Tertarik memulai investasi logam mulia? Jika, ya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya bagi pemula.
Tak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi yang tidak menentu akibat pandemi membuat banyak orang beramai-ramai melirik emas sebagai sarana investasi. Bagaimana tidak, harganya kian melambung. Per Kamis (6/8), harga emas pecahan 1 gram keluaran PT Aneka Tambang Tbk telah menginjak Rp 1.054.000 atau naik Rp 6.000 dibanding hari sebelumnya.
Para pakar keuangan, seperti finansial planner pun banyak yang menyarankan untuk memiliki investasi logam mulia karena dianggap yang relatif cukup aman.
Keuntungan Investasi Logam Mulia
Sejak zaman dulu, emas batangan menjadi primadona investasi. Nilainya yang cenderung naik menjadi alasan masyarakat memilih emas sebagai medium berinvestasi. Apalagi, kini sudah banyak platform online yang menyediakan fasilitas menabung emas.
Bila sebelumnya harus mengumpulkan uang lebih dulu untuk bisa membeli emas, sekarang Anda bisa menyicil sesuai kemampuan. Lantas, apa saja keuntungan menabung emas?
1. Nilai emas stabil
Berbeda dengan instrumen lain, emas cenderung lebih tahan banting terhadap inflasi. Harganya juga terbilang stabil kendati sedang terjadi gejolak ekonomi. Tak mengherankan jika emas dijuluki safe haven alias sarana untuk melindungi nilai uang.
“Emas ini memang cocok untuk seseorang dengan karakter konservatif. Saat harga aset investasi lain di pasar modal bergejolak, emas bisa bertahan. Harganya juga mengalami kenaikan walaupun tidak setinggi saham,” tutur financial planner Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GCertFinPlanning, CFP, QWP, dalam channel YouTube nya.
2. Benefit investasi logam mulia: Bisa dimulai dengan nominal kecil
Umumnya, penyedia layanan tabungan emas mensyaratkan nominal tertentu saat menyetor tabungan awal. Namun, nilainya relatif kecil bahkan dimulai dari Rp 5.000!
Hal ini tentunya memudahkan setiap orang untuk menyicil tabungan emas. Metode yang praktis menjadikan emas bisa dipilih bagi investor pemula yang belum terlalu memahami pasar modal, bahkan kalangan pelajar dan ibu rumah tangga yang masih belajar berinvestasi sekalipun.
3. Mudah dicairkan
Tidak seperti instrumen investasi lain, alasan emas amat digandrungi yakni karakternya yang sangat likuid alias mudah dicairkan. Dengan demikian, Parents bisa menjualnya kapan pun membutuhkan dana tambahan untuk beragam tujuan.
Lembaga keuangan menyediakan dua alternatif saat Anda akan melakukan pencairan, bisa dengan bentuk uang tunai sesuai gram emas yang ditabungkan. Bila Parents ingin menjadikannya mahar pernikahan anak, maka bisa mencairkan dalam bentuk emas batangan. Praktis bukan?
4. Tidak perlu menyimpan dalam bentuk fisik
Mudahnya menabung emas otomatis membuat Anda lebih tenang. Pasalnya, emas disimpan oleh lembaga keuangan yang Anda pilih dan bisa dicairkan kapan saja. Sehingga, Anda bisa meminimalisir risiko kehilangan emas. Parents juga tidak perlu pusing menyewa safety deposit box di bank yang tentunya membutuhkan biaya tambahan.
5. Bisa digadaikan
Kemudahan juga ditawarkan penabung emas dengan memberikan fasilitas kredit sebagai jaminan tabungan emas. Nah, cara ini bisa menjadi alternatif bagi Anda yang membutuhkan dana mendesak namun enggan mencairkan tabungan emasnya.
Apalagi, pengajuan kredit dengan jaminan tabungan emas saat ini bisa dilakukan secara digital tanpa perlu datang ke kantor cabang bank maupun lembaga keuangan. Selain itu, emas juga bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.
Tips Investasi Logam Mulia Bagi Pemula
Melihat deretan keuntungan berinvestasi emas, mengapa tidak menggunakan dana yang ada untuk membeli emas? Meski terbilang aman, bukan berarti investasi LM tidak memiliki risiki.
Jika selama ini masih ragu dan merasa kekhawatiran, berikut tips yang bisa diperhatikan jika ingin memulai investasi Logam Mulia.
1. Kenali profil risiko
Ibarat berwisata, Parents tentu akan mencaritahu lebih dulu seperti apa karakter tempat wisata tujuan Anda dan tujuan pergi ke sana. Apakah Anda menyukai berwisata kuliner atau mengunjungi situs sejarah, Anda akan menyesuaikannya dengan moda transportasi yang digunakan. Nah, hal ini juga penting dilakukan dalam hal berinvestasi.
Jika Anda termauk orang yang ingin tetap bisa tidur nyenyak tanpa memikirkan ekonomi sedang gaduh, maka emas cocok menjadi pilihan. Sebaliknya, apabila memiliki jantung yang kuat dan tipikal orang yang berani mengambil risiko, maka bisa memilih reksa dana saham atau saham sebagai instumennya.
2. Terapkan teknik membeli emas klasik
Teknik emas klasik yakni membeli emas saat harga sedang murah dan menjualnya bilamana harga sudah menguat, pun selisih jual cukup banyak. Apalagi bila tujuan Anda menabung emas ditujukan untuk investasi jangka panjang yaitu kurun waktu 5 hingga 10 tahun.
3. Tips investasi logam mulia untuk pemula: Jangan lupakan dana darurat!
Boleh saja menganggarkan penghasilan Anda untuk ‘memborong’ emas, tetapi jangan lupakan dana darurat ya Parents! Tak bisa ditampik, keberadaan dana darurat sangat terasa dampaknya utamanya di masa pandemi seperti sekarang ini.
Atau justru memilih invesatasi logam mulia untuk post dana darurat? Boleh saja. Metta Anggriani selaku Financial Planner mengatakan, Logam Mulia cocok dijadikan investasi dengan tujuan dana darurat. Pasalnya, selain digunakan untuk tujuan jangka panjang, logam mulia bersifat likuid, yang artinya mudah dicairkan.
“Tapi, meskipun mudah dicairkan, Logam Mulia yang diperuntukan untuk sebagi dana darurat juga perlu usaha untuk mencairkannya. Berbeda jika menyimpannya hanya ditabungan, yang bisa dengan mudah ‘bocor’ untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya sifatnya bukan darurat,” paparnya.
Terkait dengan dana darurat ideal, tentu saja akan tergantung kebutuhan dan kondisi keluarga masing-masing. Namun, bagi pasangan yang sudah memiliki anak dianjurkan untuk mengumpulkan dana darurat sebanyak 6-12x pengeluaran bulanan.
Parents, semoga tips investasi logam mulia di atas bermanfaat dan membuat Anda semakin semangat mencapai tujuan keuangan sesuai impian keluarga.
Baca juga :
5 Fakta Harga Emas Antam Kian Melonjak, Ini yang Sebaiknya Parents Lakukan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.