Jadwal Terbaru dan Rekomendasi Imunisasi Anak dari IDAI Tahun 2020, Jangan Terlewat!
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru saja merilis rekomendasi dan jadwal imunisasi untuk anak tahun 2020.
Untuk mendukung kesehatan anak secara optimal, pastikan Parents tidak melewatkan jadwal imunisasi untuk buah hati tercinta, ya. Lantas, apakah Parents sudah cek jadwal imunisasi anak dari IDAI tahun 2020?
Ya, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) baru saja membagikan rekomendasi imunisasi tahun 2020 untuk anak usia 0-18 tahun, beserta jadwal imunisasinya.
Artikel Terkait: Ada jadwal imunisasi anak saat pandemi corona? Ini yang wajib Parents tahu!
Panduan Membaca Tabel Jadwal Imunisasi Anak dari IDAI
Agar Parents mampu memahami tabel jadwal imunisasi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), maka Parents perlu membaca keterangan tabel berikut ini:
1. Cara membaca kolom umur: misal 2 berarti umur 2 bulan (60 hari) s.d. 2 bulan 29 hari (89 hari)
2. Cara membaca kolom warna:
- Biru: primer
- Kuning: catch-up
- Pink: booster
- Orange: daerah Endemis
Artikel Terkait: Dianggap sebagai ancaman kesehatan global, apa sih bahaya tidak imunisasi anak?
Jenis-jenis Vaksin Imunisasi Anak dari IDAI
Tidak hanya itu, Parents juga perlu mengetahui uraian lengkap mengenai jenis dari setiap vaksin yang akan diberikan kepada si kecil.
1. Vaksin Hepatitis B (HB)
Vaksin HB monovalen sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului dengan penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2000g, maka imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Untuk bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
2. Vaksin Polio 0 (Nol)
Vaksin ini sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama.
Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum anak berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
3. Vaksin BCG
Vaksin BCG sebaiknya diberikan segera setelah si kecil lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Jika berumur 3 bulan atau lebih, maka BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif.
Apabila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Jika timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama setelah vaksin diberikan, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
4.Vaksin DPT
DPT diberikan sejak si kecil mulai berusia 6 minggu, berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada program BIAS kelas 1.
Untuk anak yang berusia 7 tahun atau lebih, maka menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya diberikan pada umur 10–18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
5. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Vaksin PCV diberikan pada umur 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12-15 bulan. Apabila vaksin belum diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum diberikan pada umur 1-2 tahun, maka berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, kemudian PCV13 diberikan sebanyak 1 kali.
6. Vaksin Rotavirus Monovalen
Vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali. Dosis pertama mulai diberikan ketika si kecil berusia 6 minggu, lalu dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu. Pemberian vaksin rotavirus monovalen harus selesai saat si kecil berusia 24 minggu.
7. Vaksin Rotavirus Pentavalen
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu. Pemberian vaksin ini harus selesai pada umur 32 minggu.
8. Vaksin influenza
Vaksin influenza diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak berusia lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama hanya 1 dosis.
9. Vaksin MR / MMR
Saat si kecil berusia 9 bulan, berikan vaksin MR. Namun, jika sampai usia 12 bulan si kecil belum juga mendapat vaksin MR, maka dapat diberikan vaksin MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5–7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
10. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai usia 9 bulan di daerah endemis atau bagi yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun kemudian.
11. Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
Artikel Terkait: Jadwal imunisasi anak, pastikan tidak ada yang terlambat, Parents
12. Vaksin Tifoid Polisakarida
Vaksin ini diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
13. Vaksin Human Papiloma Virus (HPV)
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan berusia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan.
14. Vaksin Dengue
Vaksin dengue diberikan pada anak yang berusia 9-16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Parents, itulah jadwal imunisasi anak berdasarkan rekomendasi IDAI tahun 2020. Tetap cermat dalam memberikan imunisasi kepada anak agar kesehatannya terlindungi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
7 Manfaat Ubi untuk Kesehatan Anak, Dapat Bantu Tingkatkan Imunitas
Tok! Presiden Jokowi Gratiskan Vaksinasi COVID-19 untuk Masyarakat Indonesia