Penyesalan yang teramat dalam dirasakan oleh Suhar, seorang ibu di Aceh yang kehilangan balita akibat kelalaiannya sendiri. Saat anaknya bermain, ibu 35 tahun itu tengah asyik karaoke di rumah dengan volume kencang hingga tak sadar sang anak tenggelam di septic tank dan akhirnya tewas.
Terlambat Mendapat Pertolongan
Ilustrasi (Foto: Tribunnews)
Peristiwa tragis itu terjadi di Dusun Makmur, Kampung Alurtani I, Tamiang Hulu, pada Selasa (2/2/2021). Korban adalah dua balita. Zikra Hidayatullah bin Sugianto (2) yang merupakan anak Suhar dan Alfizil Aini binti Zulfan (4), anak tetangganya.
Suhar langsung menjerit histeris ketika melihat kedua balita nahas itu ditemukan dalam kondisi tidak bergerak di lubang septic tank yang terbuka.
Mengutip Tribunnews (2/2/2021), Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kapolsek Tamiang Hulu, Iptu Delyan Putra, menjelaskan, kedua korban merupakan tetangga yang sehari-sehari sering main bersama.
Zikra dan Alfizil dinyatakan meninggal di tempat kejadian karena diduga terlambat mendapat pertolongan. Kedua korban sempat dievakuasi ke bidan desa setempat.
Menurut keterangan Kapolsek Tamiang Hulu Iptu Delyan Putra, lubang kolam septic tank itu berada di belakang rumah korban. Pada saat kejadian, lubang tersebut sedang dibersihkan.
“Sedang dibersihkan, sedangkan ibu korban atas nama Suhar (35) membersihkan rumah, anak-anaknya main di dekat lubang (septic tank) itu,” kata Delyan.
Ibu Asyik Karaoke, Anak Tewas Tenggelam di Septic Tank
Foto: Triunnews
Awalnya, kedua balita itu bermain di bawah pengawasan Suhar sambil membersihkan rumah. Namun, perhatiannya mengendur saat beristirahat. Ia menyetel musik dengan volume tinggi dan berkaraoke.
“Pengawasan dari ibu Zikra terhadap korban mulai luput ketika ia istirahat sambil berkaraoke di dalam rumahnya. Menurut informasi, ibu Zikra (Suhar) menghidupkan musik dengan volume tinggi,” jelas Delyan.
Suhar baru menyadari kondisi kedua balita itu setelah beberapa saat tidak melihat mereka hilir mudik di dalam rumah.
“Setelah dicari, ternyata kedua korban sudah berada di dalam lubang septic tank,” lanjutnya.
Suhar langsung menjerit histeris ketika melihat anaknya sudah berada di dalam lubang dalam kondisi tak bergerak.
Jeritan ini didengar oleh tetangganya, Sumarlan (38) yang langsung melompat ke dalam septic tank menolong kedua korban. Ia pun membawa langsung korban ke bidan desa, tetapi pihak medis menyatakan mereka sudah mengembuskan napas terakhirnya.
“Korban sudah meninggal, dan saat ini sudah dilangsungkan proses pemakaman,” ujarnya.
Kasus Anak Tewas karena Ibu Lalai Saat Karaoke Akan Diproses Secara Hukum
Menindaklanjuti kasus tersebut, Delyan mengatakan tak menutup kemungkinan kasus ini akan diproses secara hukum. Sebab, kata Kapolsek, ada dugaan kelalaian dari pemilik rumah yang membiarkan lubang septic tank itu terbuka sehingga membuat kedua korban terperosok ke dalamnya.
Akan tetapi, menurut Delyan, karena keluarga korban masih dalam suasana berduka, pihaknya tidak memaksakan diri untuk langsung memintai keterangan orangtua korban maupun saksi. Hal ini pula, sambung Kapolsek, yang membuat pihaknya belum bisa memperoleh identitas lengkap orangtua kedua korban.
Meski begitu, sebagai tahap awal penyelidikan kasus tersebut, pihaknya sudah memasang garis polisi di sekeliling lubang septic tank tempat korban tenggelam.
“Kami akan berkoordinasi dengan Polres Aceh Tamiang untuk menentukan tersangka dalam kasus ini,” tukasnya.
Menurut keterangan, lubang itu baru dibuat dan rencananya akan dijadikan septic tank.
“Tapi, sampai sekarang masih dibiarkan begitu saja dengan tanpa penutup karena belum ada dana untuk menyelesaikannya,” tutup Iptu Delyan Putra.
Kelalaian Orangtua dan Pengasuh Berperan Besar Menyumbang Risiko Kecelakaan Anak
Peristiwa nahas yang menimpa Zikra dan Alfizil ini hendaklah menjadi pelajaran bagi semua orangtua. Rumah dan lingkungan sekitar pun bisa menjadi tempat bermain yang tidak aman bagi anak.
Anak-anak berisiko tinggi mengalami kecelakaan karena beberapa hal yang mendasari kondisi tersebut. Di antaranya adalah karena anak-anak punya persepsi lingkungan terbatas. Mereka belum memiliki pengalaman dan pengembangan cukup, sehingga belum menyadari konsekuensi situasi yang dihadapi.
Postur tubuh yang kecil membuat anak sering kali luput dari pandangan. Di sisi lain, anak-anak memiliki keingintahuan dan semangat petualangan besar. Akibatnya, anak dapat mengalami cedera secara tidak sengaja.
Mengutip laman Tirto (3/5/2018), psikolog Melissa Grace menjelaskan bahwa mengawasi bukanlah sekadar duduk di dekat anak atau berada dalam jarak dekat secara fisik. Mengawasi adalah memonitor aktivitas dan mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin dialami anak.
“Ketika terjadi peristiwa dan kecelakaan terhadap anak yang diakibatkan anak lainnya, orang dewasa yang mengawasi juga turut bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” tutur Mellissa.
Kelalaian orangtua atau pengasuh memang berperan besar dalam menyumbang risiko kecelakaan anak. Untuk itu, sebagai orangtua, yuk, lebih waspada saat menemani anak bermain dan agar terhindar dari cedera dan tanggap ketika mereka membutuhkan pertolongan.
Diharapkan ke depannya tidak ada lagi peristiwa nahas seperti anak tewas di septic tank lantaran ibu asyik karaoke seperti kasus ini, ya, Parents.
Baca juga:
Ibu Bunuh Anak untuk Ritual Ilmu Hitam, Percaya Jiwa Anaknya akan Terlahir Kembali
Kasus Prostitusi Anak di Sunter, Ini yang Harus Orangtua Waspadai
Ibu Selamatkan Suami dan Anaknya saat Kecelakaan, Begini Tips Aman Mengemudi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.