Parents, apa impian terpendam Anda 10 tahun kedepan? Pernahkah terbersit dalam benak Anda untuk membuka bisnis dan pensiun dini? Jika jawabannya iya, penting bagi Anda mempertimbangkan berinvestasi saham. Lantas, apa saja hal seputar saham untuk pemula yang sebaiknya diperhatikan?
Menyimpan uang secara konvensional atau menabung mungkin menjadi andalan banyak orang. Namun, patut diingat adanya inflasi akan menggerus nilai uang Anda. Sebaliknya, mengalokasikan dana untuk investasi akan membuat uang Anda berkembang.
Di antara sekian banyak instrumen investasi, saham menjadi pilihan populer khususnya generasi muda. Wajar saja, saham atau surat kepemilikan perusahaan memberikan return atau imbal hasil paling tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Tentu saja, imbal hasil tinggi dibarengi juga dengan risiko tinggi.
Jangan khawatir, simak beberapa hal berikut ini yuk agar bisa memperoleh keuntungan maksimal dengan berinvestasi saham!
8 Informasi Penting Seputar Saham untuk Pemula
1. Pahami Investasi Saham dan Keuntungannya
Tips investasi saham untuk pemula.
Apa itu saham menjadi pertanyaan awal yang harus bisa dijawab oleh seseorang yang ingin mulai berinvestasi.
Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Sederhananya, ketika Parents membeli saham sebuah perusahaan maka Anda turut menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Dengan menanamkan modal, Anda akan mendapat 2 keuntungan yaitu dividen dan capital gain. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya lembar saham yang dimiliki. Dengan kata lain, semakin banyak lot atau lembar saham yang dimiliki, maka dividen yang didapat juga semakin banyak.
Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual yang terbentuk ketika terjadi aktivitas perdagangan saham di pasar. Di samping itu, seseorang yang sudah memegang saham juga berhak mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dalam rapat ini, Anda bisa mengetahui perkembangan perusahaan secara menyeluruh.
2. Tips Investasi Saham untuk Pemula, Pilih Sekuritas dengan Biaya Transaksi Kecil
Sebelum berinvestasi saham, calon investor harus membuka rekening efek yang difasilitasi perusahaan sekuritas. Rekening efek inilah yang nantinya menjadi jalan Anda dalam bertransaksi jual beli saham. Setelah Anda menyetor dana ke rekening ini, barulah Anda bisa membeli saham yang diinginkan.
Dalam memilih sekuritas, pertimbangkan yang biaya transaksinya seminim mungkin. Umumnya, perusahaan sekuritas menetapkan 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan saham. Tapi ada juga yang hanya 0,15% untuk pembelian dan 0,20% untuk penjualan. Hal ini patut menjadi perhatian, upayakan pilih sekuritas dengan biaya termurah namun kualitas pelayanan optimal.
3. Pilih Saham yang Terdaftar dalam Indeks
Tips investasi saham untuk pemula.
Sudah membuka rekening efek, saatnya Anda melakukan screening atau pemilihan saham. Nah, dalam hal ini Anda bisa merujuk pada daftar saham yang dirilis oleh BEI (Bursa Efek Indonesia). List inilah yang menjadi ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
Untuk pemula, Anda bisa menengok indeks saham yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30. Jangan khawatir, saham-saham di indeks tersebut kebanyakan memiliki likuiditas yang sangat tinggi. Selain itu, perusahaan terpilih telah terjamin merupakan perusahaan dengan profil dan kualitas baik.
4. Pilih Saham Defensif
Sudah buka indeks saham, duh banyak banget pilihannya? Aku harus pilih yang mana?
Bagi Parents yang masih sangat baru di dunia saham, akan sangat bijak untuk memilih saham defensif seperti emiten perbankan atau perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods. Sebagai informasi, saham defensif merupakan jenis saham yang konsisten membagikan dividen terlepas dari kondisi pasar saham.
Dengan kata lain, saham inilah yang cenderung stabil ketika terjadi krisis atau sentimen tertentu dalam ekonomi. Walaupun terjadi krisis, saham defensif menjadi terdepan yang kembali pulih.
5. Kapan Waktu Terbaik Membeli Saham untuk Pemula?
Saham pilihan sudah mantap ada di tangan. Terus, kapan sih waktu paling ideal membeli saham? Dalam channel YouTube Kanala ID, terdapat beberapa momen yang bisa jadi pertimbangan Anda membeli saham:
- Ketika market sedang crash. Saat pasar sedang bergejolak, biasanya akan ada banyak saham yang mengalami koreksi dalam dan terdiskon cukup murah. Semakin murah sahamnya, pastinya semakin menguntungkan
- Saat valuasi saham murah/undervalue. Price to Book Value atau PBV menjadi ukuran untuk melihat apakah saham suatu perusahaan dapat dikatakan mahal atau murah. Jika perusahaan bagus nilai PBV dibawah 1 merupakan ciri sedang dalam kondisi sangat murah.
- Saat saham berada di harga wajar. Parents tentu ingin membeli barang yang bagus dengan harga normal bukan? Hal ini juga berlaku di dunia saham. Harga wajar bisa dipelajari melalui beberapa indikator misalnya dengan melihat valuasi dan memanfaatkan momen koreksi.
6. Beli Saham dengan Fundamental Baik
Analisa fundamental menjadi cara sederhana untuk Parents tahu apakah perusahaan pilihan Anda layak untuk dipilih. Luangkan waktu untuk mengamati beberapa tolok ukur penting seperti histori keuntungan, kondisi keuangan, juga rasio hutang. Selain itu, terdapat beberapa informasi yang sangat penting untuk diamati dalam berinvestasi saham antara lain:
- Laporan Keuangan: wajib disampaikan setiap kuartal, tengah tahun dan akhir tahun untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
- Laporan Tahunan: disampaikan setiap akhir tahun berisi kajian komprehensif soal prospek, bisnis, keuangan dan manajemen perusahaan.
- Corporate Action: laporan terkait yang memengaruhi harga saham
- Publik Expose: Presentasi perusahaan pada masyarakat soal perkembangan kinerja perusahaan yang diadakan setahun sekali
Dengan memilih perusahaan yang fundamental keuangannya baik, Anda bisa melakukan screening dengan baik dan meminimalisir potensi kerugian.
7. Amati Pasar
Aspek penting lain yang harus diperhatikan investor pemula adalah memantau pergerakan ekonomi dalam dan luar negeri. Dengan cara ini, perlahan Anda akan mampu memprediksi apakah harga saham pilihan Anda akan naik atau malah turun.
Biasakan juga meluangkan waktu untuk memahami sentimen ekonomi yang terjadi saat itu. Hal ini menjadi salah satu faktor naik turunnya saham dan membuat Anda bisa mengambil keputusan.
8. Lakukan dengan Konsisten
Ibarat menabung, berinvestasi saham juga dianalogikan sama tetapi jangka waktunya lebih panjang. Layaknya bercocok tanam, dibutuhkan waktu panjang untuk merasakan buah manis dari bibit yang sudah Anda tanam.
Untuk itu, pasang durasi waktu panjang jika ingin memasukkan saham sebagai instrumen investasi. Perlu diingat, saham bukanlah jalan tol menuju kekayaan instan. Namun, jika Anda memilih perusahaan yang tepat maka keuntungan yang dihasilkan akan menyenangkan.
Idealnya, alokasikanlah dana 10 hingga 30% dari penghasilan yang Anda dapat setiap bulannya untuk berinvestasi. Pastikan alokasi dana ini tidak mengganggu pos keuangan lainnya atau gunakan dana dingin.
Sebagai pemula, awali dengan persentase yang membuat nyaman namun konsisten. Seiring pendapatan, pengetahuan, dan kepercayaan diri bertambah, Anda pastinya semakin andal menambah alokasi investasi bulanan.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
7 Cara Membeli Saham yang Wajib Diketahui Investor Pemula
7 Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Saham, Cocok untuk Parents yang Hendak Berinvestasi
Mengenal Saham Syariah, Investasi yang Cocok dengan Syariat Islam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.