Parents, per 3 Desember 2025, harga emas turun ke angka Rp 2.412.000 per gram. Terkait dengan kenaikan harga ini, ada beberapa fakta harga emas Antam yang perlu Anda ketahui, nih.
Yuk, baca lengkapnya di bawah ini!
Fakta Harga Emas Antam yang Mulai Turun Lagi
Berikut beberapa hal yang sebaiknya diketahui terkait kenaikan harga emas dan jual beli dari komoditas ini.
1. Harga Emas Antam Terbaru Desember 2025

Parents, berikut rincian harga emas batangan di Antam per 3 Desember 2025. Harga emas Antam terbaru di situs Logam Mulia antara lain:
- 0.5 gram: Rp1,256,000
- 1 gram: Rp2,412,000
- 2 gram: Rp4,764,000
- 3 gram: Rp7,121,000
- 5 gram: Rp11,835,000
- 10 gram: Rp23,615,000
- 25 gram: Rp58,912,000
- 50 gram: Rp117,745,000
- 100 gram: Rp235,412,000
- 250 gram: Rp588,265,000
- 500 gram: Rp1,176,320,000
- 1000 gram: Rp2,352,600,000
2. Kenaikan Emas Disebabkan Banyaknya Permintaan

Kenaikan harga emas ini memiliki pertanda sendiri pada ekonomi. Salah satunya, hal ini disebabkan karena perekonomian sedang ‘sakit’ dan tak menentu.
Kenaikan harga ini sesuai teori permintaan disebabkan karena tingginya minat dan permintaan dari para investor.
Hal ini karena para investor lebih memilih beralih ke emas dibandingkan investasi lain seperti saham dan obligasi.
3. Saat Harga Emas Naik, Tidak Perlu Buru-buru Menjual Logam Mulia
Terkait dengan kenaikan harga emas ini, bagi Parents yang sudah memilikinya tentu punya pilihan untuk menjual atau menahannya terlebih dahulu.
Namun, disarankan agar masyarakat menahan diri terlebih dahulu untuk menunggu harga yang lebih tinggi.
Bila berbagai faktor pemicu harga emas meningkat masih terjadi.
Bila ingin merealisasikan profit, Anda bisa mencairkannya sebagian.
Sebagiannya lagi bisa dicairkan nanti mengikuti kenaikan harga emas selanjutnya.
5. Logam Mulia Menjadi Pilihan Investasi Aman

Meski kondisi ketidakstabilan ekonomi terjadi, namun kita masih bisa berinvestasi. Hal ini dijelaskan saat sesi IG Live theAsianparent bersama Metta Anggraini, CFP selaku Certified Financial Planner.
“Sebetulnya masih boleh saja melakukan investasi, asalkan kebutuhan sehari-hari dan dana darurat sudah tercukupi,” ujarnya.
Metta menyarankan agar masyarakat tetap memerhatikan risiko dari berinvestasi di kondisi saat ini.
Ia pun menyarankan agar kita mencoba instrumen investasi risiko rendah hingga sedang atau moderat.
Apa contoh dari instrumen investasi ini salah satunya adalah logam mulia. Pilihan lainnya adalah deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan olbligasi.
Nah Parents, semoga informasi di atas bisa bermanfaat ya.
***
Baca Juga:
100 Dolar Berapa Rupiah? Ini Cara Menghitungnya yang Tepat!
50 Dollar Berapa Rupiah? Ini Cara Hitung dan Tips Investasi Dollar
7 Nilai Keuangan ala Keluarga Jepang Agar Sejahtera di Hari Tua
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.