Pandemi Corona menjadi kekhawatiran tersendiri untuk orangtua. Apalagi kalau Parents memiliki anak di bawah usia 2 tahun yang masih harus mendapatkan imunisasi. Pertanyaannya, haruskah anak imunisasi saat pandemi corona seperti saat ini?
Megingat rumah sakit menjadi salah satu tempat yang harus dihindari bila sedang sehat.
Seperti yang kita tahu, rumah sakit, puskesmas atau posyandu ialah tempat umum di mana orang yang sakit memeriksakan diri. Saat harus mengajak anak ke anak ke sana, tentu saja timbul rasa was was. Meskipun sekadar untuk menghadiri jadwal imunisasi.
Kekhawatiran membawa anak ke rumah sakit juga sedang dirasakan oleh seorang ibu bernama Nurul Pradina. Sebab, putrinya yang berusia 8 bulan akan melakukan imunisasi pada akhir minggu ini.
“Pengen ngevaksin anak tapi galau banget harus bawa dia ke rumah sakit,” ucap Nurul pada theAsianparent.
Untuk menjawab keresahan orangtua, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau beberapa hal terkait imunisasi anak saat pandemi Corona saat ini.
Artikel terkait: Tak perlu panik, ini cara tepat menjelaskan wabah corona terhadap anak!
Anjuran anak imunisasi saat pandemi Corona
Melalui unggahan di akun Instagram resmi IDAI (@idai_ig), anjuran mengenai pelayanan imunisasi pada anak ini dikeluarkan.
Disebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua, bila ingin membawa anaknya untuk melakukan imunisasi di rumah sakit atau puskesmas, yaitu sebagai berikut:
- Imuniasi tetap harus diupayakan lengkap sesuai usia. Panduan jadwal imunisasi tetap mengikuti rekomendasi yang berlaku.
- Imunisasi Hepatitis B0, BCG, Polio 0, dan DPT+Hib+Hepatitis B1 harus diberikan sesuai jadwal, agar anak terlindungi.
- Fasilitas kesehatan mengatur pemisahan pelayanan imunisasi dari pelayanan anak sakit. Pemisahan dapat berupa area khusus untuk bayi dan anak sehat. Apabila dilakukan pemisahan jadwal bayi dan anak sehat, sebelum dan sesudah waktu pelayanan, area beserta semua perlengkaan dibersihkan dengan seksama sesuai panduan pencegahan penularan infeksi yang berlaku.
- Bayi dan anak yang akan dibawa berkunjung untuk imunisasi sebaiknya dibuatkan janji temu agar waktu kunjungan dapat diatur dengan baik.
- Lakukan proses triase di pendaftaran pasien, agar dapat dipastikan bahwa bayi / anak serta orangtua / pengasuh yang mangantar tidak dalam keadaan sakit atau memiliki riwayat beperfian ke daerah terjangkit Covid-19.
- Petugas kesehatan dan orangtua bersama-sama memastikan bahwa pelayanan imunisasi sudah tercatat dengan baik dan menentukan jadwal kunjungan berikutnya.
- Bila ada keraguan dan orangtua ingin menunda imunisasi, sebaiknya tetap berhubungan atau berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan. Penundaan hingga 2 minggu masih dapat ditoleransi.
Memerhatikan jenis vaksin yang akan dilakukan
Mengenai imbauan ini, dr. Kanya Fidzuno, Sp.A mengingatkan bahwa vaksin BCG – Polio – DPT – Hepatitis B – Hib – Campak atau MR, tetap harus dilakukan sesuai jadwal.
“BCG – Polio – DPT – Hepatitis B – HiB – Campak / MR TETAP SESUAI JADWAL. Mundur maksimal 2 minggu dr jadwal MASIH AMAN,” tulis dr. Kanya di akun Instagramnya.
Sedangkan vaksin yang direkomendasikan, tetap harus diupayakan. Misalnya vaksin PCV, Influenza, Varicella, Dengue, JE, MMR, Thyphoid, Hepatitis A, HPV, diupayakan lengkap tetap sesuai jadwal. Lalu bagaimana dengan vaksin Rotravirus?
“Rotavirus itu bukan dasar, dia rekomendasi TAPI ADA BATAS WAKTUNYA. Rotavirus itu ada 2 sediaan, ada yang monovalen (Rotarix(R)) diberikan 2x saja, ada gg pentavalen (Rotateq(R)) diberikan 3x.
Dosis PERTAMA : GAK BOLEH LEBIH DARI USIA 15 minggu (3 bulan 3 minggu), dosis KEDUA : diberi jarak 1-2 bulan dari yg pertama, dengan BATAS AKHIR PEMBERIAN, kalau pake rotarix(R) maka TIDAK BOLEH LEBIH DARI 24 minggu (6 bulan)…
Tapi kalau pake Rotateq(R) boleh mundur maksimal sampai 28 minggu (7 bulan), kenapa?? Karena dosis KETIGA Rotateq HARUS SELESAI di usia 32 minggu (8 bulan). Semoga paham ya,” terang dr. Kanya.
Pentingnya imunisasi untuk anak
Seperti yang kita tahu, kekebalan tubuh si kecil berbeda dengan orang dewasa. Sehingga, ia harus mendapatkan perlindungan dari vaksin atau imunisasi, yang dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya.
Mengutip dari laman IDAI, imunisasi bertujuan untuk melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu, bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia, seperti pada imunisasi cacar.
Imunisasi juga dilakukan aga seseorang kekebalan tubuh dengan cara membentuk zat anti penyakit atau antibodi dengan kadar tertentu yang disebut kadar protektif (kadar zat anti penyakit yang dapat melindungi).
Karena itu, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jadwal imunisasi ini terbagi atas jadwal dasar dan jadwal imunisasi ulangan.
Artinya, ada yang cukup satu kali diberikan, ada yang memerlukan beberapa kali diberikan dan bahkan pada umur tertentu diperlukan ulangan imunisasi.
Oleh karena itu, jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.
Terkait dengan anak imunisasi saat pandemi corona, beberapa rumah sakit juga sudah merencanakan untuk mengikuti rekomendasi dari IDAI. Yaitu dengan membuat waktu imunisasi yang berbeda dengan perawatan anak yang sakit. Namun, belum diberlakukan.
Bia Parents berencana untuk membawa si kecil imunisasi ke dokter, jangan lupa untuk berkonsultasi mengenai waktu kunjungan yang tepat.
Parents bisa memilih waktu saat rumah sakit tidak terlalu ramai. Lalu, minimalkan kontak langsung dengan seseorang, dan beri jarak 1 meter saat mengantri atau duduk di ruang tunggu.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: IDAI, Instagram dr. Kanya
Baca juga
Kenapa harus vaksin? Dokter Apin jelaskan pentingnya imunisasi untuk bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.