14 Cara Menunjukkan Dukungan Suami untuk Ibu Menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.