Sebagian orang tua tentu mendambakan hadirnya buah hati segera setelah menikah. Namun, tak semua pasangan memiliki kemudahan dan kelancaran dalam proses kehamilan sehingga menyulitkan mereka untuk memiliki momongan. Infertilitas pria adalah salah satu alasan mengapa suami istri sulit dikaruniai anak.
Infertilitas pria, Salah satu penyebab pasangan sulit Memiliki Anak
Ada banyak faktor yang menyebabkan pasangan sulit hamil atau memiliki momongan, salah satunya kesuburan. Tak hanya mengintai perempuan, kesuburan atau infertilitas pria juga jadi akibat pasangan sulit memiliki momongan.
Bahkan, melansir dari Mayo Clinic, 1 dari 7 pasangan memiliki masalah kesuburan sehingga mengakibatkan sulit hamil meskipun sering melakukan hubungan seksual tanpa pengaman selama setahun lebih. Pada setengah dari pasangan ini, infertilitas pria setidaknya memainkan peran parsial.
Ketidakmampuan untuk mengandung anak bisa membuat stres dan frustasi, tetapi dengan penanganan dan pengobatan yang tepat, memiliki momongan bukan hal yang tak mungkin.
Apa kata Dokter soal Infertilitas Pria
The Asian Parent melalui Instagram Live menghadirkan dr. Hery Tiera, Sp.U dari RS Pondok Indah IVF Centre untuk berbincang dan mencari tahu lebih lanjut mengenai ragam sebab infertilitas pria. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Artikel Terkait: 10 Jenis Makanan Kesuburan Pria untuk Para Calon Ayah
Apa Saja Gejala yang Perlu Diwaspadai pada Infertilitas Pria?
Jawab: Berbeda dengan wanita, masalah infertilitas pria itu sulit ya untuk diketahui symptoms, gejala-gejala yang menjadi red flag. Tapi, ada beberapa sih yang jelas banget seperti gangguan sexual dysfunction. Misalnya, gangguan ereksi atau gangguan ejakulasi.
Tentunya kalau enggak bisa ereksi, nggak bisa berhubungan, kan ya enggak bisa punya anak. Terus kalau misalnya ejakulasinya terganggu tentunya juga transport dari sperma masuk ke dalam vagina, serviks, untuk membuahinya juga terganggu.
Otomatis juga enggak bisa punya anak. Itu aja sih, selain itu enggak ada red flag lain pada kasus infertilitas pria.
Apa Pengertian Infertilitas Pria?
Jawab: Jadi infertilitas terjadi apabila terdapat gangguan reproduksi setelah menikah lebih dari 1 tahun. Masalahnya bisa pada pria, bisa pada wanita. Dan tentunya jika ada masalah infertilitas harus dicek kedua belah pihak. Jadi tidak selalu masalahnya dari istri saja atau suami saja, bisa dari kedua belah pihak untuk itu harus dilakukan pemeriksaan.
Ambillah contoh, Anda memiliki gejala-gejala atau masalah di reproduksi kurang lebih seperti itu. Nah, jadi waktu yang kita jadikan patokan itu biasanya 1 tahun setelah menikah. Tadi kan kita ngomong red flag ya, ini bisa jadi red flag juga, jadi tidak hanya pada laki-laki tapi perempuan juga.
Kalau kita menikah sudah lebih dari 1 tahun dan belum dikaruniai anak, nah sudah itu red flag untuk melakukan pemeriksaan, itulah definisi infertilitas primer. Nah, ada juga infertilitas sekunder di mana ia sebelumnya sudah punya anak tapi saat mencoba yang kedua gagal. Nah, itu adalah infertilitas sekunder yang harus dicari tahu juga ada masalah apa di situ.
Artikel terkait: Susah Hamil Anak Kedua, Mungkinkah Anda Mengalami Infertilitas Sekunder?
Pemeriksaan Apa Saja yang Disarankan untuk Pasangan Suami-Istri?
Jawab: Dalam hal pemeriksaan infertilitas pria, tentunya kita harus memeriksakan diri ke dokter, dalam hal ini bisa dokter urologi atau dokter andrologi di mana nanti akan dilakukan wawancara untuk menentukan faktor-faktor risiko yang menyebabkan gangguan infertilitas pria.
Misalnya, riwayat kecelakaan yang menyebabkan luka atau menyebabkan trauma pada daerah testis. Kemudian riwayat infeksi sebelumnya, atau lifestyle tertentu seperti kebiasaan merokok, kebiasaan alkohol, obat-obat psikotropika dan lain-lain, kemudian riwayat sosial dan pekerjaan, misalnya pekerjaannya melibatkan panas dan paparan radiasi.
Atau misalnya, dia bekerja di perusahaan pabrik cat yang mengandung bahan-bahan kimia dan lain-lain, itu bisa memengaruhi infertilitas juga. Nah, itu semua bisa dilakukan dari wawancara.
Dari situ, kita bergerak ke pemeriksaan fisik khususnya laki-laki ya. Adakah kelainan-kelainan fisik yang terlihat seperti payudara membesar seperti wanita padahal laki-laki. Pertumbuhan rambut di tubuh, ukuran testis secara kasar pada saat pemeriksaan, testisnya atau dua di sebelah kanan, jangan-jangan testisnya cuma satu, atau yang satu turun, atau ada gangguan dari anatomi penisnya bisa juga dari pemeriksaan fisik.
Contoh, penisnya bengkok atau lubang penisnya itu enggak berada di ujung tapi di tengah tentunya itu juga mempengaruhi transport sperma nantinya karena enggak akan terdorong dengan lancar ke dalam vagina.
Ada banyak pemeriksaan penunjang lainnya yang akan dilakukan terkandung pada wawancara yang kita dapatkan tadi. Tapi, secara umum pemeriksaan penunjangnya antara lain yang paling sederhana analisis sperma.
Lalu akan dapat kualitas spermanya seperti apa, jumlahnya, apakah ada masalah dengan jumlah? atau ada masalah dengan pergerakkan spermanya? apakah ada masalah dengan morfologi atau bentuk spermanya dan lain-lain?
Kemudian kita juga bisa melihat apakah ada pengaruh hormon pada pemeriksaan darah untuk melihat apakah ada hormon imbalance di sini. Pemeriksaan melalui USG untuk melihat ukuran testis lebih lanjut dan melihat kelainan-kelainan anatomi seperti varises di skrotum, ataukah ada kista di saluran sperma tersebut.
Selain itu, ada juga pemeriksaan kromosom, genetik, dan lainnya sebagaimana yang bisa kita lakukan sesuai dengan indikasi-indikasi pada penemuan-penemuan pemeriksaan.
Artikel Terkait: Penelitian: Kesuburan pria bisa diketahui dari wajahnya, bagaimana caranya?
Bagaimana dengan Kista yang Menyerang Laki-laki?
Jawab: Kista yang saya maksut di sini adalah kista yang terdapat epidirmis dalam skrotum kantung kemaluan tersebut terdapat testis, setelah itu ada saluran atau tempat pematangan sperma namanya epididimis dan akan berlanjut menjadi vas deferen ke atas.
Nah, kista itu paling sering terjadi di epididimis di tempat pematangan sperma ini. Kalau kistanya kecil sih biasanya enggak ada masalah apa-apa, tapi pada ukuran tertentu akan membuat nyeri.
Bagaimana Kaitannya Infertilitas Pria dengan Kualitas Sperma?
Jawab: Ada banyak sekali gangguan kualitas sperma itu, dari jumlah spermanya berkurang atau kurang dari 15 juta, atau bisa juga terjadi gangguan mobilitas atau pergerakan. Seperti yang kita tahu sperma itu berenang ke serviks vagina lalu masuk ke dalam tubuh untuk membuahi.
Nah, disitu kan mobilitas dari sperma ini penting sekali, kalau misalnya enggak gerak nanti dia tidak bisa transport ke dalam nah gangguan dalam sperma ini dinamakan astenozo fernia.
Nah, terus yang ketiga ialah gangguan dari morfologi artinya bentuk sperma normal itu seperti kecebong jadi dia punya kepala berbentuk oval, punya bagian tengah dan ekor kaya kecebong. Terkadang ada variasi bentuk morfologi dari sperma ini.
Kalau ada gangguan bentuk misalnya bentuk kepalanya terganggu, bentuk ekornya terganggu, kadang-kadang ini bisa mempengaruhi kemampuan sperma untuk berenang atau kemampuan sperma membuahi sel telur. Nah, gangguan dari morfologi ini dikatakan terazonofernia. Kelainan pada gangguan sperma ini kadang ditemukan sendiri atau ditemukan bebarengan.
Banyak sekali hal-hal yang bisa menyebabkan ini, antara lain merokok, alkohol, obat-obatan, riwayat infeksi seperti gondongan testis bengkak, riwayat infeksi testis waktu kecil, infeksi prostat, kecelakaan atau trauma, paparan terhadap panas, zat kimia tertentu, kelainan anatomi.
Ada lagi satu, namanya azoospermia, ini sedikit berbeda yakni seperti menembak peluru kosong karena ejakulasi tidak ketemu sperma. Ejakulan itu terdiri dari sperma, sekret-sekret kaya getah gitu dari prostat dan ejakutulius. Jadi gak cuma sperma kosong keluar tapi sperma serta cairan mani lah ibaratnya.
Bagaimana Menangani Gangguan Kualitas Sperma pada Pria?
Jawab: Kalau gangguan kualitas sperma tadi tentunya kita cari dulu apa faktor risikonya? Apa yang jadi penyebab gangguan kualitas sperma tersebut. Misalnya penyebabnya, misalnya dia bekerja di RS lalu bekerja di unit radiologi, ternyata paparan radiasinya banyak.
Seperti yang kita ketahui kan paparan radiasi yang berlebihan juga menyebabkan penurunan kualitas sperma. Baik jumlah, murtilitas, mungkin kalau kita ketemu masalah itu ya harus dijauhkan dulu dari paparan radiasi.
Atau adanya kelainan anatomi tertentu, contohnya ada varises di buah zakar itu kita bisa lakukan koreksi dengan cara operasi, evaluasi lagi apakah beberapa bulan setelahnya ada perbaikan kualitas sperma?
Jadi harus ketemu dulu masalahnya lalu dicoba diperbaiki dulu. Tapi jika azoospermia dimana spermanya gak ketemu, nah itu solusi atau jalannya ialah dengan cara IVF (bayi tabung) gak bisa dengan cara biasa karena spermanya ada di dalam dan gak mungkin keluar gitu, jadi kita perlu melakukan IVF dan dibantu dengan pengambilan sperma dengan cara operasi.
Kasus Kelainan Sperma Ini Apakah Sering Ditemui?
Jawab: Ya, seperti yang kita ketahui, pria menopang sebanyak 40% dari total kasus infertilitas. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan urologi, karena ini sudah jadi masalah infertilitas yang membutuhkan tindakan salah satunya ialah azoospermia ini.
Apakah Infertilitas Juga Disebabkan oleh Ejakulasi Retrograde?
Jawab: Ejakulasi retrograde itu di mana kita tahu pada saat kita hubungan akan mencapai orgasm lalu klimaks terus akan terjadi ejakulasi. Pada saat itulah keluar cairan ejakulat yang berisi sperma dan cairan-cairan getah air mani. Nah, kalau ejakulasi retrograde itu seharusnya ejakulasi tapi gak keluar cairan apa-apa.
Cairan itu sebenarnya ada, cuma gak keluar ke depan tapi mundur ke belakang. Dalam hal ini mundur ke kandung kemih. Nah, itu yang dikatakan retrograde ejakulasi. Jadi spermanya ada tapi gak keluar, tapi keluar berbarengan dengan kencing setelah ejakulasi.
Banyak penyebab ejakulasi retrograde, paling sering adalah konsumsi obat-obatan tertentu dalam hal ini adalah obat prostat golongan alfa bloker atau obat-obatan mood disorder atau anti depresan, masalah saraf juga bisa menyebabkan hal ini. Kelainan hal-hal tertentu seperti diabetes, operasi, atau radiasi, operasi pada leher kandung kemih juga bisa menyebabkan hal ini.
Tentunya ejakulasi retrograde bisa menyebabkan gangguan infertilitas ya karena spermanya enggak keluar. Karena ketika spermanya tidak keluar ke depan tapi maju ke belakang sehingga tidak masuk ke vagina berarti tidak terjadi pembuahan dong.
Bagaimana Penanganan Ejakulasi Retrograde?
Jawab: Kalau ejakulasi retrograde penanganannya dengan sistem reproduktif teknik, seperti yang saya bilang dia tidak keluar tapi mundur ke belakang jadi yang akan dilakukan ialah sperma washing.
Nanti setelah di ejakulasi, terus kencingnya ditampung, terus kan nanti banyak sperma di situ lalu sperm washi, kalau jumlahnya cukup banyak kan kita bisa lakukan inseminasi tapi kalau jumlahnya kecil kurang dari 10 ribu ya mau gak mau ya IVF tanpa pembedahan.
Artikel Terkait: Membongkar 7 Mitos Seputar Kesuburan Pria, Ini Faktanya
Masalah pada Testis Berdampak pada Kesuburan?
Jawab: Ya bisa, karena di dalam testis itu terdapat sel-sel yang memproduksi sperma. Ada dua jenis sel dalam testis yakni sel yang memproduksi hormon dan sel yang memproduksi sel kelamin dalam hal ini sperma. Tentunya jika ada gangguan pada testis akan bisa mengganggu proses pembentukan sperma.
Apa saja bentuk gangguannya? Macam-macam, seperti testisnya bengkak, radang, infeksi, maka akan bisa mengganggu kesuburan dan bisa memengaruhi kualitas sperma juga. Misalnya, testisnya ukurannya mengecil, karena makin kecil otomatis jumlah sel-selnya lebih sedikit juga dan otomatis kualitas spermanya akan menurun. Atau ada kelainan tertentu seperti testinya gak bisa turun.
Kalau kita lahir itu testis sudah harus lengkap ya, kan kalau kita di dalam perut itu testis masih di dalam rongga perut lalu ia akan turun pada saat kita lahir ke dunia testis sudah harus ada di rongga spektrum.
Nah, ada anak yang terlahir hanya dengan satu spektrum yang satunya lagi ternyata masih ada di atas dan gak turun ke bawah, nah hal ini kadang-kadang membuat gangguan kualitas sperma, di mana testis tidak berada di lingkungan yang semestinya sehingga pertumbuhannya terganggu. Karena pertumbuhannya terganggu otomatis sperma yang dihasilkan gak bagus.
Pemeriksaan Apa yang Harus Dilakukan oleh Orang Tua yang Memiliki Anak Laki-laki?
Jawab: Ya, benar sekali, kadang-kadang kalau kita lahiran di rumah sakit kan disambut sama dokter anak, dan dokter anaknya biasanya udah langsung ngecekin tangan,kaki, biji kemaluan, penis, segala macamnya.
Kadang-kadang kan ada kelainan tertentu yang dibawa sejak lahir seperti testisnya cuma satu, lubang kemaluannya enggak ada di ujung tapi di tengah atau di skrotum, hal ini juga bisa memengaruhi karena hal ini bawaan sejak lahir. Orang tua, seiring dengan perkembangan waktu, selama tumbuh kembang anak, wajib juga mengecek apabila ada kelainan pada kelamin.
Bagaimana Diabetes Memengaruhi Sistem Reproduksi?
Jawab: Pasti ada sih, seperti yang kita ketahui ya, diabetes bisa menyebabkan ragam komplikasi salah satunya persarafan hal ini bisa memengaruhi infertilitas secara langsung atau tidak langsung seperti gangguan ereksi.
Biasanya diabetes berisiko pada laki-laki yang usianya di atas 4 jadi bukan masalah umum yang menyebabkan infertilitas pria. Tapi, kalau ditanya bisa memengaruhi? Ya, bisa.
Nah, itulah serba serbi mengenai infertilitas pria yang penting untuk Ayah ketahui, khususnya jika Parents berencana untuk melakukan program hamil. Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
5 Jenis vitamin yang wajib dikonsumsi pria untuk meningkatkan kesuburan