TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Diabaikan Petugas RS, Ibu di Jombang Kehilangan Bayinya Saat Melahirkan

Bacaan 4 menit
Diabaikan Petugas RS, Ibu di Jombang Kehilangan Bayinya Saat Melahirkan

Nasib malang menimpa seorang ibu di Jombang, ia harus kehilangan bayi saat melahirkan akibat tak dihiraukan oleh petugas rumah sakit.

Bagi seorang ibu, melahirkan adalah perjuangan yang bukan main-main hingga harus bertaruh nyawa. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya persalinan disiapkan sebaik mungkin demi keselamatan ibu dan bayinya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi DR (27). Ibu asal Jombang, Jawa Timur, ini kehilangan bayi saat melahirkan akibat kelalaian petugas rumah sakit.

Kronologi kejadian ibu kehilangan bayi saat melahirkan

ibu kehilangan bayi saat melahirkan

DR menelan kekecewaan mendalam saat menjalani persalinan di RS Pelengkap Jombang, Jawa Timur. Ia menceritakan, dia diantarkan suaminya, BK, ke RS Pelengkap Jombang untuk menjalani persalinan anak kedua pada Selasa (4/8/2020) dini hari. 

Sesampainya di rumah sakit, DR menjalani observasi dan rapid test virus corona di ruang UGD. Sesudahnya, ia pun ditempatkan di salah satu ruangan di lantai 3 rumah sakit untuk proses persalinan.

Sekitar pukul 03.30 WIB, BK pulang untuk mengembalikan ambulans desa yang dipinjamnya untuk mengantarkan istrinya ke rumah sakit. Sepeninggal BK, DR ditemani oleh AL, ibu kandungnya. Namun, saat itu DR mulai mengalami kontraksi.

Artikel terkait: Bayi tiga hari dibiarkan meninggal tanpa perawatan, orangtuanya bilang: “Tuhan tidak membuat kesalahan…”

Advertisement

Petugas RS mengabaikan DR yang sedang mengalami kontraksi

menari saat akan melahirkan

Ibu DR berulangkali memberitahu petugas melalui sambungan telepon di ruangan maupun datang ke ruang petugas soal kondisi DR yang hendak melahirkan. Namun, respons petugas di rumah sakit membuatnya kecewa karena berdampak pada bayi yang dilahirkan. 

“Yang saya kecewakan waktu saya di ruangan. Ketika saya sudah nglarani (kontraksi), ibu saya telepon petugas tapi enggak dihiraukan. Cuma bilangnya, ‘iya nanti jam sembilan’,” ujar DR seperti dilansir laman Kompas (7/8/2020).

“Bahkan sampai (bayi) kelihatan rambutnya, tetap bilangnya nanti jam sembilan,” sambungnya.

Menurut pengakuan DR, dia sudah sudah mengalami kontraksi sejak dari rumah hingga dibawa ke RS Pelengkap Jombang.

Sampai di ruang UGD, kontraksi yang dirasakan semakin sering dan puncaknya saat berada di ruang perawatan. Sayangnya, tidak ada satu pun petugas yang datang untuk memeriksanya sejak ia berada di ruangan perawatan. 

Sekitar pukul 04.30 WIB, DR akhirnya berhasil melahirkan bayi perempuan dengan hanya dibantu oleh ibunya. Hingga saat itu, petugas tak kunjung datang ke ruangan tempatnya dirawat. Petugas rumah sakit baru datang sekitar 05.00 WIB. Namun, nyawa bayinya sudah tidak tertolong.

DR melahirkan di RS tanpa dibantu petugas hingga bayinya meninggal

ibu kehilangan bayi saat melahirkan

BK, suami DR (Foto: Kompas)

Dilansir dari laman Kompas, sekitar pukul 04.30 WIB, DR akhirnya berhasil melahirkan bayi perempuan dengan hanya dibantu oleh ibunya. Hingga saat itu, petugas tak kunjung datang ke ruangan tempatnya dirawat. Petugas rumah sakit baru datang sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, nyawa bayinya sudah tidak tertolong.

BK, suami DR mengungkapkan, dia sempat menanyakan kepada petugas tentang penyebab kematian anaknya yang baru dilahirkan.

“Saya tanyakan apa penyebabnya sehingga bayi saya bisa seperti ini (meninggal dunia). Katanya, tali pusarnya melilit,” ujar BK.

BK kecewa dan menyesalkan pelayanan rumah sakit yang membiarkan istrinya menjalani persalinan tanpa bantuan tenaga medis, baik perawat maupun bidan.

“Kami sangat kecewa. Waktu itu ada bidan yang datang setelah anak saya lahir. Anak saya (sudah) lahir, baru bidan datang,” lanjutnya.  

Artikel terkait: Kisah Memilukan Ibu Yang Melahirkan Bayi Meninggal Dalam Kandungan

Penjelasan pihak rumah sakit terkait ibu yang kehilangan bayi saat melahirkan

ibu melahirkan sendiri di kamar mandi

Sumber: Freepik

Menanggapi insiden itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan, pasien atas nama DR masuk ke rumah sakitnya pada Selasa dini hari. DR ditempatkan di ruang Darussalam di lantai 3 setelah mempertimbangkan hasil rapid test virus corona yang dilakukan saat pasien masuk ke UGD.

“Pasien itu datang jam 01.30 WIB di UGD, kita lakukan pemeriksaan. Jam 01.30 WIB itu masih pembukaan satu. Sesuai hasil screening, pasien kita tempatkan di ruang Darussalam,” ungkap Bani saat dikonfirmasi.

Menurutnya, sekitar pukul 03.00 WIB, petugas masih memeriksa pasien berdasarkan standar persalinan.

“Jam 03.00 kita lakukan observasi lagi, waktu itu pembukaan dua. Kemudian kita tunggu observasi lagi. Lalu jam lima bayi lahir,” jelas Bani.

Terkait laporan pasien yang menjalani persalinan tanpa bantuan bidan maupun perawat, pihak rumah sakit masih menunggu hasil audit internal. Audit juga sedang dilakukan Dinas Kesehatan Jombang.

“Kepastiannya seperti apa, kami masih menunggu hasil audit internal dan dari dinas kesehatan,” ujar dia.

Cerita mitra kami
TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!
TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!
Konser PM Toh 2025: Apresiasi Seniman Bertutur Indonesia
Konser PM Toh 2025: Apresiasi Seniman Bertutur Indonesia
Ini Rahasia Tasya Kamila Tetap Tenang Saat Arrasya Alami Gejala Flu & Batuk
Ini Rahasia Tasya Kamila Tetap Tenang Saat Arrasya Alami Gejala Flu & Batuk
Beyond Playtime Hadir Lembang Park & Zoo, Cek Kehebohan Acaranya di Sini!
Beyond Playtime Hadir Lembang Park & Zoo, Cek Kehebohan Acaranya di Sini!

Bani menyangkal soal tidak adanya petugas medis di ruang Darussalam tempat DR dirawat. Namun, pihaknya memastikan akan melakukan pembenahan agar situasi negatif yang dikeluhkan pasien tidak terjadi lagi.

“Yang pasti kami akan berbenah dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” pungkas Bani.

Itulah kisah ibu yang kehilangan bayi saat melahirkan akibat diabaikan oleh staf rumah sakit. Semoga kejadian serupa tak pernah terulang lagi.

Baca juga:

Sedih! Bayi kembar prematur meninggal beberapa jam setelah lahir
Sedih! Bayi kembar prematur meninggal beberapa jam setelah lahir
Lanjutkan Membaca

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Yuniati Rohmah

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Diabaikan Petugas RS, Ibu di Jombang Kehilangan Bayinya Saat Melahirkan
Bagikan:
  • Hari Olahraga Nasional 2025, Tema, Strategi hingga Makna

    Hari Olahraga Nasional 2025, Tema, Strategi hingga Makna

  • Fakta Aktris 'Meteor Garden' Barbie Hsu, Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun

    Fakta Aktris 'Meteor Garden' Barbie Hsu, Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun

  • TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!
    Cerita mitra kami

    TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!

  • Hari Olahraga Nasional 2025, Tema, Strategi hingga Makna

    Hari Olahraga Nasional 2025, Tema, Strategi hingga Makna

  • Fakta Aktris 'Meteor Garden' Barbie Hsu, Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun

    Fakta Aktris 'Meteor Garden' Barbie Hsu, Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun

  • TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!
    Cerita mitra kami

    TOTG Surabaya 2025 Segera Bertemu Komunitas theAsianparent, Ini Cara Dapatkan Tiketnya!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti