Mengenal Properti, Instrumen Investasi Jangka Panjang yang Menjanjikan

Terpikir untuk berinvestasi properti? Ini informasi penting yang layak jadi pertimbangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dibanding menabung, berinvestasi kini seolah menjadi kebutuhan yang tak terlewatkan dalam perencanaan keuangan. Apalagi jenis investasi semakin beragam, mulai dari investasi logam mulia, reksa dana, saham, hingga jenis yang lebih besar yaitu investasi properti.

Apa Itu Investasi Properti?

Menurut International Accounting Standard, investasi properti adalah penguasaan properti berupa tanah, bangunan, atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai.

Sederhananya, berinvestasi properti diartikan sebagai alokasi dana dalam periode waktu tertentu ke dalam sektor pengembangan properti.

Terdapat banyak alasan mengapa berinvestasi dalam bentuk properti kian diminati kendati praktiknya tidak selalu mulus. Salah satunya karena sektor properti adalah bidang yang terbilang menjanjikan. Bagaimana tidak, jumlah penduduk di suatu negara cenderung meningkat dan ini tentu dibarengi tingkat permintaan hunian.

Tak heran, harga properti pun terus meningkat. Ketika seseorang memiliki properti, ada kebanggan membuncah karena uang yang dikumpulkan berwujud menjadi rumah atau lahan untuk tujuan tertentu.

Artikel terkait: Jangan Bingung, Ini 7 Cara Berinvestasi Saham yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Jenis Investasi Properti

Selama ini, kepemilikan aset properti digolongkan menjadi dua, yakni tanah dan bangunan. Namun, berbicara perihal produk ada beragam pilihan yang tidak sebatas lahan saja. Mengutip Lifepal, ini dia ragam jenisnya:

1. Property Equity Crowdfunding

Property equity crowdfunding adalah metode investasi atau penanaman modal dengan cara pengumpulan dana kolektif alias patungan untuk membeli suatu properti. Dengan kata lain, Parents tidak perlu membeli sebuah properti secara utuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai contoh, Anda mengincar properti seharga 100 juta tetapi hanya memiliki modal Rp10 juta. Nah, uang ini bisa diikutsertakan melalui skema pembelian properti dengan sistem persentase. Sederhananya, Anda menjadi pemegang saham atau memiliki properti dengan jumlah tidak banyak.

Nantinya, imbal hasil keuntungan didapat dari dividen alias hasil sewa bulanan properti tersebut. Jika dana keseluruhan harga properti sudah terkumpul dari investor lain, Anda berhak menghadiri undangan rapat umum untuk membicarakan keuntungan yang didapatkan.

2. Saham Properti

Layaknya investasi saham, jenis saham properti berarti Anda membeli kepemilikan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Tak hanya perbankan semata, sekarang telah banyak perusahaan properti besar yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Mekanisme kerjanya juga hampir sama dengan property crowdfunding, yaitu memilih perusahaan yang diinginkan. Hanya saja Anda harus membuka rekening efek di perusahaan sekuritas terlebih dahulu untuk bisa membeli saham melalui aplikasi trading.

Artikel terkait: Tertarik Beli Rumah Pakai Kredit Syariah? Ini Bedanya dengan KPR Konvensional

3. Properti Hunian Keluarga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jenis investasi berbentuk properti satu ini nampaknya sudah lama populer di kalangan masyarakat Indonesia yaitu hunian rumah dan apartemen. Investasi satu ini tergolong padat modal alias membutuhkan dana yang sangat besar karena Anda harus membeli sebuah properti utuh.

Setelah berhasil membeli, pilihan ada di tangan Parents apakah akan dihuni atau disewakan. Seiring mobilitas zaman yang semakin meningkat, kian banyak generasi milenial yang memilih apartemen sebagai hunian sehingga bisnis sewa apartemen sangat menjanjikan.

4. Properti Bisnis

Jika poin sebelumnya properti ditujukan untuk membantu kebutuhan hunian, maka properti bisnis adalah jenis investasi yang bertujuan untuk membantu orang lain mengembangkan bisnis. Walaupun membutuhkan modal yang jauh lebih besar, keuntungannya sangatlah berlimpah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bentuknya antara lain gedung perkantoran, sewa kios atau ruko, lahan parkir, hingga gudang untuk keperluan bisnis.

5. Properti Pariwisata

Mengingat kebutuhan masyarakat untuk berlibur sangat besar, tak heran jika properti sudah melebar ke bidang pariwisata. Jika Anda memiliki modal, jangan kaget jika passive income yang didapat akan membuat mata terbelalak.

Bentuk jenis properti ini antara lain sewa ruangan kamar untuk homestay, villa, bahkan yang tergolong masif seperti mendirikan hotel.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Berminat Menyewa Apartemen Tahunan? Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Keuntungan Berinvestasi Properti

Setelah mengenal jenis investasi, ada deretan keuntungan yang menjadikan properti primadona antara lain:

  • Harga properti terus naik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, harga properti terus meningkat karena permintaan akan hunian turut naik. Seperti teori ekonomi, permintaan yang semakin banyak dibarengi dengan harga tinggi.
  •  Bisa menjadi agunan. Sama halnya dengan aset riil atau aset keuangan lainnya, properti merupakan sebuah aset yang bisa dijadikan agunan atau jaminan. Ketika pemilik membutuhkan pinjaman dana untuk dana lancar, aset tak harus dijual.
  • Harga jual ada di tangan pemilik sepenuhnya. Harga pasaran properti memang ada, tetapi harga jual dari sebuah aset properti ada di tangan pemilik seutuhnya. Jika pemiliknya ingin cepat laku, mereka berhak menjual di bawah harga pasaran.
  • Bisa dialokasikan kepada generasi selanjutnya. Pemilihan lokasi yang tepat memungkinkan properti dipindahtangankan ke anak atau cucu bilamana mereka mendapat kesulitan mencari properti.

Risiko Investasi Properti

Kendati menguntungkan, beberapa risiko berinvestasi properti juga patut menjadi perhatian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Tidak likuid. Aset properti memang berwujud, tetapi patut dipikirkan bahwa jenis aset satu ini tidak likuid layaknya logam mulia. Dengan kata lain, Anda tidak bisa berharap banyak dari hasil penjualan properti saat sedang membutuhkan uang.
  • Harganya mahal. Modal menjadi keraguan banyak investor berpikir ulang saat ingin berinvestasi properti. Kendati dibeli dengan mencicil setiap bulan, jumlahnya tetap terasa banyak dibandingkan instrumen investasi lainnya.
  • Biaya operasional cukup tinggi. Selain modal awal, perawatan secara rutin dalam jangka panjang bisa menguras dompet jika tidak ditata sedemikian rupa.

Demikian Parents beragam pertimbangan bagi Anda yang ingin investasi properti. Happy Investing!

Baca juga:

id.theasianparent.com/beli-rumah-atau-apartemen

id.theasianparent.com/saham-untuk-pemula

id.theasianparent.com/beli-rumah-atau-mobil